Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Patofisiologi Tumor Pituitari general_alomedika 2021-07-07T12:23:03+07:00 2021-07-07T12:23:03+07:00
Tumor Pituitari
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Tumor Pituitari

Oleh :
dr.Krisandryka
Share To Social Media:

Secara patofisiologi, munculnya gejala klinis tumor pituitari disebabkan oleh efek lokal dari desakan massa dan manifestasi endokrin yang memengaruhi organ target. Efek endokrin disebabkan oleh kekurangan atau kelebihan stimulasi hormon pada target organ. Jenis tumor tersering adalah adenoma pituitari. Umumnya, adenoma pituitari tidak dipengaruhi oleh hypothalamic releasing factors.[1,3]

Tumor pituitari, baik yang fungsional maupun nonfungsional, dapat menekan struktur-struktur di sekitarnya, terutama kelenjar pituitari normal dan jalur nervus optikus, sehingga mengakibatkan hipopituitarisme, nyeri kepala, dan gangguan penglihatan. Desakan massa tumor dapat menyebabkan defek pada lapang penglihatan bitemporal akibat penekanan pada kiasma optikum. Tumor juga dapat menginvasi sinus kavernosus yang berdekatan.[1,4]

Adenoma pituitari umumnya jinak dan tumbuh lambat. Tumor fungsional, yaitu tumor yang menyekresi hormon aktif, dapat mengakibatkan sekresi hormon berlebih. Hormon yang dihasilkan oleh sel-sel pituitari anterior adalah adrenocorticotropic hormone (ACTH), growth hormone (GH), prolaktin, thyroid stimulating hormone (TSH), follicle stimulating hormone (FSH), dan luteinizing hormone (LH). Adenoma pituitari fungsional dapat menyebabkan akromegali, Cushing disease, prolaktinoma, dan adenoma tirotropik.[3,4]

Konsekuensi Adenoma Pituitari Fungsional

Adenoma pituitari fungsional dapat menyebabkan beberapa konsekuensi, antara lain:

  • Hipersekresi growth hormone (GH), yang menyebabkan peningkatan insulin-like growth factor-1 (IGF-1) dan mengakibatkan akromegali. Manifestasinya adalah perubahan pada akral, arthritis, hipertensi, nyeri kepala, pembengkakan jaringan lunak, dan hiperglikemia
  • Hipersekresi adrenocorticotropic hormone (ACTH), yang menyebabkan hiperkortisolisme kronis dan mengakibatkan Cushing disease. Gejalanya adalah obesitas sentral, hipertensi, dan hiperglikemia
  • Hipersekresi prolaktin, yang menyebabkan penurunan kadar estrogen (pada wanita) dan testosteron (pada pria), sehingga mengakibatkan disfungsi gonad. Wanita premenopause dapat mengalami oligoamenorea dan galactorrhea

  • Adenoma tirotropik (jarang), yang dapat mengakibatkan hipertiroid dengan atau tanpa peningkatan kadar thyroid-stimulating hormone (TSH)
  • Tumor yang berasal dari sel-sel gonadotrop, yang menyebabkan hipersekresi FSH atau LH. Kondisi ini jarang ditemukan dan biasanya teridentifikasi secara insidental dan berhubungan dengan hipogonadisme serta kegagalan pituitari akibat efek desakan massa[3,4]

Referensi

1. Kattah JC. 2018. Pituitary Tumors. https://emedicine.medscape.com/article/1157189-overview
2. Lopes MBS. 2015. Pituitary Tumors Pathology. https://emedicine.medscape.com/article/1868045-overview
3. Melmed S. Pituitary tumors. Endocrinol Metab Clin North Am. 2015 Mar;44(1):1-9. doi: 10.1016/j.ecl.2014.11.004. PMID: 25732636; PMCID: PMC4351794.
4. Brue T, Castinetti F. The risks of overlooking the diagnosis of secreting pituitary adenomas. Orphanet J Rare Dis. 2016;11(135). https://doi.org/10.1186/s13023-016-0516-x

Pendahuluan Tumor Pituitari
Etiologi Tumor Pituitari

Artikel Terkait

  • Menangani Prolaktinoma Saat Kehamilan
    Menangani Prolaktinoma Saat Kehamilan
Diskusi Terbaru
Anonymous
Hari ini, 02:01
Tekanan darah tinggi
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Selamat pagi, mohon maaf mengganggu. Saya ingin bertanya dok, saya mendapat pasien di PKM dgn dx Mola Hidatidosa + HT urgency (TD 180/110).Yang...
Anonymous
Kemarin, 20:30
Abses
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokPasien laki” usia 65 th dengan keluhan bisul di ketiak kiri sejak kurang lebih satu bulan yang lalu, semakin lama semakin membesar. Pasien sempat...
dr.Yulius Widjaya
Kemarin, 16:34
Sertifikat yg tak ada tanda tgn para pelaksana
Oleh: dr.Yulius Widjaya
8 Balasan
Hari ini saya mengikuti Webinar Def.zat besi kenali faktor resiko & strategi pencegahan.Telah mengikuti post test & dinyatakan lulus sertifikat dikirim tapi...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.