Edukasi dan Promosi Kesehatan Restless Legs Syndrome
Edukasi dan Promosi kesehatan yang utama untuk mencegah Restless Legs Syndrome (RLS) adalah dengan menerapkan pola hidup sehat. Hal ini dikarenakan pola hidup tidak sehat mulai dari kurang tidur, kurang aktivitas fisik, kebiasaan merokok dan minum alkohol serta terlalu banyak konsumsi kafein.[1-3]
Edukasi Pasien
Dokter perlu edukasi pasien bahwa RLS dibagi menjadi dua yakni RLS primer yang bersifat menurun dan RLS sekunder yang dapat muncul akibat adanya penyakit lainnya seperti diabetes mellitus, defisiensi zat besi hingga penyakit gagal ginjal. Pasien diberikan edukasi untuk senantiasa menjaga pola hidup sehat mulai dari menjaga berat badan, istirahat cukup, olahraga teratur setiap hari, menghindari stress, menghindari rokok dan alkohol serta membatasi konsumsi kafein per harinya.
Selain itu salah satu penyebab RLS adalah defisiensi besi dan asam folat, sehingga pada ibu hamil yang rentan mengalami defisiensi besi dan asam folat diberikan edukasi untuk selalu makan makanan yang kaya akan zat besi dan asam folat sehingga terhindar dari RLS.[1-3]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Pada Ibu hamil yang mengalami defisiensi besi dan asam folat hendaknya diberikan edukasi untuk selalu makan makanan yang mengandung tinggi kadar zat besi dan asam folat seperti daging sapi atau ayam, ikan, bayam dan kacang almond. Selain itu Ibu hamil juga dihimbau untuk rutin memeriksakan diri di setiap bulannya guna memantau kesehatan ibu dan janin dalam kandungan.
Saat ini telah banyak fasilitas kesehatan di Indonesia yang memberikan pelayanan terpadu kepada ibu hamil hingga pelosok desa terpencil sekalipun. Kegiatan posyandu di desa atau perkampungan terdapat pemberian tablet asam folat dan zat besi pada ibu hamil.[1-3,7]
Diabetes merupakan salah satu faktor resiko yang dapat memicu terjadinya gagal ginjal yang kemudian memicu terjadinya RLS. Pada pasien yang memiliki berat badan berlebih berisiko mengalami diabetes mellitus, sebaiknya pasien disarankan untuk mengubah pola hidup.[1-4,8-12]
Alkohol, rokok dan kafein merupakan faktor yang dapat memicu terjadinya RLS, oleh karena itu pada pasien yang memiliki kebiasaan tersebut harus memperbaiki gaya hidup. Selain itu, konsumsi alkohol berlebihan bisa menyebabkan defisiensi asam folat, sehingga terjadi gangguan pada ginjal yang dapat memicu terjadinya RLS. Selain itu kebiasaan merokok dan terlalu banyak mengkonsumsi kafein juga dapat memicu terjadinya RLS, hal ini dikarenakan pada seseorang yang gemar merokok dan terlalu banyak mengkonsumsi kafein akan menyebabkan kurangnya waktu tidur yang kemudian dapat memicu terjadinya RLS.[1-3,12,16]
Pada pasien yang menderita gagal ginjal hendaknya diberikan edukasi bahwa kerusakan ginjal dapat menyebabkan anemia yang kemudian sebabkan defisiensi zat besi dan memicu terjadinya RLS. Oleh karena itu diperlukan pemberian edukasi pada pasien dengan gagal ginjal untuk rutin memeriksakan diri ke dokter termasuk rutin menjalani hemodialisis pada tiap bulannya sesuai dengan instruksi dokter.[1-4,8-12]
Upaya menghindari stres maupun ketegangan otot juga perlu ditekankan kepada pasien yang menderita RLS, hal ini dikarenakan stres ataupun otot yang tegang dapat memicu RLS yang sudah diderita. Terdapat berbagai langkah yang dapat dilakukan untuk meminimalisir stres maupun otot tegang seperti mandi air hangat sebelum tidur malam, relaksasi berupa pijat maupun akupuntur pada kaki.[3,9]