Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Restless Legs Syndrome general_alomedika 2024-05-13T14:15:49+07:00 2024-05-13T14:15:49+07:00
Restless Legs Syndrome
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Restless Legs Syndrome

Oleh :
dr. Felicia
Share To Social Media:

Berdasarkan studi epidemiologi restless leg syndrome (RLS), RLS lebih banyak terjadi pada wanita, perokok, mereka yang mengonsumsi alkohol dan usia yang lebih tua. Menurut Bröstrom et al., pooled prevalence RLS mencapai 11% dari sekitar 483 ribu populasi umum.[5,12]

Global

Bröstrom et al. melakukan studi epidemiologi yang melibatkan sekitar 483 ribu populasi umum dari 33 negara. Dari studi ini, didapatkan bahwa pooled prevalence RLS adalah 11%. Sedangkan pooled prevalence pada wanita lebih tinggi (11%) daripada laki-laki (7%). Pada perokok, pooled prevalence mencapai 12% dan mereka yang mengonsumsi alkohol 8%.

Prevalensi RLS pada wanita hamil berdasarkan studi oleh Mislu et al. yang melibatkan hampir 17.600 wanita hamil dari negara berpenghasilan menengah ke bawah adalah sekitar 14%. Angka ini lebih tinggi daripada prevalensi di populasi umum.[13]

Indonesia

Belum ada data epidemiologi mengenai RLS di Indonesia pada populasi umum.

Mortalitas

Restless leg syndrome (RLS) tidak berhubungan dengan mortalitas. Namun, RLS terutama berhubungan dengan gangguan tidur yang dapat memengaruhi kualitas hidup pasien. Gangguan tidur yang dimaksud adalah gangguan memulai dan mempertahankan tidur, serta kualitas tidur yang buruk. Kejadian ini kebanyakan dialami pada RLS gejala sedang berat dan berisiko menyebabkan rasa ngantuk di siang hari, serta gangguan fungsi dan kognitif.[15,16]

 

Penulisan pertama oleh: dr. Ghifara Huda

Referensi

5. Mansur A, Castillo PR, Rocha Cabrero F, Bokhari SRA. Restless Legs Syndrome. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2024. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430878/
12. Broström A, Alimoradi Z, Lind J, Ulander M, Lundin F, Pakpour A. Worldwide estimation of restless legs syndrome: a systematic review and meta-analysis of prevalence in the general adult population. J Sleep Res. 2023;32(3):e13783.
13. Mislu E, Assalfew B, Arage MW, Chane F, Hailu T, Tenaw LA, et al. Prevalence and factors associated with restless legs syndrome among pregnant women in middle-income countries: a systematic review and meta-analysis. Front Med. 2023 Dec 21; 10. https://www.frontiersin.org/articles/10.3389/fmed.2023.1326337
15. Szentkirályi A, Winter AC, Schürks M, Völzke H, Hoffmann W, Buring JE, et al. Restless legs syndrome and all-cause mortality in four prospective cohort studies. BMJ Open. 2012 Jan 1;2(6):e001652.
16. Garcia-Borreguero D, Tzonova D, Vâvrovâ J, Boothby L, Allen RP. The Morbidity of Restless Legs Syndrome: Sleep, Cognition, Mental and Physical Health, and Quality of Life. In: Chokroverty S, Allen RP, Walters AS, Montagna P, editors. Sleep and Movement Disorders. Oxford University Press; 2013. p. 0. https://doi.org/10.1093/med/9780199795161.003.0047

Etiologi Restless Legs Syndrome
Diagnosis Restless Legs Syndrome

Artikel Terkait

  • Obat yang Berpotensi Mencetuskan Restless Legs Syndrome
    Obat yang Berpotensi Mencetuskan Restless Legs Syndrome
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 12 jam yang lalu
Tatalaksana yang tepat untuk kembung pada bayi usia 3 bulan
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo Dokter. Obat kembung pasa bayi usia 3 bulan apa yg aman dok? apakah cukup dengan pijat ILU dan gerakan mengayuh sepeda saja?
dr. Pionia Fajarwati
Dibalas 2 jam yang lalu
Pengganti Steroid pada Penderita DM
Oleh: dr. Pionia Fajarwati
1 Balasan
Alo dokter.Izin bertanya pada pasien DM, saya pernah melihat DPJP mengganti steroid dengan antihistamin saat sedang sakit radang. Pada kasus alergi, biasanya...
dr.Yusuf Haz Condeng Sp.PD, AIFO-K
Dibalas 11 jam yang lalu
Ayo Cukupkan SKP Anda Sekarang!
Oleh: dr.Yusuf Haz Condeng Sp.PD, AIFO-K
4 Balasan
Kepada sejawat dokter pengguna Alomedika,Sudahkah Anda mencukupkan SKP (Satuan Kredit Profesi) untuk perpanjang SIP?Yuk, maksimalkan kesempatan ini...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.