Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Penatalaksanaan Kanker Tiroid general_alomedika 2021-02-22T11:01:30+07:00 2021-02-22T11:01:30+07:00
Kanker Tiroid
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Kanker Tiroid

Oleh :
dr. Andreas Michael Sihombing
Share To Social Media:

Penatalaksanaan kanker tiroid dapat bersifat konservatif maupun agresif berdasarkan risiko keganasannya. Risiko keganasan ini ditentukan berdasarkan hasil sitopatologi yang dilaporkan berdasarkan panduan kategori Bethesda. Pilihan utama penatalaksanaan pada nodul tiroid risiko tinggi adalah tiroidektomi atau lobektomi, namun pada nodul tiroid risiko rendah, surveilans secara klinis dan ultrasonografi merupakan pilihan utama.

Sebagai pengecualian, kanker tiroid tipe anaplastik memiliki prognosis yang sangat buruk, sehingga penatalaksanaannya berfokus pada terapi paliatif. Kanker tiroid tipe meduler memiliki karakteristik yang berbeda dari kanker tiroid yang berasal dari sel folikuler, sehingga terapi radioactive iodine (RAI) tidak dilakukan.[17,18]

Risiko Keganasan berdasarkan Panduan Kategori Bethesda

Risiko keganasan kanker tiroid ditentukan berdasarkan hasil sitopatologi dengan sampel dari pemeriksaan biopsi aspirasi jarum halus, dengan tingkatan kategori yaitu:

  • Ganas
  • Curiga ganas
  • Neoplasma folikuler (atau Curiga Neoplasma Folikuler)
  • Atipikal (atau Lesi Folikuler tanpa Signifikansi yang Jelas)
  • Jinak
  • Nondiagnostik[16]

Pada kategori Nondiagnostik, pemeriksaan biopsi ulang dengan panduan ultrasonografi dapat dilakukan. Pada kategori Jinak, pasien dapat diminta melakukan pemeriksaan fisik dan ultrasonografi rutin untuk melihat perkembangan nodul tiroid.  Tidak ada rekomendasi mengenai frekuensi surveilans. Pada empat kategori lainnya, lobektomi atau tiroidektomi total merupakan pilihan terapi yang disarankan.[16]

Pembedahan

Terdapat dua jenis pembedahan yang dapat dilakukan pada pasien kanker tiroid, yaitu lobektomi dan tiroidektomi total, namun penentuan terapi lobektomi atau tiroidektomi total masih menimbulkan kontroversi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kedua jenis prosedur ini tidak berbeda bermakna dalam hal morbiditas pasien. [1,14,15]

Panduan dari American Thyroid Association tahun 2015 menjadi dasar dari 4 pilihan terapi berdasarkan hasil pemeriksaan preoperatif, sebagai berikut:

Hanya Lobektomi

Lobektomi diindikasikan pada kanker tiroid dengan ukuran <1 cm tanpa adanya invasi ke luar organ tiroid (T1a), tidak adanya metastasis ke kelenjar getah bening leher (N0) atau ke organ lain (M0). Indikasi terapi ini secara sitopatologi adalah nodul tiroid dengan kategori Atipikal (atau Lesi Folikuler tanpa Signifikansi yang Jelas) dan Neoplasma folikuler (atau Curiga Neoplasma Folikuler).[3,14,16,19,24]

Lobektomi atau Tiroidektomi Total

Manajemen ini diindikasikan pada pasien dengan ukuran kanker tiroid lebih dari 1 cm dan kurang dari 4 cm, tanpa invasi ke luar organ tiroid (T1-T2) atau metastasis (N0). Indikasi terapi ini secara sitopatologi adalah nodul tiroid dengan kategori Ganas atau Curiga Ganas.[3,14,16,19,24]

Tiroidektomi Total

Tiroidektomi total diindikasikan jika ukuran kanker tiroid berukuran >4 cm, tanpa disertai invasi ke luar organ tiroid (T3a) atau metastasis baik ke KGB leher (N0) atau ke organ lain (M0). Indikasi terapi ini secara sitopatologi adalah nodul tiroid dengan kategori Ganas atau Curiga Ganas.[3,14,16,19,24]

