Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Chikungunya general_alomedika 2022-02-24T09:45:41+07:00 2022-02-24T09:45:41+07:00
Chikungunya
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Chikungunya

Oleh :
Ricky Dosan
Share To Social Media:

Chikungunya adalah penyakit akibat infeksi virus yang ditransmisikan melalui nyamuk, ditandai dengan demam tinggi mendadak dan polyathralgia. Chikungunya berkaitan dengan kejadian wabah berulang pada kebanyakan negara tropis seperti Indonesia.

Chikungunya ditularkan melalui nyamuk yang berasal dari genus aedes, utamanya Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Risiko seseorang menyebarkan virus ke nyamuk adalah paling tinggi ketika berada dalam fase viremia.

aedes

Patofisiologi chikungunya hingga saat ini masih belum jelas. Orang yang terinfeksi akan mengalami masa inkubasi selama 3-7 hari. Pada pemeriksaan laboratorium dapat ditemukan lymphopenia, thrombositopenia, peningkatan kadar kreatinin, dan peningkatan enzim transaminase hepar.

Gejala chikungunya umumnya akan membaik tanpa komplikasi setelah 7-10 hari. Namun, dapat pula timbul komplikasi berupa uveitis, retinitis, myokarditis, hepatitis, nefritis, lesi kulit bulosa, perdarahan, dan meningoensefalitis.

Terapi chikungunya hanya bersifat simtomatik dan belum ada terapi spesifik. Pasien disarankan untuk beristirahat, diberikan terapi cairan, serta konsumsi analgesik untuk meringankan gejala polyathralgia. Apabila terjadi nyeri sendi yang persisten, dapat diberikan analgesik dan dilakukan fisioterapi. [1,2]

Referensi

1. Natesan SK. Chikungunya Virus. In: Bronze MS, editors. Medscape, 2018. https://emedicine.medscape.com/article/2225687-overview
2. CDC. Chikungunya. 2015. https://www.cdc.gov/chikungunya/hc/index.html

Patofisiologi Chikungunya

Artikel Terkait

  • Pengeditan Genom: Potensi CRISPR untuk Terapi pada Penyakit
    Pengeditan Genom: Potensi CRISPR untuk Terapi pada Penyakit
Diskusi Terkait
dr. Nurul Falah
29 April 2020
Resiko yang terjadi jika terinfeksi chikungunya saat hamil 8 bulan
Oleh: dr. Nurul Falah
2 Balasan
Alo Dokter, Saya ingin bertanya, apakah ada efek buruk yang akan terjadi jika seseorang terinfeksi Chikungunya saat hamil?Seorang wanita hamil G1P0A0 berusia...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.