Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Perdarahan Postpartum general_alomedika 2022-08-05T15:37:53+07:00 2022-08-05T15:37:53+07:00
Perdarahan Postpartum
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Perdarahan Postpartum

Oleh :
dr. Novita
Share To Social Media:

Epidemiologi perdarahan postpartum atau postpartum hemorrhage (PPH) secara global adalah sekitar 1‒6% dari semua persalinan. PPH merupakan penyebab utama kematian ibu, yaitu 94% dari kematian ibu saat persalinan.[2,4]

Global

Diperkirakan 1‒6% persalinan di seluruh dunia mengalami perdarahan postpartum, dengan sebagian besar kasus terjadi di negara berpenghasilan rendah atau menengah. Penyebab perdarahan berasal dari dalam rahim (80% -90%), dari laserasi atau sayatan (10% -20%), atau dari gangguan koagulopati yang mendasari (<1%).[2,4]

Pada tahun 2012, WHO menyatakan bahwa jumlah kasus perdarahan postpartum terus meningkat terutama di negara-negara berkembang. Hal ini dilatarbelakangi oleh kurangnya tenaga kesehatan, layanan transfusi, serta layanan operasi. Selain itu, hampir sebagian besar persalinan tidak terjadi di rumah sakit, sehingga pada saat terjadi perdarahan postpartum, sebagian besar ibu terlambat mendapatkan pertolongan.[9]

Indonesia

Berdasarkan profil kesehatan Indonesia tahun 2020, sebagian besar kematian ibu pada disebabkan oleh perdarahan, yaitu sebanyak 1.330 kasus. Oleh karena itu, upaya percepatan penurunan angka kematian ibu (AKI) dilakukan dengan menjamin ibu dapat mengakses pelayanan kesehatan ibu yang berkualitas.[10]

Mortalitas

Sebanyak 140.000 wanita di dunia meninggal akibat perdarahan postpartum setiap tahunnya, dengan kata lain 1 kematian terjadi setiap 4 menit. Menurut WHO, kematian ibu di kawasan Asia Tenggara menyumbang hampir ⅓ jumlah kematian ibu dan anak secara global. Di Indonesia sendiri, angka kematian Ibu masih tergolong sangat tinggi.[2,3,10]

 

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

2. Wormer KC, Jamil RT, Bryant SB. Acute Postpartum Hemorrhage. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK499988/
3. Say L,Chou D, Gemmill A, et al. Global causes of maternal death: a WHO systematic analysis. Lancet Glob Health. 2014; 2(6): 323 - 333.
4. James AH, Federspiel JJ, Ahmadzia HK. Disparities in obstetric hemorrhage outcomes. Res Pract Thromb Haemost. 2022 Feb 6;6(1):e12656. doi: 10.1002/rth2.12656. PMID: 35146237; PMCID: PMC8818495.
9. WHO recommendations for the prevention and treatment of postpartum hemorrhage. World Health Organization 2012. ISBN 978 92 4 154850 2.
10. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2020. ISBN 978-623-301-218-8.

Etiologi Perdarahan Postpartum
Diagnosis Perdarahan Postpartum

Artikel Terkait

  • Efektivitas dan Keamanan Asam Traneksamat Untuk Perdarahan Post Partum
    Efektivitas dan Keamanan Asam Traneksamat Untuk Perdarahan Post Partum
  • Oxytocin Intravena Lebih Baik dibandingkan Oxytocin Intramuskular dalam Profilaksis Perdarahan Post Partum
    Oxytocin Intravena Lebih Baik dibandingkan Oxytocin Intramuskular dalam Profilaksis Perdarahan Post Partum
  • Oxytocin Intravena Vs Intramuskular sebagai Profilaksis Perdarahan Postpartum
    Oxytocin Intravena Vs Intramuskular sebagai Profilaksis Perdarahan Postpartum
  • Misoprostol Sublingual Preoperatif VS Post Operatif untuk Pencegahan Perdarahan Postpartum Sectio Caesarea – Telaah Jurnal Alomedika
    Misoprostol Sublingual Preoperatif VS Post Operatif untuk Pencegahan Perdarahan Postpartum Sectio Caesarea – Telaah Jurnal Alomedika
  • Skar Sectio Caesarea Berisiko Tinggi Menyebabkan Plasenta Akreta
    Skar Sectio Caesarea Berisiko Tinggi Menyebabkan Plasenta Akreta

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 01 Februari 2024, 18:45
Perdarahan postpartum karena SC
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, sya punya pasien di PKM, pasien mengalami perdarahan hingga anemi dok. Riwayat sebulan lalu post SC. Setelahnya dirujuk ke RS untuk ditranfusi. 2...
Anonymous
Dibalas 22 November 2023, 15:36
Kapan harus merujuk pasien post HPP dengan Hb rendah?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter. Izin berdiskusi..Bila hemoragic post partum sudah teratasi, keluhan pasien tidak ada, pusing (-), lemas (-), pengeluaran darah sudah normal...
dr. Gabriela
Dibalas 12 September 2022, 10:50
Oxytocin Intravena Lebih Baik dibandingkan Oxytocin Intramuskular dalam Profilaksis Perdarahan Post Partum
Oleh: dr. Gabriela
1 Balasan
ALO Dokter!Perdarahan post partum merupakan salah satu penyebab mortalitas utama pada ibu. Perdarahan post partum dapat dicegah dengan pemberian oxytocin....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.