Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Penatalaksanaan Chikungunya general_alomedika 2021-02-10T17:04:50+07:00 2021-02-10T17:04:50+07:00
Chikungunya
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Chikungunya

Oleh :
Ricky Dosan
Share To Social Media:

Penatalaksanaan chikungunya secara umum bersifat suportif. Tidak ada terapi antivirus spesifik untuk chikungunya. Penting untuk mengeksklusi infeksi serius lainnya yang mirip dengan chikungunya seperti dengue, malaria dan infeksi bakteri.

Setelah infeksi lain tereksklusi, tatalaksana meliputi hidrasi, pemantauan hemodinamik, pengumpulan spesimen darah untuk diagnosis, dan antipiretik. Arthralgia berat dapat diobati dengan NSAID dan fisioterapi. Perlu dilakukan pemantauan glukosa darah berkala pada pasien ini.

Ribavirin dapat memperbaiki gejala arthralgia kronik atau arthritis kronik pada beberapa pasien dewasa. Penggunaannya pada pasien pediatrik masih belum diketahui efikasinya. [1,8]

Tatalaksana untuk Nyeri Akut

Analgesik dipilih berdasarkan berat-ringannya nyeri yang dikeluhkan pasien. Analgesik juga dapat digunakan sebagai antipiretik, oleh karena itu lah paracetamol lebih banyak dipilih.

Nyeri Ringan

Nyeri ringan didefinisikan sebagai visual analog score (VAS) antara 1-3. Pilihan analgesik yang digunakan adalah:

  • Paracetamol : 1 gram per kali untuk dewasa atau 15 mg/kgBB/kali untuk anak, dapat diberikan setiap 4-6 jam hingga maksimal 4 gram per hari.
  • Metamizole : 0,5 – 4 gram per hari diberikan dalam dosis terbagi setiap 6 jam.

Nyeri Sedang

Nyeri sedang didefinisikan sebagai VAS antara 4-6. Pada keadaan ini, paracetamol dan metamizole diberikan secara bergantian setiap 3 jam dengan dosis yang tetap.

Apabila nyeri tidak berkurang atau menetap, maka pasien harus diperiksa menggunakan 4-question neuropathic pain diagnostic questionnaire (DN-4). Bila terdiagnosis adanya neuropati berat, pasien dapat diberikan amitriptyline 25 atau 50 mg. Pilihan lain adalah gabapentin 300 mg dua kali sehari atau pregabalin 75 mg dua kali sehari.

Nyeri Berat

Nyeri berat didefinisikan sebagai VAS antara 7-10. Pada keadaan ini, paracetamol dan metamizole digunakan dengan tambahan opioid. Opioid yang paling sering digunakan adalah tramadol dengan dosis dewasa 50-100 mg per oral setiap 6 jam, dengan dosis maksimal 400 mg dalam 24 jam.

Apabila nyeri tidak berkurang atau menetap dalam 1 minggu setelah tatalaksana analgesik dan opioid, maka pasien harus diperiksa menggunakan 4-question neuropathic pain diagnostic questionnaire (DN-4). Bila terdeteksi adanya neuropati berat, maka tatalaksana sama dengan yang telah disebutkan di atas. Jika tidak terdeteksi adanya neuropati, maka pertimbangkan penggunaan kortikosteroid.[9]

Tatalaksana untuk Nyeri Post Akut

Sama seperti nyeri akut, tatalaksana nyeri post akut juga didasarkan pada derajat keparahan nyeri. Fase post akut adalah fase setelah minggu ke-3 hingga akhir bulan ketiga.

Nyeri Ringan

Nyeri ringan didefinisikan sebagai visual analog score (VAS) antara 1-3. Pilihan analgesik adalah NSAID. Pilihan yang dapat digunakan adalah

  • Ibuprofen : untuk dewasa 400 mg setiap 6 jam, untuk anak-anak 10 mg/kgBB maksimal 2,4 gram per hari.
  • Meloxicam : 7,5 -15 mg/hari untuk dewasa, atau 0,125 mg/kgBB/hari maksimal 7,5 mg.
  • Naproxen : 500-750 mg/hari untuk dewasa, atau 10 mg/kgBB/hari dalam 2 dosis terbagi

Nyeri Sedang- Berat

Nyeri sedang didefinisikan sebagai VAS antara 4-6. Nyeri sedang didefinisikan sebagai VAS antara 7-10. Pilihan terapi adalah kortikosteroid kecuali terdapat kontraindikasi absolut terhadap penggunaannya. Prednison adalah pilihan yang direkomendasikan dengan dosis 0,5 mg/kgBB/hari, tidak melebihi 40 mg/hari. [9]

Tatalaksana untuk Nyeri Kronis

Fase kronis adalah fase dimana nyeri bertahan melebihi 3 bulan. Pada nyeri intensitas ringan-sedang, pilihan analgesik yang diberikan sama dengan pilihan tatalaksana nyeri akut dan post akut. Pada nyeri yang tidak merespon walaupun sudah diberikan analgesik adekuat, maka modalitas terapi lain seperti DMARDs (disease modifying anti rheumatoid drugs) dapat dipertimbangkan. [9]

Modalitas Tatalaksana Lainnya

Pada fase akut, pasien harus diminta beristirahat, karena umumnya aktivitas dapat memperberat nyeri.  Pada fase kronik, istirahat tetap disarankan namun aktivitas ringan dapat dilakukan.

Modalitas tatalaksana lain yang dapat diberikan pada pasien meliputi penggunaan NSAID topikal, aspirasi intra artikular untuk mengurangi cairan jika perlu, penggunaan orthotic jangka pendek untuk mengistirahatkan sendi yang radang, serta pergerakan aktif-pasif yang lembut secara hati-hati untuk mencegah kaku sendi. [9]

Referensi

1. Natesan SK. Chikungunya Virus. In: Bronze MS, editors. Medscape, 2018. https://emedicine.medscape.com/article/2225687-overview
8. Ritz N, Hufriagel M, Gerardin P. Chikungunya in Children. In: Pediatr Infect Dis J, 2015. 34(7):789-91. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/25078691
9. Da Cunha RV, Trinta KS. Chikungunya virus : clinical aspects and treatment – a review. Mem Inst Oswaldo Cruz, 2017. 112(8): 523-31. Doi : https://dx.doi.org/10.1590%2F0074-02760170044

Diagnosis Chikungunya
Prognosis Chikungunya

Artikel Terkait

  • Pengeditan Genom: Potensi CRISPR untuk Terapi pada Penyakit
    Pengeditan Genom: Potensi CRISPR untuk Terapi pada Penyakit
Diskusi Terkait
dr. Nurul Falah
29 April 2020
Resiko yang terjadi jika terinfeksi chikungunya saat hamil 8 bulan
Oleh: dr. Nurul Falah
2 Balasan
Alo Dokter, Saya ingin bertanya, apakah ada efek buruk yang akan terjadi jika seseorang terinfeksi Chikungunya saat hamil?Seorang wanita hamil G1P0A0 berusia...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.