Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Sarcopenia general_alomedika 2021-09-01T17:14:22+07:00 2021-09-01T17:14:22+07:00
Sarcopenia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Sarcopenia

Oleh :
dr.Putra Rizki Sp.KO
Share To Social Media:

Sarcopenia atau sarkopenia merupakan suatu proses progresif dari kehilangan massa otot yang bersamaan dengan proses penuaan. Definisi sarcopenia yang paling sering digunakan adalah yang dikemukakan oleh European Working Group on Sarcopenia in Older People (EWGSOP), yaitu suatu sindrom yang ditandai suatu kehilangan massa dan kekuatan otot secara progresif dan menyeluruh dengan dampak yang ditimbulkannya berupa disabilitas fisik, kualitas hidup yang buruk, dan kematian.[1]

Sedangkan konsensus di Asia, berdasarkan Asian Working Group of Sarcopenia (AWGS), mendefinisikan sarcopenia sebagai penurunan massa otot yang terkait dengan proses penuaan, yang penurunan kekuatan otot dan/atau performa fisik.[2]

Sarcopenia-min

Kehilangan massa otot pada pasien sarcopenia diakibatkan oleh atrofi otot yang berjalan progresif, kehilangan serat otot tipe 2 dan neuron motorik, serta infiltrasi sel lemak. Proses kehilangan otot itu sendiri merupakan multifaktor yang bisa diakibatkan oleh pengaruh gaya hidup, aktifasi jalur inflamasi, degenerasi sistem neuromuskular, serta perubahan kadar dan sensitivitas hormon.[3]

Diagnosis dini sarcopenia pada lansia sangat penting karena akan menentukan strategi tata laksana serta prognosis disabilitas pasien. Tiga komponen utama dalam diagnosis sarcopenia adalah pengukuran massa otot secara objektif, pengukuran kekuatan otot, serta analisis performa fisik.[4]

Dua komponen terpenting dalam tata laksana sarcopenia adalah nutrisi dan latihan fisik. Nutrisi terutama menjaga kecukupan konsumsi protein dan bertujuan untuk mencegah kehilangan massa otot lebih lanjut, serta mendukung penambahan massa otot pada pasien yang diberikan latihan fisik. Sedangkan latihan fisik pada lansia bertujuan untuk menambah massa dan kekuatan otot, serta meningkatkan performa otot untuk menurunkan kejadian disabilitas.[3]

Referensi

1. Cruz-Jentoft AJ, Bahat G, Bauer J, Boirie Y, Bruyère O, Cederholm T, et al. Sarcopenia: Revised European consensus on definition and diagnosis. Age Ageing. 2019;48(1):16–31.
2. Chen LK, Woo J, Assantachai P, Auyeung TW, Chou MY, Iijima K, et al. Asian Working Group for Sarcopenia: 2019 Consensus Update on Sarcopenia Diagnosis and Treatment. J Am Med Dir Assoc. 2020;21(3):300-307.e2. https://doi.org/10.1016/j.jamda.2019.12.012
3. Marzetti E, Calvani R, Tosato M, Cesari M, Di Bari M, Cherubini A, et al. Sarcopenia: an overview. Aging Clin Exp Res. 2017;29(1):11–7.
4. Rodríguez-Rejón AI, Ruiz-López MD, Wanden-Berghe C, Artacho R. Prevalence and Diagnosis of Sarcopenia in Residential Facilities: A Systematic Review. Adv Nutr. 2019;10(1):51–8.

Patofisiologi Sarcopenia

Artikel Terkait

  • Olahraga Latihan Beban Untuk Mencegah Sarcopenia Pada Lansia
    Olahraga Latihan Beban Untuk Mencegah Sarcopenia Pada Lansia
Diskusi Terkait
Anonymous
22 November 2022
Nutrisi untuk pasien lansia dengan sarcopenia - Gizi Klinik Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dokterIjin bertanya dok, bagaimana nutrisi yang tepat diberikan untuk pasien lansia dengan Sarcopenia tanpa penyulit seperti hipertensi dan penyakit...
dr. Intan Fajriani
29 Juli 2022
Live Webinar Alomedika - Jaga Kekuatan dan Kelenturan di Usia Senja. Sabtu, 30 Juli 2022. Pukul: 19.00 - 20.00.
Oleh: dr. Intan Fajriani
1 Balasan
ALO, Dokter! Jangan lewatkan Live Webinar dengan topik, "Jaga Kekuatan dan Kelenturan di Usia Senja."Narasumber:Dr. dr. Ignatio Rika Haryono, Sp.KO -...
Anonymous
21 Juli 2022
Gizi dalam Sarcopenia - Gizi Klinik Ask the Expert
Oleh: Anonymous
2 Balasan
ALO dr. Khrisnugra Ramadhani Rasyi, M.Gizi, Sp.GK,Ijin bertanya dok. Geriatri rentan mengalami sarcopenia, tapi konsumsi protein juga berkurang karena...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.