Tiroidektomi Total ditambah Diseksi Kelenjar Getah Bening Leher

Jika pada pasien terdapat metastasis ke kelenjar getah bening (N1), pengangkatan kelenjar getah bening leher harus dilakukan. Selain itu, pada kanker tiroid papiler, adanya invasi tumor ke luar organ tiroid (T3b, T4) atau metastasis ke organ jauh (M1) merupakan indikasi pengangkatan KGB leher. Indikasi terapi ini secara sitopatologi adalah nodul tiroid dengan kategori Ganas atau Curiga Ganas.[3,14,16,19,20,24]

Transoral Endoscopic Thyroidectomy via Vestibular Approach (TOETVA)

Saat ini, terdapat pendekatan baru untuk tiroidektomi menggunakan metode pembedahan minimal invasif, dikenal sebagai transoral endoscopic thyroidectomy via vestibular approach (TOETVA). Metode ini disarankan pada kanker tiroid berukuran kecil, 1-2 cm, yang masih belum mengalami ekstensi ekstratiroid.

Kelebihan metode TOETVA adalah hasil yang lebih baik secara kosmetik. Namun, terdapat juga kerugian berupa waktu operasi yang lebih panjang dan tingkat kesulitan teknis yang lebih tinggi.

Radioactive Iodine (RAI)

Terapi ajuvan berupa ablasi dengan radioactive iodine (RAI) dapat dilakukan setelah tiroidektomi total. RAI bertujuan untuk menghilangkan sisa-sisa kanker setelah pembedahan, sehingga mengurangi risiko rekurensi pada pasien.[2,14,17,24]

RAI dapat dipertimbangkan apabila pada pemeriksaan setelah operasi dipastikan ukuran tumor >4 cm tanpa invasi makroskopis (T3), serta adanya metastasis ke KGB lateral atau sentral pada leher (N1).[3,17,24]

Indikasi absolut RAI adalah pada pasien dengan invasi vaskular ekstensif (T4), invasi ke luar organ tiroid yang masif (T4), serta metastasis ke organ jauh (M1).[3,17,24]

Terapi Supresi Thyroid-Stimulating Hormone (TSH)

Thyroid-Stimulating Hormone (TSH) merupakan hormon yang dapat merangsang proliferasi sel-sel tiroid, namun juga dapat merangsang proliferasi sel kanker tiroid. Oleh sebab itu, supresi TSH setelah pembedahan diindikasikan untuk mencegah rekurensi. Pemberian terapi supresi TSH dapat mengurangi angka mortalitas pasien dengan kanker tiroid. Terapi supresi TSH dilakukan dengan levotiroksin. Tidak terdapat dosis tertentu yang disarankan, dan penentuan dosis disesuaikan secara individual dan target kadar TSH serum. Target kadar TSH serum yang terbaik juga masih menjadi kontroversi, namun pada dasarnya dosis levotiroksin yang digunakan bertujuan agar kadar TSH serum pasien mencapai <0,1 mU/L.[3,19,21]

Penanganan Kanker Tiroid Anaplastik dan Kanker Tiroid Meduler

Kanker tiroid anaplastik merupakan kanker tiroid tanpa diferensiasi. Kanker ini memiliki prognosis sangat buruk dengan median kesintasan kurang dari 6 bulan, sehingga penatalaksanaan bersifat paliatif. [1,2,3]

Kanker tiroid meduler merupakan kanker tiroid yang berasal dari sel parafolikuler (sel penghasil kalsitonin). Penatalaksanaan pada kanker tiroid meduler berfokus pada pembedahan dengan tiroidektomi total serta pengangkatan KGB leher. Terapi ajuvan pada umumnya tidak disarankan pada pasien kanker tiroid meduler. [2,17,18]

Meskipun terdapat keterbatasan penatalaksanaan pada kanker tiroid anaplastik dan meduler, penelitian baru mencoba mengombinasikan pembedahan dengan kemoterapi dengan obat-obatan seperti vandetanib, sorafenib, cabozantinib, dan lenvatinib untuk pasien tersebut dengan hasil yang relatif baik, namun masih diperlukan data lebih lanjut untuk merekomendasikan penggunaan terapi ini.[2,17,18]

