Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Diagnosis Leiomyoma general_alomedika 2021-10-05T10:15:05+07:00 2021-10-05T10:15:05+07:00
Leiomyoma
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Leiomyoma

Oleh :
dr. Agnes Tjakrapawira
Share To Social Media:

Diagnosis leiomyoma berdasarkan kriteria histologis pada hasil biopsi, berupa ada atau tidak adanya aktivitas mitosis, tidak adanya atipia nuklir dan nekrosis koagulatif tumor. Leiomyoma uteri umumnya ditemukan berdasarkan temuan insidental dari hasil ultrasonografi kehamilan atau pada pasien dengan perdarahan uterus abnormal.

Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik

Presentasi klinis leiomyoma bervariasi, mulai dari pasien yang asimtomatik sampai dengan pasien dengan gejala progresif berulang yang dapat mempengaruhi aktivitas sehari-hari. Presentasi klinis ini berhubungan dengan jenis leiomyoma yang diderita.

Asimtomatik

Leiomyoma ginjal umumnya akan bersifat asimtomatik.[6,7]

Perdarahan Uterus Abnormal

Pasien dengan mioma uteri umumnya akan datang dengan keluhan perdarahan uterus abnormal. Selain itu, bisa juga ditemukan adanya nyeri atau rasa tertekan pada panggul atau infertilitas.[6,7]

Nyeri

Gejala yang paling umum dari angioleiomyoma adalah nyeri. Tercatat sekitar 60% angioleiomyoma memiliki gejala tersebut. Rasa sakit pada angioleiomyoma dapat disebabkan oleh kontraksi pembuluh darah yang menyebabkan iskemia lokal.

Gejala nyeri juga umum terjadi leiomyoma kutaneus/piloleiomyoma multipel. Rasa nyeri ini dapat terjadi secara spontan atau diinduksi oleh stimulus dingin atau taktil (tekanan).

Gejala Lainnya

Gejala lain ditentukan pada lokasi, ukuran serta jumlah leiomyoma. Leiomyoma berukuran besar dapat mengakibatkan perasaan tekanan pada organ yang terpengaruh. Pemeriksaan fisik pada kasus mioma uteri biasanya menemukan adanya pembesaran rahim dan bentuk rahim yang ireguler.[6,7]

Diagnosis Banding

Diagnosis banding leiomyoma perlu dibedakan dengan bentuk keganasan pada otot polos, yaitu leiomyosarkoma. Terdapat juga diagnosis banding spesifik untuk mioma uteri.

Leiomyosarcoma

Tumor ganas otot polos pada jaringan lunak ini menunjukan adanya atypia nuklir dan aktivitas mitosis. Hal ini menunjukan bahwa leiomyosarcoma memiliki potensi metastasis. Gambaran histopatologik leiomyosarcoma terdiri dari sel-sel spindel yang saling menyilang, sitoplasma eosinofilik dan aktivitas mitosis yang bervariasi serta nukleus berbentuk cerutu yang berujung tumpul. Secara imunohistokimia, leiomyosarkoma harus memiliki diferensiasi otot polos berdasar kepada sitoplasma positif untuk desmin (70-80%) dan/atau aktin alfa otot polos.[1]

Diagnosis Banding Mioma Uteri

Diagnosis banding mioma uteri mencakup kondisi atau penyakit yang menyebabkan gejala serupa dengan mioma uteri. Diagnosis banding yang paling umum dari penyakit ini adalah sebagai berikut:

  • Leiomyosarkoma uteri
  • Karsinoma endometrial
  • Karsinosarkoma uteri
  • Kehamilan
  • Endometriosis
  • Adenomyosis[7]

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang yang diperlukan untuk leiomyoma mencakup pemeriksaan patologi dan pencitraan. Pemeriksaan patologi bertujuan untuk menegakkan diagnosis tumor jinak atau ganas sedangkan pemeriksaan pencitraan bertujuan untuk mengetahui perjalanan penyakit, serta menentukan dan mengevaluasi terapi.

