Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Bell's Palsy general_alomedika 2022-04-28T14:05:16+07:00 2022-04-28T14:05:16+07:00
Bell's Palsy
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan e-Prescription

Epidemiologi Bell's Palsy

Oleh :
dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ
Share To Social Media:

Bell's palsy merupakan penyebab paralisis wajah unilateral tertinggi di dunia. Di Indonesia sendiri tidak tersedia data epidemiologi mengenai penyakit ini.

Global

Data global menunjukkan insidensi Bell's palsy sebesar 15-30 kasus per 100.000 populasi. Penyakit ini merupakan penyebab paralisis wajah unilateral tertinggi di dunia, 63%nya menyerang sisi kanan. Tingkat rekurensi sekitar 4-14%. Penyakit ini lebih sering terjadi pada penderita diabetes, pasien imunokopromais, dan wanita dengan preeklampsia.[10]

Indonesia

Tidak terdapat data epidemiologi mengenai penyakit ini di Indonesia.

Referensi

10. Taylor DC, Zachariah SB. Bell’s Palsy, ed. Benbadis SR. Medscape, 2018. (https://emedicine.medscape.com/article/1146903-overview)

Etiologi Bell's Palsy
Diagnosis Bell's Palsy

Artikel Terkait

  • Membedakan Paralisis Nervus Fasialis Sentral dan Perifer
    Membedakan Paralisis Nervus Fasialis Sentral dan Perifer
  • Pendekatan Diagnosis Kelainan Saraf Fasialis Unilateral
    Pendekatan Diagnosis Kelainan Saraf Fasialis Unilateral
  • Efikasi Antivirus dan Kortikosteroid pada Bell’s Palsy
    Efikasi Antivirus dan Kortikosteroid pada Bell’s Palsy
  • Red Flags Nyeri Wajah
    Red Flags Nyeri Wajah
Diskusi Terkait
Anonymous
20 Maret 2023
Cara untuk mengetahui keberhasilan terapi bell's palsy
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dok. Ijin bertanya untuk mengetahui keberhasilan terapi bell's palsy bagaimana ya dok? Kapan diputuskan perlu dilakukan fisioterapi?Terima kasih.
dr. Felicia
24 November 2022
Intervensi Pembedahan Dini pada Bell’s Palsy - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Felicia
1 Balasan
ALO Dokter!Pasien dengan Bell's palsy umumnya diterapi dengan prednisolone dan antiviral. Meski demikian, 1 dari 3 pasien tetap mengalami gejala sisa yang...
Anonymous
21 Oktober 2022
Pemberian prednison untuk bell's palsy
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Siang dokter,izin bertanya, pasien laki laki usia 40 tahun datang dengan bibir mencong ke kiri, sulit berbicara satu minggu yang lalu dan TD 170/100 sudah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.