Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Perdarahan Postpartum general_alomedika 2022-08-05T15:32:46+07:00 2022-08-05T15:32:46+07:00
Perdarahan Postpartum
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Perdarahan Postpartum

Oleh :
dr. Novita
Share To Social Media:

Patofisiologi perdarahan postpartum atau postpartum hemorrhage (PPH) disebabkan oleh beberapa faktor. PPH dapat disebabkan oleh gangguan pada 4T (tonus, tissue, trauma, dan thrombin).[2-4]

Selama masa kehamilan, volume darah ibu meningkat hingga 50% atau setara dengan 4‒6 liter, dan volume plasma mengalami peningkatan hingga melebihi kadar total sel darah merah. Kondisi ini menimbulkan kesan penurunan konsentrasi hemoglobin dan penurunan jumlah hematokrit. Peningkatan volume darah ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan perfusi uteroplasenta, serta untuk menggantikan volume perdarahan yang akan terjadi pada saat proses persalinan.[5]

Fisiologi Penghentian Perdarahan pada Persalinan

Pada saat persalinan, plasenta akan terpisah secara spontan dari tempat implantasinya beberapa menit setelah bayi lahir. Dibalik tempat melekatnya plasenta, terdapat pembuluh-pembuluh darah uterus yang melintas di antara serat-serat otot miometrium. Selama proses melahirkan, otot-otot ini akan mengalami kontraksi dan retraksi.[5]

Proses kontraksi dan retraksi akan mengkompresi pembuluh-pembuluh darah tersebut, sehingga perdarahan dapat berhenti. Hal ini sering kali disebut “jahitan fisiologis”, yang merupakan mekanisme pertahanan tubuh pada wanita hamil tanpa penyulit atau komplikasi.[5]

Kegagalan Mekanisme Fisiologi

Pada keadaan-keadaan tertentu, mekanisme “jahitan fisiologis” bisa tidak terjadi, misalnya pada kondisi atonia uteri, retensio plasenta, trauma jalan lahir, plasenta akreta, atau plasenta previa.

Atonia Uteri

Hal ini dikarenakan terdapat gangguan pada tonus uteri (atonia uteri), di mana proses kontraksi dan retraksi tidak berjalan dengan baik dan maksimal. Sehingga pembuluh-pembuluh darah pada uterus tidak terkompresi, dan perdarahan tidak dapat dihentikan. Atonia uteri merupakan penyebab tersering perdarahan postpartum.[5,6]

Retensio Plasenta

Selain itu, proses kontraksi dan retraksi yang tidak berjalan dengan baik juga dapat mengganggu proses pelepasan plasenta secara utuh sehingga pada akhirnya akan menyebabkan keadaan yang kita kenal sebagai retensio plasenta.[5,6]

Trauma Jalan Lahir

Pada kasus trauma jalan lahir, jumlah pembuluh darah di jalan lahir meningkat selama kehamilan, sehingga adanya trauma akan menimbulkan perdarahan yang lebih signifikan dibandingkan pada wanita tidak hamil.[7]

Plasenta Akreta dan Plasenta Previa

Perdarahan postpartum juga dapat terjadi pada kasus dimana implantasi plasenta tidak normal, misalnya pada plasenta akreta atau plasenta previa. Pada plasenta previa, letak plasenta yang rendah akan menyebabkan gangguan kontraksi uterus. Pada plasenta akreta, implantasi plasenta terlalu dalam hingga ke miometrium sehingga perlukaan akan mencapai miometrium dan menyebabkan perdarahan yang lebih banyak saat plasenta lepas.[2]

 

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

2. Wormer KC, Jamil RT, Bryant SB. Acute Postpartum Hemorrhage. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK499988/
3. Say L,Chou D, Gemmill A, et al. Global causes of maternal death: a WHO systematic analysis. Lancet Glob Health. 2014; 2(6): 323 - 333.
4. James AH, Federspiel JJ, Ahmadzia HK. Disparities in obstetric hemorrhage outcomes. Res Pract Thromb Haemost. 2022 Feb 6;6(1):e12656. doi: 10.1002/rth2.12656. PMID: 35146237; PMCID: PMC8818495.
5. Kepley JM, Bates K, Mohiuddin SS. Physiology, Maternal Changes. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK539766/
6. Evensen A, Anderson JM, Fontaine P. Postpartum hemorrhage: prevention and treatment. Am Fam Physician. 2017; 95(7) : 442 – 51
7. Smith JR. Postpartum Hemorrhage. Medscape. 2022. https://emedicine.medscape.com/article/275038-overview

Pendahuluan Perdarahan Postpartum
Etiologi Perdarahan Postpartum

Artikel Terkait

  • Efektivitas dan Keamanan Asam Traneksamat Untuk Perdarahan Post Partum
    Efektivitas dan Keamanan Asam Traneksamat Untuk Perdarahan Post Partum
  • Peran Asam Traneksamat pada Perdarahan Saluran Cerna Atas
    Peran Asam Traneksamat pada Perdarahan Saluran Cerna Atas
  • Oxytocin Intravena Vs Intramuskular sebagai Profilaksis Perdarahan Post Partum
    Oxytocin Intravena Vs Intramuskular sebagai Profilaksis Perdarahan Post Partum
  • Misoprostol Sublingual Preoperatif VS Post Operatif untuk Pencegahan Perdarahan Postpartum Sectio Caesarea – Telaah Jurnal Alomedika
    Misoprostol Sublingual Preoperatif VS Post Operatif untuk Pencegahan Perdarahan Postpartum Sectio Caesarea – Telaah Jurnal Alomedika
Diskusi Terkait
dr. Gabriela Widjaja
12 September 2022
Oxytocin Intravena Lebih Baik dibandingkan Oxytocin Intramuskular dalam Profilaksis Perdarahan Post Partum
Oleh: dr. Gabriela Widjaja
1 Balasan
ALO Dokter!Perdarahan post partum merupakan salah satu penyebab mortalitas utama pada ibu. Perdarahan post partum dapat dicegah dengan pemberian oxytocin....
dr. Tiara Dwi Mulyani
11 Juni 2021
Penyebab dan tatalaksana post partum dengan trombositopenia
Oleh: dr. Tiara Dwi Mulyani
3 Balasan
Alo dokter, izin berdiskusiSaya memiliki pasien post partum H+2 dengan sisa plasenta dan trombositopenia.Sebelumnya pasien melahirkan di dukun. Namun setelah...
dr.Prasetyo Tri Nugroho
03 November 2020
Penanganan yang tepat untuk pasien post partum hemorrhage
Oleh: dr.Prasetyo Tri Nugroho
2 Balasan
Alo dokter ijin konsul obat misoprostol, apakah ada sediaan misoprostol 200mcg sediaan per rectal atau bisa diberikan misoprostol 200mcg oral(ctotec) tapi...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.