Biopsi

Biopsi selain bermanfaat untuk membedakan leiomyoma dan leiomyosarcoma juga bermanfaat untuk menentukan jenis leiomyoma. Biopsi juga dapat dilakukan menggunakan teknik fine needle aspiration biopsy (FNAB).

Setiap tumor yang dicurigai leiomyoma harus dievaluasi secara menyeluruh secara histologis, khususnya pada aktivitas mitosis, atypia dan bukti nekrosis. Leiomyoma secara histologis tidak menunjukkan adanya ketiga hal tersebut sehingga dapat dibedakan dari leiomyosarkoma.[1,2,6,7]

Ultrasonografi

Konfirmasi diagnosis klinis paling mudah dilakukan dengan ultrasonografi. Selain tidak memerlukan biaya yang sangat besar, ultrasonografi dapat memberikan diagnosis dengan cepat. Walau demikian, perlu diingat bahwa pemeriksaan ini bersifat operator-dependence.

Pada gambar ultrasonografi, angioleiomioma menunjukkan batas yang jelas dan struktur homogen menunjukkan sifat jinaknya. Pada USG Doppler, warna dapat menunjukkan resistensi tinggi pada arteri.

Doppler juga dapat digunakan untuk memeriksa jika terdapat emboli pada arteri uterin pada kasus mioma uteri. Selain itu, pada kasus mioma uteri, perlu juga dilakukan ultrasonografi transabdominal dan transvaginal.[1,11-14]

MRI

MRI merupakan modalitas paling sensitif untuk mengevaluasi leiomyoma. Pemeriksaan ini bermanfaat untuk memeriksa vaskularisasi dan degenerasi leiomyoma. MRI juga dapat lebih baik dalam memeriksa jarak antara leiomyoma dan permukaan serosal dan mukosa pada kasus mioma uteri. Hal ini bermanfaat untuk menentukan terapi yang akan dilakukan.[7]

Mengingat biaya yang tinggi untuk pemeriksaan ini, MRI tidak disarankan untuk dilakukan secara rutin dan hanya dilakukan pada kasus yang kompleks saja.[6,7]

Jenis Leiomyoma

Leiomyoma terbagi menjadi jenis-jenis berikut ini:

  • Leiomyoma uteri
  • Leiomyoma kutaneus atau piloleiomyoma
  • Angioleiomyoma
  • Gastrointestinal Smooth Muscle Tumor atau leiomyoma gastrointestinal

  • Epstein Barr Virus Associated Smooth Muscle Tumor
  • Leiomyoma ginjal

Leiomyoma Uteri

Leiomyoma uteri merupakan jenis leiomyoma yang paling umum ditemukan.[2-4] Leiomyoma uteri juga merupakan tumor ginekologi yang paling umum terjadi. Leiomyoma jenis ini adalah neoplasma monoklonal yang bersifat jinak dan memiliki berbagai ukuran dan lokasi yang mempengaruhi gejala.

Gejala leiomyoma paling umum adalah pendarahan berat atau menstruasi yang berkepanjangan, atau keduanya yang dapat disebut dengan pendarahan uterus abnormal. Gejala seperti anemia, rasa sakit pada daerah panggul dan meningkatnya frekuensi urine merupakan gejala umum leiomyoma.[5]

Leiomyoma Kutaneus

Leiomyoma kutaneus atau piloleiomyoma merupakan tumor kulit yang relatif jarang. Leiomyoma ini terjadi pada arektor pili atau otot polos yang menempel pada folikel rambut. Gejala yang paling umum secara klinis dari tumor jinak ini ialah rasa nyeri. Piloleiomyoma umumnya terjadi pada orang dewasa.

