Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Penatalaksanaan Sarcopenia general_alomedika 2021-09-01T17:45:20+07:00 2021-09-01T17:45:20+07:00
Sarcopenia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Sarcopenia

Oleh :
dr.Putra Rizki Sp.KO
Share To Social Media:

Penatalaksanaan sarcopenia atau sarkopenia menggunakan dua prinsip utama, yaitu intervensi latihan fisik dan intervensi nutrisi. Pada beberapa kasus, terapi farmakologi diberikan jika ada bukti pasien mengalami defisit hormon tertentu yang signifikan.

Intervensi Latihan Fisik

Latihan beban merupakan lini pertama dari tata laksana sarcopenia. Tujuan latihan beban adalah meningkatkan massa, kekuatan, dan fungsi otot. Latihan beban bisa berupa kalistenik yang menggunakan beban badan, atau menggunakan alat seperti karet dan dumbell.[5]

Latihan beban yang dilakukan 3−4 kali seminggu selama 3 bulan akan menunjukkan perubahan signifikan pada massa dan kekuatan otot pasien sarcopenia. Sangat dianjurkan latihan beban pada pasien sarcopenia di bawah supervisi ahli, untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan.[5]

Intervensi Nutrisi

Asupan gizi yang dibutuhkan pasien sarcopenia termasuk protein dan vitamin D.

Protein

Suplementasi protein dalam bentuk protein yang diperkaya leusin atau whey telah terbukti sangat efektif dalam meningkatkan massa otot. Pada pasien sarcopenia direkomendasikan untuk meningkatkan asupan protein 1,2 gram/kgBB/hari. Untuk pasien sarcopenia yang lemah atau memiliki penyakit penyerta, rekomendasi menjadi 1,2−1,5 gram/kgBB/hari.[14]

Vitamin D

Suplementasi vitamin D secara terpisah telah terbukti meningkatkan kekuatan otot, meskipun tidak berpengaruh pada massa otot. Rekomendasi ini hanya diberikan pada lansia  yang mengalami kekurangan vitamin D, di mana risiko jatuh pada kelompok pasien ini lebih besar.[5]

Terapi Farmakologi

Farmakologi yang dapat diberikan pada pasien sarcopenia adalah androgenic steroid,

Androgenic Steroids

Androgenic steroids di antaranya adalah nandrolone decanoate atau oxymetholone, yang telah terbukti memiliki efek positif pada otot. Nandrolone decanoate merupakan preparat 19-nortestosteron yang diberikan melalui injeksi subkutan, sedangkan oxymetholone peroral. Kedua obat telah digunakan untuk tata laksana anemia. Pemberian terapi ini menunjukkan perbaikan pada area serat dan massa otot.[5]

Protein Anabolic Agents

Recombinant human growth hormone (rHGH) menyebabkan pelepasan insulin like growth factor-1 (IGF-1) yang disimpan di hati. Obat ini memiliki efek signifikan pada penambahan berat badan dan peningkatan massa tubuh tanpa lemak, meskipun tidak menambah kekuatan otot. Sumatriptan adalah agen yang saat ini memiliki lisensi untuk digunakan untuk pasien AIDS wasting syndrome.[7]

Penelitian HORMA (hormonal regulators of muscles and metabolism in aging) menunjukkan manfaat respons positif kekuatan dan massa otot terhadap pemberian hormon pertumbuhan dengan testosteron, meskipun respon terjadi secara lambat. Mengingat bahwa efek dari rHGH dimediasi oleh IGF-1 maka IGF-1 diasumsikan harus digunakan secara langsung, tetapi saat ini masih sedikit bukti ilmiah manfaatnya.[7]

Myostatin Inhibitors

Myostatin diproduksi oleh otot, dan bertindak untuk mencegah anabolisme otot dan sel satelit. Biasanya seseorang yang kehilangan gen myostatin memiliki massa otot yang meningkat secara signifikan. Obat inhibitor myostatin telah dikembangkan untuk memanfaatkan efek ini.[5]

MYO-029 atau stamulumab adalah antibodi monoklonal terhadap myostatin, yang telah digunakan dalam konteks distrofi otot untuk meningkatkan massa otot.[5]

Referensi

5. Fuggle NR, Pgcert M, Mrcp HBE, Shaw SC, Dennison EM, Ma MBB. Sarcopenia. Best Pr Res Clin Rheumatol. 2017;31(2):218–42.
7. Diseases S, Hasni S, Diseases S. Pathogenesis and management of sarcopenia. Clin Geriatr Med. 2018;33(3):17–26.
14. Rubbieri G, Mossello E, Di Bari M. Techniques for the diagnosis of sarcopenia. Clin Cases Miner Bone Metab. 2014;11(3):181–4.

Diagnosis Sarcopenia
Prognosis Sarcopenia

Artikel Terkait

  • Olahraga Latihan Beban Untuk Mencegah Sarcopenia Pada Lansia
    Olahraga Latihan Beban Untuk Mencegah Sarcopenia Pada Lansia
Diskusi Terbaru
Anonymous
Kemarin, 16:21
Kejang demam anak
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Halo. Apabila ada kasus anak datang post kejang demam pertama kali -> kejang kurang dr 5menit, setelah kejang anak menangis, suhu juga sudah turun, anak mau...
Anonymous
Kemarin, 14:53
Menorrhagia pada pasien baru lepas kb 1 bulan
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Selamat sore dokter, Pasien usia 28 tahun datang dgn keluhan haid sudah 10 hari,  kali pertama  dikatakan masih deras, terdapat nyeri. Haid setelha lepas kb...
Anonymous
Kemarin, 10:16
SGOT SGPT
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dokter, izin konsul dan berdiskusi saya bekerja di Faskes Primer saya mendapat pasien perempuan usia 57 tahun. Keluhan utamanya perut terasa sebah dan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.