Prognosis Kanker Tiroid
Prognosis pada kanker tiroid ditentukan berdasarkan tipe kanker dan tingkatan diferensiasinya. Sebagian besar kanker tiroid merupakan kanker tiroid diferensiasi baik (95% kasus) dengan prognosis baik. Kanker tiroid papiler, yaitu kanker tiroid dengan diferensiasi baik memiliki angka kesintasan jangka panjang mencapai 90-95%. Meskipun begitu, terdapat subtipe kanker tiroid yang memiliki prognosis sangat buruk. Kanker tiroid anaplastik (tidak berdiferensiasi) merupakan salah satu jenis kanker dengan prognosis terburuk, dengan median kesintasan kurang dari 6 bulan.
Komplikasi
Pasien dengan kanker tiroid yang tidak mendapatkan penanganan dapat mengalami gejala obstruktif akibat invasi kanker ke jaringan sekitarnya. Kondisi yang dapat dialami pasien di antaranya suara serak, disfagia, hingga hemoptisis. Invasi makroskopik kanker dapat mencapai trakea, laring, esofagus, nervus laringeus rekurens, hingga arteri karotis komunis. Pada kondisi ini, kanker tidak lagi menjadi kandidat reseksi.[2,3]
Kanker tiroid dapat bermetastasis ke kelenjar getah bening, paru-paru, tulang, dan otak secara hematogenik. Organ yang paling sering mengalami metastasis adalah paru-paru, dengan kematian paling sering disebabkan oleh kegagalan pernapasan. Walaupun begitu, prognosis pada metastasis ke tulang lebih buruk dibandingkan metastasis ke paru-paru, yang kemungkinan disebabkan oleh tingkat efektivitas terapi yang berbeda antara kedua tipe metastasis.[22]
Ketiadaan hormon tiroid setelah pengangkatan organ tiroid mengakibatkan berkurangnya kualitas hidup secara fisik dan emosional secara signifikan pada penyintas kanker tiroid. Pasien yang menjalani pengobatan kanker tiroid dapat mengalami komplikasi terkait terapi, seperti hipokalsemia, depresi, gangguan ingatan, hipotiroidisme, hingga hipoparatiroidisme iatrogenik. Selain itu, supresi TSH dapat mengakibatkan risiko fibrilasi atrial dan osteoporosis pada pasien lanjut usia (>60-65 tahun), dan angina pada pasien dengan penyakit jantung iskemik.[1,19]
Prognosis Kanker Tiroid yang berasal dari Sel Folikuler
Prognosis kanker tiroid yang berasal dari sel folikuler berbeda berdasarkan tingkatan diferensiasinya, sebagai berikut.
Diferensiasi Baik
Kanker dengan diferensiasi dibagi menjadi kanker tiroid papiler (mencapai 80-85% kasus) dan kanker tiroid folikuler (10-15%). Kanker tiroid papiler memiliki angka kesintasan jangka panjang 90-95%, sementara kanker tiroid folikuler memiliki angka kesintasan jangka panjang 70-80%. Dua puluh persen pasien mengalami rekurensi bahkan setelah penatalaksanaan. [1,2,4]
Diferensiasi Buruk
Kanker dengan diferensiasi buruk memiliki risiko metastasis hematogenik yang tinggi, dan bersifat lebih agresif dibandingkan kanker dengan diferensiasi baik. Kanker tiroid dengan diferensiasi buruk mencapai <2% dari seluruh kasus kanker tiroid.[1]
Tidak Berdiferensiasi (Anaplastik)
Kanker tiroid anaplastik merupakan kanker tiroid dengan prognosis buruk, pertumbuhan tumor yang cepat, dan risiko metastasis yang tinggi, dengan jumlah kasus <1% dari seluruh kasus kanker tiroid. Angka mortalitas mencapai lebih dari 90%, dengan median kesintasan kurang dari 6 bulan.[1,3]
Prognosis Kanker Tiroid yang berasal dari Sel Neuroendokrin
Kanker tiroid yang berasal dari sel neuroendokrin disebut juga kanker tiroid meduler, dengan jumlah kasus berkisar antara 1-2% dari seluruh kasus kanker tiroid. Kesintasan 5 tahun pada kanker tiroid meduler mencapai 80-90%, dengan kesintasan 10 tahun mencapai 70-80%.[2,3]