Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Penatalaksanaan Leiomyoma general_alomedika 2021-08-06T17:59:51+07:00 2021-08-06T17:59:51+07:00
Leiomyoma
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Leiomyoma

Oleh :
dr. Agnes Tjakrapawira
Share To Social Media:

Prinsip penatalaksanaan leiomyoma harus memenuhi beberapa tujuan, yaitu meringankan tanda dan gejala yang mengganggu seperti rasa nyeri, mengurangi ukuran leiomyoma, atau mengangkat tumor pada lokasi tubuh manapun. Pengangkatan tumor merupakan terapi definitif untuk penyakit ini.

Pada kasus mioma uteri, mempertahankan kesuburan wanita khususnya pada wanita dengan usia produktif merupakan suatu pertimbangan yang penting untuk penatalaksanaan.

Tata laksana definitif leiomyoma adalah pembedahan. Namun, tergantung dengan ukuran serta ada atau tidak adanya gejala, terapi farmakologis dapat diberikan.[5-7]

Pembedahan

Pembedahan untuk leiomyoma dapat dilakukan menggunakan eksisi lokal. Pada kasus mioma uteri, histerektomi atau miomektomi dapat dilakukan.

Eksisi Lokal yang Luas

Eksisi lokal yang luas disarankan untuk leiomyoma simtomatik yang mengganggu aktivitas sehari-hari. Eksisi merupakan cara efektif pada beberapa leiomyoma seperti leiomyoma kutaneus soliter, terutama bila diikuti oleh skin graft.[1,6,7]

Pada kasus seperti tumor esofagus, torakotomi terbuka dilakukan untuk pengangkatan tumor meskipun prosedur ini masih tergolong kontroversial. Reseksi esofagus juga dilakukan pada penderita yang memiliki tumor dengan ukuran yang sangat besar sama halnya dengan kasus leiomyoma pada ginjal.[9,11-13]

Pembedahan untuk Mioma Uteri

Terapi pembedahan untuk leiomyoma uteri meliputi histerektomi yang merupakan tata laksana definitif tetapi beberapa hal harus dipertimbangkan sebelum melakukan prosedur ini. Miomektomi merupakan standar emas untuk pasien wanita yang ingin mempertahankan fertilitas.[5,7,20]

Terapi Farmakologis

Terapi farmakologis digunakan sebagai intervensi awal untuk leiomyoma simtomatik. Terapi farmakologis terdiri dari terapi hormonal pada leiomyoma yang memiliki reseptor estrogen-positif (ER+) dan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) seperti ibuprofen, naproxen dan asam mefenamat pada leiomyoma yang menimbulkan rasa nyeri.[6,23]

Tata Laksana pada Leiomyoma Asimtomatik

Tata laksana pada kasus leiomyoma harus berfokus pada ada atau tidak adanya gejalanya. Terapi ekspektan dilakukan pada pasien yang tidak memiliki gejala.

Tata Laksana pada Leiomyoma Simtomatik

Pada pasien simtomatis, pengobatan berfokus pada gejala.

Terapi Hormonal

Terapi hormonal seperti kontrasepsi oral kombinasi atau intrauterine device hormonal levonogestrel dapat digunakan pada leiomyoma yang memiliki reseptor estrogen positif. Sebuah studi membuktikan penggunaan kontrasepsi oral kombinasi yang mengandung ethinylestradiol 30 μg + levonorgestrel 150 μg yang diberikan setiap hari selama 21 hari / bulan dan levonorgestrel-releasing intrauterine system (LNG-IUS) yang melepaskan 20 µg levonorgestrel. Penelitian menunjukkan penggunaan IUD hormonal dapat membantu dalam mengontrol pendarahan dan dapat sedikit atau tidak sama sekali mengecilkan ukuran tumor.[5,22]

Obat Antiinflamasi Nonsteroid

Obat antiinflamasi nonsteroid seperti ibuprofen, asam mefenamat, atau naproxen, dapat digunakan untuk menghilangkan nyeri pada leiomyoma yang menyebabkan rasa nyeri. Contoh dosis obat yang dapat digunakan adalah sebagai berikut:

  • Ibuprofen 600 mg per oral, dua kali sehari

  •  500 mg per oral, tiga kali sehari
  • Naproxen 500 mg per oral, dua kali sehari[6,23]

Pada kasus piloleiomyoma (leiomyoma kutaneus), terdapat studi yang menunjukkan pemberian antagonis ion kalsium seperti nifedipine dan gabapentin bermanfaat untuk mengatasi nyeri yang berasal dari tumor. Nifedipine 10 mg, 3 kali sehari atau gabapentin 300 mg, 2 kali sehari, dapat diberikan selama 3 minggu untuk kasus piloleiomyoma.[6,10,21]

Asam Traneksamat

Asam traneksamat ialah obat hemostatik untuk pendarahan. Asam traneksamat dapat diberikan untuk menangani perdarahan uterus abnormal yang terjadi akibat leiomyoma uteri. Dosis obat yang digunakan adalah 1,3 g per oral tiga kali sehari selama 5 hari atau pemberian melalui intravena dengan dosis 10 mg/kgBB secara intravena dengan maksimum 600 mg/dosis setiap 8 jam. [5,23]

