Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Etiologi Common Cold general_alomedika 2020-11-05T16:04:36+07:00 2020-11-05T16:04:36+07:00
Common Cold
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan E-Prescription

Etiologi Common Cold

Oleh :
dr.tyagita khrisna ayuningtias
Share To Social Media:

Etiologi common cold paling sering dikaitkan dengan rhinovirus yang merupakan penyebab setengah dari kasus dengan rinorea. Patogen penting lain adalah respiratory syncytial virus (RSV). Virus influenza, parainfluenza, dan adenovirus memang berhubungan dengan gejala common cold, akan tetapi patogen-patogen tersebut lebih sering menyebabkan infeksi saluran pernapasan bawah atau sistemik.[3,8]

Selain itu, patogen lain yang perlu dipertimbangkan saat pandemi ini adalah severe acute respiratory virus 2 atau SARS-CoV-2. Infeksi yang disebabkan oleh rhinovirus menyumbangkan 40–50% kasus common cold. Penyumbang terbesar kedua adalah virus influenza yang menyebabkan 25–30% kasus. Common cold yang disebabkan oleh virus Corona dilaporkan sebanyak 10–15% kasus, sedangkan infeksi adenovirus terjadi pada 5–10% kasus.

Sementara itu, virus parainfluenza, metapneumovirus, dan respiratory syncytial virus (RSV) masing-masing menyumbangkan 5% kasus pada kejadian common cold.[3,8]

Rhinovirus merupakan virus berukuran kecil, tidak terselubung, mengandung rantai tunggal RNA yang berasal dari famili Picornaviridae dengan lebih dari 100 serotipe berbeda yang berhasil diidentifikasi. Rhinovirus secara efisien tumbuh terbatas pada suhu 33–35°C dan tidak dapat menolerir lingkungan asam. Hal ini menyebabkan virus ini jarang ditemukan di luar nasofaring.

Penularan terjadi dengan paparan langsung dari sekret pernapasan yang terinfeksi, baik inokulasi mata atau hidung, kontak melalui tangan, maupun secara aerosol. Tingkat penularan lebih tinggi pada kondisi lembap dan padat.[6,7]

Faktor Risiko

Faktor risiko yang berkaitan dengan common cold dan keparahan gejalanya adalah:

  • Perokok memiliki risiko menderita infeksi saluran pernapasan sebesar 50%

  • Kelompok usia tertentu, yaitu orang lanjut usia dan anak-anak memiliki risiko yang lebih besar, terkait dengan sistem imun
  • Melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi
  • Menyentuh mata (konjungtiva) atau hidung dengan tangan yang terkontaminasi virus penyebab common cold
  • Berada si tempat kerumunan, misalnya tempat penitipan anak
  • Memiliki komorbid, antara lain kelainan anatomi, metabolik, genetik, dan imunologi[6]

Referensi

3. Turner RB. The Common Cold. Mandell, Douglas, and Bennett's Principles and Practice of Infectious Diseases. 2015;748-752.e2. doi:10.1016/B978-1-4557-4801-3.00058-8
6. Joseph Adrian LB. Rhinovirus (RV) Infection (Common Cold). 2019;1-6. Published 2019 Jul 30. https://emedicine.medscape.com/article/227820-overview
7. Pappas DE. The Common Cold. Principles and Practice of Pediatric Infectious Diseases. 2018;199-202.e1. doi:10.1016/B978-0-323-40181-4.00026-8
8. Arroll B. Common cold. BMJ Clin Evid. 2011;2011:1510. Published 2011 Mar 16.

Patofisiologi Common Cold
Epidemiologi Common Cold

Artikel Terkait

  • Peran Suplementasi Vitamin C Dosis Tinggi Dalam Pencegahan Dan Penanganan ISPA
    Peran Suplementasi Vitamin C Dosis Tinggi Dalam Pencegahan Dan Penanganan ISPA
  • Terapi Uap Tidak Bermanfaat sebagai Penanganan Common Cold
    Terapi Uap Tidak Bermanfaat sebagai Penanganan Common Cold
  • Preparat Echinacea Sebagai Immunomodulator Dalam Penatalaksanaan Common Cold
    Preparat Echinacea Sebagai Immunomodulator Dalam Penatalaksanaan Common Cold
  • Efektivitas Kombinasi Dekongestan-Antihistamin-Analgesik untuk Common Cold
    Efektivitas Kombinasi Dekongestan-Antihistamin-Analgesik untuk Common Cold
Diskusi Terkait
Anonymous
18 Agustus 2021
Tata laksana common cold pada anak - Anak Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo, dr. Wahyuni, Sp.ASaya ingin bertanya Dok. Untuk anak dengan common cold, banyak orang tua memberikan obat kombinasi dekongestan-antihistamin-analgesik...
Anonymous
14 Maret 2021
Pasien datang dengan keluhan pilek sejak semalam tanpa disertai demam, batuk, ataupun sakit tenggorokan
Oleh: Anonymous
6 Balasan
Saya memiliki pasien di UGD datang dengan keluhan pilek sejak kemarin malam. Keluhan demam tidak ada, batuk tidak ada, sakit tenggorokan tidak ada, meriang...
dr. Hudiyati Agustini
25 Februari 2021
Anak pilek bolehkah ikut kegiatan sekolah - THT Ask the Expert
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
Alo dr. Lenny SpTHT .. Jika anak pilek, tetapi tidak demam, apakah dianggap menular? Apakah boleh ikut kegiatan sekolah seperti gathering? Terimakasih

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.