Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Tumor Pituitari general_alomedika 2023-05-23T09:19:26+07:00 2023-05-23T09:19:26+07:00
Tumor Pituitari
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Tumor Pituitari

Oleh :
dr.Krisandryka
Share To Social Media:

Etiologi tumorigenesis pada kasus tumor pituitari diperkirakan melibatkan beberapa abnormalitas onkogen, seperti abnormalitas G-protein, mutasi gen ras, dan delesi serta rearrangement gen p53. Sebagian besar tumor pituitari bersifat jinak, tetapi keberadaan p53 umumnya dihubungkan dengan sifat tumor yang lebih agresif.[1,6]

Pituitary Tumor Transforming Gene-1

Pituitary tumor transforming gene-1 (PTTG-1) merupakan onkogen yang meregulasi mitosis selular. Pada mencit percobaan, ekspresi PTTG-1 berlebih akan menginduksi tumorigenesis. Ekspresi berlebih ini ditemukan pada tumor pituitari. PTTG-1 berperan sebagai penanda tingkat keganasan pada beberapa keganasan endokrin.[1]

Multiple Endocrine Neoplasia Type 1 (MEN1)

MEN1 merupakan gen yang bersifat tumor suppressor. Mutasi fungsi pada gen tersebut dapat menimbulkan tumorigenesis pada kelenjar paratiroid, pankreas, dan pituitari.[6]

Multiple Endocrine Neoplasia Type 4 (MEN4)

Mutasi MEN4 pada gen cyclin-dependent kinase inhibitor 1 B (CDKN1B) dapat menyebabkan tumor pituitari, hiperparatiroidisme, tumor pada testis, dan tumor jenis neuroendokrin servikal.[6]

Gen Lainnya

Adenoma pituitari nonfungsional dihubungkan dengan hipermetilasi gen p16 pada prolaktinoma. Tumor yang mensekresi kortikotropin akan mengekspresikan galectin-3 (Gal-3). Ada juga mutasi aryl hydrocarbon-interacting protein gene (AIP) pada 15% familial isolated pituitary adenoma (FIPA), yang umumnya bersifat agresif dan dapat mensekresi GH.[1,6]

Faktor Risiko

Faktor risiko tumor pituitari belum diketahui secara pasti. Mutasi genetik yang menyebabkan tumor pituitari dapat diturunkan, tetapi hal tersebut jarang terjadi. Hanya 5% dari seluruh kasus tumor pituitari dilaporkan bersifat familial.[5]

Orang yang memiliki sindrom tertentu seperti MEN1, MEN4, dan Carney complex (CNC) memiliki risiko lebih tinggi untuk menderita tumor pituitari. Pada CNC, terdapat mutasi germinal gen tumor suppressor PRKAR1A yang dapat mengakibatkan penyakit adrenokortikal nodular pigmented primer (PPNAD), tumor pada testis, nodul tiroid, hiperpigmentasi kulit berbintik-bintik, dan akromegali.[5]

 

 

Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur

Referensi

1. Kattah JC. Pituitary Tumors. Medscape. 2018. https://emedicine.medscape.com/article/1157189-overview
5. Russ S, Shafiq I. Pituitary Adenoma. StatPearls Publishing. 2020. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK554451/
6. Esposito D, Olsson DS, Ragnarsson O, et al. Non-functioning pituitary adenomas: indications for pituitary surgery and post-surgical management. Pituitary. 2019 Aug;22(4):422-434. doi: 10.1007/s11102-019-00960-0

Patofisiologi Tumor Pituitari
Epidemiologi Tumor Pituitari

Artikel Terkait

  • Menangani Prolaktinoma Saat Kehamilan
    Menangani Prolaktinoma Saat Kehamilan
  • Luaran Prolaktinoma Setelah Kehamilan dan Laktasi
    Luaran Prolaktinoma Setelah Kehamilan dan Laktasi
Diskusi Terbaru
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 12 jam yang lalu
Jadi Gampang! Daftar e-Course ber SKP bisa di Aplikasi Alomedika!
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
2 Balasan
ALO Dokter. 🏆🤩Dokter, mau upgrade ilmu? Gampang banget sekarang! Cukup buka aplikasi ALOMEDIKA di HP mu. Lalu klik tab “ SKP” dan Dokter bisa langsung pilih...
Anonymous
Dibalas 17 jam yang lalu
Penggunaan obat anti-hipertensi dobel pada HT emergensi
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO Dokter, jika kita salah mengenali pasien ht emergensi sebagai ht urgensi, apakah penggunaan double anti-hipertensi seperti amlodipin + captoril (yang...
dr.Farraskya
Dibalas 15 jam yang lalu
Kuku menghitam, diagnosisnya apa ya?
Oleh: dr.Farraskya
1 Balasan
Alo dokter. pasien laki2 usia 24 tahun, keluhan kuku jempol kaki menghitam seperti digambar. Awalnya 2 bulan lalu bagian hitam hny sedikit lalu melebar...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.