Doctor icon

Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Sarcopenia general_alomedika 2024-10-16T14:52:06+07:00 2024-10-16T14:52:06+07:00
Sarcopenia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Sarcopenia

Oleh :
dr.Putra Rizki Sp.KO
Share To Social Media:

Patofisiologi sarcopenia atau sarkopenia berkaitan erat dengan proses penuaan. Derajat keparahan sarcopenia dapat bervariasi tergantung faktor risiko tertentu, yaitu kebiasaan aktivitas fisik yang kurang, ketidakseimbangan hormon, faktor inflamasi, regenerasi dan sintesis protein, serta remodeling neuromuskular.[4,6]

Kebiasaan Kurang Aktivitas Fisik

Aktivitas fisik yang kurang dianggap sebagai faktor risiko terpenting pada sarcopenia. Sekitar usia 50 tahun, jumlah serat otot mulai terjadi penurunan bertahap. Jika dibandingkan pasien yang memiliki gaya hidup sedenter dengan mereka yang secara fisik lebih aktif, penurunan serat dan kekuatan otot lebih terlihat pada kelompok yang tidak banyak bergerak.

Pada pasien imobilisasi akibat penyakit komorbid yang mengharuskan banyak berbaring seperti pasca stroke, penurunan masa otot akan terlihat lebih drastis.[4]

Ketidakseimbangan Hormon

Penurunan konsentrasi beberapa hormon, seperti growth hormone (GH), testosterone, tiroid, dan insulin like growth factor-1 (IGF-1), akibat bertambahnya usia berperan menurunkan massa dan kekuatan otot. Penurunan kadar GH dan IGF-1 dikaitkan dengan perubahan komposisi tubuh pada lansia, di mana terjadi peningkatan lemak viseral dan penurunan massa otot.[6]

Kadar testosteron pada pria menurun 1% tiap tahunnya, sehingga bioavailabilitas menurun 2% tiap tahun setelah usia 30 tahun. Pada wanita, kadar testosteron menurun sangat drastis pada usia 20−45 tahun. Penurunan testosteron berperan dalam penurunan massa otot.[6]

Faktor Inflamasi

Kehilangan otot yang ekstrem seringkali akibat kombinasi penurunan sinyal anabolik hormonal dan promosi sinyal katabolik yang dimediasi sitokin proinflamasi, seperti tumor necrosis factor alpha (TNF-α) dan interleukin-6 (IL-6). Peningkatan kadar TNF-α dan IL-6 terlihat di dalam otot rangka individu yang lebih tua.[7]

Regenerasi dan Sintesis Protein

sarcopenia sering dicetuskan akibat penurunan kemampuan tubuh untuk mensintesis protein, ditambah dengan asupan protein yang tidak memadai untuk mempertahankan massa otot. Protein yang teroksidasi banyak ditemukan pada otot rangka dengan penuaan, dan akibat eliminasi yang kurang memadai oleh sistem proteolisis menyebabkan penumpukan lipofuscin dan protein cross-linked.

Kondisi ini menyebabkan akumulasi protein disfungsional nonkontraktil di dalam otot rangka, yang merupakan penyebab penurunan drastis kekuatan otot pada sarcopenia.[8]

Remodeling Neuromuskular

Kehilangan neuron merupakan proses yang progresif dan irreversibel pada proses penuaan. Neurodegenerasi terkait usia merupakan faktor yang penting pada proses penuaan otot. Beberapa level sistem saraf dipengaruhi oleh usia, termasuk korteks motor, sumsum tulang belakang, neuron perifer, dan neuromuscular junction.[5]

Pada sumsum tulang belakang, terdapat penurunan jumlah motor neuron alfa yang menyebabkan aliran motor neuron ke serat otot tipe 2 menurun. Selain itu, pada proses penuaan juga terjadi kehilangan serabut saraf perifer dan gangguan pada bungkus myelin.[6]

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

4. Marzetti E, Calvani R, et al. Sarcopenia: an overview. Aging Clin Exp Res. 2017;29(1):11–7.
5. Rodríguez-Rejón AI, Ruiz-López MD, et al. Prevalence and Diagnosis of Sarcopenia in Residential Facilities: A Systematic Review. Adv Nutr. 2019;10(1):51–8.
6. Fuggle NR, Pgcert M, et al. Sarcopenia. Best Pr Res Clin Rheumatol. 2017;31(2):218–42.
7. Larsson L, Degens H, et al. Sarcopenia: Aging-Related Loss of Muscle Mass and Function. Physiol Rev. 2019;99(1):427–511.
8. Diseases S, Hasni S, Diseases S. Pathogenesis and management of sarcopenia. Clin Geriatr Med. 2018;33(3):17–26.

Pendahuluan Sarcopenia
Etiologi Sarcopenia

Artikel Terkait

  • Olahraga Latihan Beban untuk Mencegah Sarcopenia pada Lansia
    Olahraga Latihan Beban untuk Mencegah Sarcopenia pada Lansia
  • Tata Laksana Nutrisi pada Sarcopenia Usia Lanjut
    Tata Laksana Nutrisi pada Sarcopenia Usia Lanjut
  • Membedakan Sarkopenia dengan Frailty
    Membedakan Sarkopenia dengan Frailty
  • Manfaat dan Risiko Suplementasi Protein Whey
    Manfaat dan Risiko Suplementasi Protein Whey
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 22 November 2022, 13:15
Nutrisi untuk pasien lansia dengan sarcopenia - Gizi Klinik Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dokterIjin bertanya dok, bagaimana nutrisi yang tepat diberikan untuk pasien lansia dengan Sarcopenia tanpa penyulit seperti hipertensi dan penyakit...
dr. Intan Fajriani
Dibalas 29 Juli 2022, 15:20
Live Webinar Alomedika - Jaga Kekuatan dan Kelenturan di Usia Senja. Sabtu, 30 Juli 2022. Pukul: 19.00 - 20.00.
Oleh: dr. Intan Fajriani
1 Balasan
ALO, Dokter! Jangan lewatkan Live Webinar dengan topik, "Jaga Kekuatan dan Kelenturan di Usia Senja."Narasumber:Dr. dr. Ignatio Rika Haryono, Sp.KO -...
Anonymous
Dibalas 21 Juli 2022, 11:59
Gizi dalam Sarcopenia - Gizi Klinik Ask the Expert
Oleh: Anonymous
2 Balasan
ALO dr. Khrisnugra Ramadhani Rasyi, M.Gizi, Sp.GK,Ijin bertanya dok. Geriatri rentan mengalami sarcopenia, tapi konsumsi protein juga berkurang karena...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.