Referensi

1. Dralle H, Machens A, Basa J, Fatourechi V, Franceschi S, Hay ID, et al. Follicular cell-derived thyroid cancer. Nat Rev Dis Primers. 2015 Dec 10;1:15077. https://doi.org/10.1038/nrdp.2015.77
2. Carling T, Udelsman R. Thyroid cancer. Annu Rev Med. 2014;65:125-37. https://doi.org/10.1146/annurev-med-061512-105739
3. Cabanillas ME, McFadden DG, Durante C. Thyroid cancer. Lancet. 2016 Dec 3;388(10061):2783-2795. https://doi.org/10.1016/S0140-6736(16)30172-6
14. Haugen BR, Alexander EK, Bible KC, Doherty GM, Mandel SJ, Nikiforov YE, et al. 2015 American Thyroid Association Management Guidelines for Adult Patients with Thyroid Nodules and Differentiated Thyroid Cancer: The American Thyroid Association Guidelines Task Force on Thyroid Nodules and Differentiated Thyroid Cancer. Thyroid. 2016 Jan;26(1):1-133. https://doi.org/10.1089/thy.2015.0020
15. Adham M, Aldino N. Diagnosis Dan Tata laksana Karsinoma Tiroid Berdiferensiasi. Oto Rhino Laryngologica Indonesiana, [S.l.], v. 48, n. 2, p. 197-209, jan. 2019. https://doi.org/10.32637/orli.v48i2.270.
16. Cibas ES, Ali SZ. The 2017 Bethesda System for Reporting Thyroid Cytopathology. Thyroid. 2017 Nov;27(11):1341-1346. https://doi.org/10.1089/thy.2017.0500
17. Raue F, Frank-Raue K. Thyroid Cancer: Risk-Stratified Management and Individualized Therapy. Clin Cancer Res. 2016 Oct 15;22(20):5012-5021. https://doi.org/10.1158/1078-0432.CCR-16-0484
18. Valerio L, Pieruzzi L, Giani C, Agate L, Bottici V, Lorusso L, et al. Targeted Therapy in Thyroid Cancer: State of the Art. Clin Oncol (R Coll Radiol). 2017 May;29(5):316-324. https://doi.org/10.1016/j.clon.2017.02.009
19. Grani G, Lamartina L, Durante C, Filetti S, Cooper DS. Follicular thyroid cancer and Hürthle cell carcinoma: challenges in diagnosis, treatment, and clinical management. Lancet Diabetes Endocrinol. 2018 Jun;6(6):500-514. https://doi.org/10.1016/S2213-8587(17)30325-X
20. Nabhan F, Ringel MD. Thyroid nodules and cancer management guidelines: comparisons and controversies. Endocr Relat Cancer. 2017 Feb;24(2):R13-R26. https://doi.org/10.1530/ERC-16-0432
21. Biondi B, Cooper DS. Benefits of thyrotropin suppression versus the risks of adverse effects in differentiated thyroid cancer. Thyroid. 2010 Feb;20(2):135-46. https://doi.org/10.1089/thy.2009.0311
24. American Joint Committee on Cancer. AJCC Cancer Staging Manual. 8th ed. New York, NY: Springer; 2017

Diagnosis Kanker Tiroid
Prognosis Kanker Tiroid

Artikel Terkait

  • Untung Rugi Operasi Transoral Endoscopic Thyroidectomy via Vestibular Approach (TOETVA)
    Untung Rugi Operasi Transoral Endoscopic Thyroidectomy via Vestibular Approach (TOETVA)
  • Radiotiroablasi pada Kanker Tiroid Berdiferensiasi
    Radiotiroablasi pada Kanker Tiroid Berdiferensiasi
  • Perkembangan Diagnostik Nodul Tiroid dengan Artificial Intelligence
    Perkembangan Diagnostik Nodul Tiroid dengan Artificial Intelligence
  • Red Flag Limfadenopati Servikal
    Red Flag Limfadenopati Servikal
  • Peran Thyroid Scintigraphy dalam Mendiagnosis Kelainan Tiroid
    Peran Thyroid Scintigraphy dalam Mendiagnosis Kelainan Tiroid

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Miranti Dwi Hartanti
09 Februari 2020
Apakah seorang wanita usia 29 tahun yang akan melaksanakan operasi tiroidektomi dapat memiliki kesempatan untuk hamil lagi?
Oleh: dr.Miranti Dwi Hartanti
2 Balasan
Alo dok.Seorang wanita, 29 tahun, post op isthmolobektomi datang dengan hasil PA : Papillary Adenocarcinoma Thyroid. Pasien direncanakan akan melaksanakan op...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.