Referensi

1. McCarthy AJ and Chetty R. Benign Smooth Muscle Tumors (Leiomyomas) of Deep Somatic Soft Tissue. Hindawi. 2018:2071394. doi: 10.1155/2018/2071394.
https://new.hindawi.com/journals/sarcoma/2018/2071394/
5. Laughlin-Tommaso SK, Stewart EA. Moving Toward Individualized Medicine for Uterine Leiomyomas. Obstet Gynecol 2018;00:1-11. DOI: 10.1097/AOG.0000000000002785.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6153058/
6. Nutan F. Leiomyoma. Medscape – Pathophysiology. 2018.
https://emedicine.medscape.com/article/1057733-overview#a6
7. Florence AM, Fatehi M. Leiomyoma. NCBI Bookshelf. StatPearls [Internet]. 2019.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK538273/
10. Lau SK, Koh SS. Cutaneous Smooth Muscle Tumors: A Review. Advances in Anatomic Pathology: July 2018 - Volume 25 - Issue 4 - p 282-290. doi: 10.1097/PAP.0000000000000188
https://journals.lww.com/anatomicpathology/Abstract/2018/07000/Cutaneous_Smooth_Muscle_Tumors__A_Review.7.aspx
11. Patil PA, McKenney JK, Trpkov K, Hes OW, Montironi R, Scarpelli M, Nesi G, Aron M, Sangoi AR, Gattuso P, Magi-Galluzzi C. Renal Leiomyoma - A Contemporary Multi-Institution Study of an Infrequent and Frequently Misclassified Neoplasm. The American Journal of Surgical Pathology. 2015. Volume 39 - Issue 3 - p 349-356
doi: 10.1097/PAS.0000000000000354
https://journals.lww.com/ajsp/Abstract/2015/03000/Renal_Leiomyoma__A_Contemporary_Multi_institution.8.aspx
12. Brunocilla E, Pultrone CV, Schiavina R, Vagnoni V, Caprara G, Martorana G. Renal leiomyoma: Case report and literature review. Can Urol Assoc J 2012;6(2):e87-90. http://dx.doi.org/10.5489/cuaj.11159
13. Larbcharoensub N, Limprasert V, Pangpunyakulchai D, Sanpaphant S, Wiratkapun C, Kijvikai K. Renal Leiomyoma: A Case Report and Review of the Literature. Urology Case Reports 2017 Jul; 13: 3–5. doi: 10.1016/j.eucr.2017.03.018
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5388908/
20. Johnson TC. Uterine Fibroids. Medscape. 2018.
https://www.webmd.com/women/uterine-fibroids/uterine-fibroids#2
21. Patel S, Choi D, Ahronowitz I. Management of Refractory Pain From Hereditary Cutaneous Leiomyomas with Nefedipine and Gabapentin. Cutaneous Medicine for the Practitioner. 2019. 104 (3), E19-E22. PMID: 31675406. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/31675406-management-of-refractory-pain-from-hereditary-cutaneous-leiomyomas-with-nifedipine-and-gabapentin/
22. Moroni, R. M., Martins, W. P., Dias, S. V., Vieira, C. S., Ferriani, R. A., Nastri, C. O., & Brito, L. G. (2015). Combined Oral Contraceptive for Treatment of Women with Uterine Fibroids and Abnormal Uterine Bleeding: A Systematic Review. Gynecologic and Obstetric Investigation, 79(3), 145–152. doi:10.1159/000369390
23. Lewis, T. D., Malik, M., Britten, J., San Pablo, A. M., & Catherino, W. H. (2018). A Comprehensive Review of the Pharmacologic Management of Uterine Leiomyoma. BioMed Research International, 2018, 1–11. doi:10.1155/2018/2414609

Diagnosis Leiomyoma
Prognosis Leiomyoma
Diskusi Terbaru
Anonymous
Kemarin, 10:54
Apakah gejala dibawah tersebut sudah bisa di diagnosis HFMD ( Hand foot and Mouth Disease)?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Pasien anak umur 4 tahun / perempuan. Dengan gejala Bercak kemerahan di telapak tangan, kaki, dan betis namun tidak ada kemerahan dibagian mulut, gejala...
dr. Intan Fajriani
Kemarin, 10:51
Live Webinar Alomedika - Defisiensi Zat Besi: Kenali Faktor Risiko dan Strategi Pencegahannya pada Anak. Sabtu, 2 Juli 2022. Pukul : 14.00 - 15.30
Oleh: dr. Intan Fajriani
1 Balasan
ALO, Dokter! Jangan lewatkan Live Webinar dengan topik, "Defisiensi Zat Besi: Kenali Faktor Risiko dan Strategi Pencegahannya pada Anak."Narasumber : dr....
dr.Prionoto
Kemarin, 07:54
Sertifikat kompetensi
Oleh: dr.Prionoto
2 Balasan
Alo dokter, mau Tanya tentang serkom, sy blm dapat lembaranya... Bgm cara mendapatkannya... Klo tdk salah pernah sdh terbit tapi dokumennya blm dikirim ke...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.