Piloleiomyoma memiliki batas iregular dan bersifat multinodular. Secara histologis, otot polos yang berkembang menjadi leiomyoma akan terlihat memanjang dengan ujung tumpul, terlihat seperti cerutu atau belut. Aktivitas mitosis biasanya jarang didapati.[2,7,8]

Angioleiomyoma

Angioleiomyoma merupakan tumor jaringan lunak perifer yang paling sering ditemui. Lokasi yang umumnya terkena adalah pada ekstremitas bagian bawah lalu diikuti dengan tubuh bagian depan. Tumor angioleiomyoma pada daerah kepala dan leher jarang ditemukan. Gejala sakit juga didapati pada tumor jinak ini. Angioleiomyoma menunjukkan adanya nodul berbatas tegas pada dermis yang memiliki ukuran 1-2 cm.  Pada pemeriksaan histologis angioleiomyoma, didapati bahwa nodul terdiri dari serat otot polos yang menebal dan saluran pembuluh darah yang dikelilingi oleh kapsul tipis. Terbentuknya trombosis, sel-sel lemak, dan infiltrat limfositik ditemukan pada tumor ini. [1,2,4]

Gastrointestinal Smooth Muscle Tumor

Gastrointestinal smooth muscle tumor atau leiomyoma gastrointestinal merupakan tumor mesenkimal yang terdapat pada saluran pencernaan. Leiomyoma yang dapat timbul pada semua bagian sistem pencernaan ini biasanya timbul dari lapisan otot saluran pencernaan dan muskularis mukosa. Namun, saat ini tumor mesenkimal sudah diklasifikasikan ulang sebagai Gastrointestinal Stromal Tumor (GIST).

Leiomyoma esophagus merupakan tumor jinak yang muncul dari lapisan sel-sel otot polos esofagus. Tumor jinak ini merupakan tumor yang paling umum terjadi di esofagus. Berdasarkan lokasi, 60% leiomyoma esofagus terjadi di sepertiga distal, 30% di tengah, dan 10% pada proksimal esofagus. [2,8]

Epstein Barr Virus (EBV) Associated Smooth Muscle Tumor

Tumor otot polos terkait Epstein Barr Virus (EBV) jarang terjadi. Umumnya, penyakit ini terjadi pada pasien yang terinfeksi HIV, terutama pada anak-anak dan dewasa muda. Tumor terkait EBV ini juga dapat terjadi pada orang dewasa yang memiliki riwayat transplantasi organ, misalnya transplantasi hati atau transplantasi ginjal.

Secara histologis, tumor otot polos terkait EBV terdiri dari pola vesikular yang terdiferensiasi dengan baik, sitoplasma eosinofilik yang cerah dan nuklei memanjang, ujung tumpul nuklei menunjukkan variabel atypia. Dapat terlihat nekrosis dan aktivitas mitosis yang bervariasi.[1,2]

Leiomyoma Ginjal

Leiomyoma ginjal merupakan tumor jinak langka yang berasal dari sel otot ginjal. Tumor jenis ini biasanya ditemukan setelah autopsi. Penelitian menyimpulkan beberapa alasan seperti tanda dan gejala yang asimtomatik pada pasien. Gejala simtomatik berupa nyeri pada perut atau nyeri pada panggul dan hematuria. Jika tumor berukuran besar massa tumor akan teraba.

Leiomyoma ginjal sangat jarang ditemukan, tetapi tumor ini sering terjadi di dekat kapsul ginjal, pelvis dan kandung kemih.[11-14]

Referensi

1. McCarthy AJ and Chetty R. Benign Smooth Muscle Tumors (Leiomyomas) of Deep Somatic Soft Tissue. Hindawi. 2018:2071394. doi: 10.1155/2018/2071394.
https://new.hindawi.com/journals/sarcoma/2018/2071394/
2. Meittinen M. Smooth Muscle Tumors of Soft Tissue and Non-Uterine Viscera: Biology And Prognosis. Modern Pathology. 2014: 27 Suppl 1:S17-29. doi: 10.1038/modpathol.2013.178.
https://www.nature.com/articles/modpathol2013178
3. Stewart EA, Cookson CL, Gandolfo RA, Schulze-Rath R. Epidemiology of uterine fibroids: a systematic review. An International Journal of Obstetrics and Gynecology. 2017;124(10):1501-1512. doi: 10.1111/1471-0528.14640.
https://obgyn.onlinelibrary.wiley.com/doi/full/10.1111/1471-0528.14640
4. Woo KS, Kim SH, Kim HS, Cho PD. Clinical Experience with Treatment of Angioleiomyoma. Archives of Plastic Surgery. 2014; 41(4): 374–378. doi: 10.5999/aps.2014.41.4.374
5. Laughlin-Tommaso SK, Stewart EA. Moving Toward Individualized Medicine for Uterine Leiomyomas. Obstet Gynecol 2018;00:1-11. DOI: 10.1097/AOG.0000000000002785.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6153058/
6. Nutan F. Leiomyoma. Medscape – Pathophysiology. 2018.
https://emedicine.medscape.com/article/1057733-overview#a6
7. Florence AM, Fatehi M. Leiomyoma. NCBI Bookshelf. StatPearls [Internet]. 2019.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK538273/
8. Sun X, Wang J, Yang G. Surgical treatment of esophageal leiomyoma larger than 5 cm in diameter: A case report and review of the literature. J Thorac Dis 2012;4(3):323-326. DOI: 10.3978/j.issn.2072-1439.2011.11.02
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3378205/pdf/jtd-04-03-323.pdf
11. Patil PA, McKenney JK, Trpkov K, Hes OW, Montironi R, Scarpelli M, Nesi G, Aron M, Sangoi AR, Gattuso P, Magi-Galluzzi C. Renal Leiomyoma - A Contemporary Multi-Institution Study of an Infrequent and Frequently Misclassified Neoplasm. The American Journal of Surgical Pathology. 2015. Volume 39 - Issue 3 - p 349-356
doi: 10.1097/PAS.0000000000000354
https://journals.lww.com/ajsp/Abstract/2015/03000/Renal_Leiomyoma__A_Contemporary_Multi_institution.8.aspx
12. Brunocilla E, Pultrone CV, Schiavina R, Vagnoni V, Caprara G, Martorana G. Renal leiomyoma: Case report and literature review. Can Urol Assoc J 2012;6(2):e87-90. http://dx.doi.org/10.5489/cuaj.11159
13. Larbcharoensub N, Limprasert V, Pangpunyakulchai D, Sanpaphant S, Wiratkapun C, Kijvikai K. Renal Leiomyoma: A Case Report and Review of the Literature. Urology Case Reports 2017 Jul; 13: 3–5. doi: 10.1016/j.eucr.2017.03.018
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5388908/
14. Pramod SV, Siregar S, Safriadi F, Hernowo, Firdaus GI. The largest adrenal leiomyoma: A case report and literature review. Urology Case Reports 29 (2020) 101106 https://doi.org/10.1016/j.eucr.2019.101106
https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2214442019305091

Epidemiologi Leiomyoma
Penatalaksanaan Leiomyoma
Diskusi Terbaru
Anonymous
Kemarin, 10:54
Apakah gejala dibawah tersebut sudah bisa di diagnosis HFMD ( Hand foot and Mouth Disease)?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Pasien anak umur 4 tahun / perempuan. Dengan gejala Bercak kemerahan di telapak tangan, kaki, dan betis namun tidak ada kemerahan dibagian mulut, gejala...
dr. Intan Fajriani
Kemarin, 10:51
Live Webinar Alomedika - Defisiensi Zat Besi: Kenali Faktor Risiko dan Strategi Pencegahannya pada Anak. Sabtu, 2 Juli 2022. Pukul : 14.00 - 15.30
Oleh: dr. Intan Fajriani
1 Balasan
ALO, Dokter! Jangan lewatkan Live Webinar dengan topik, "Defisiensi Zat Besi: Kenali Faktor Risiko dan Strategi Pencegahannya pada Anak."Narasumber : dr....
dr.Prionoto
Kemarin, 07:54
Sertifikat kompetensi
Oleh: dr.Prionoto
2 Balasan
Alo dokter, mau Tanya tentang serkom, sy blm dapat lembaranya... Bgm cara mendapatkannya... Klo tdk salah pernah sdh terbit tapi dokumennya blm dikirim ke...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.