Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Prognosis Bell's Palsy general_alomedika 2022-04-28T14:07:24+07:00 2022-04-28T14:07:24+07:00
Bell's Palsy
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan e-Prescription

Prognosis Bell's Palsy

Oleh :
dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ
Share To Social Media:

Bell’s palsy merupakan penyakit yang membaik dengan sendirinya (self limiting disease) sehingga memiliki prognosis baik. Walau demikian, terdapat kemungkinan komplikasi yang dapat memperburuk prognosis pasien.

Komplikasi

Sekitar 30% pasien mengalami pemulihan yang tidak sempurna dan sebagian kecil lainnya mengalami sekuele berat.[9] Faktor resiko untuk timbulnya sekuele berat antara lain paralisis otot wajah yang komplit, riwayat serangan berulang (rekurensi), diabetes, nyeri hebat preaurikuler, gangguan pengecapan, reflex stapedius, kehamilan, dan respon penyembuhan yang lambat. Pasien dengan paralisis komplit (House Brackman grade 5-6) yang tidak mengalami pemulihan dalam 3-4 bulan cenderung mengalami pemulihan yang tidak sempurna.[2,6]

Sekuele Bell’s palsy bisa menimbulkan gangguan psikologis karena pentingnya mimik wajah dalam membentuk hubungan interpersonal. Sekuele berat yang bisa terjadi seperti

  • Regenerasi motorik yang inkomplit yang menyebabkan paresis seluruh atau beberapa otot wajah,
  • Regenerasi sensorik yang inkomplit yang bisa menyebabkan disgeusia, ageusia, dan disestesia,
  • Reinervasi yang salah yang bisa menyebabkan sinkinesis (gerakan involunter otot wajah yang mengikuti gerakan volunter), crocodile tear phenomenon, dan clonic hemifacial spasm.

Prognosis

Bell’s palsy adalah self limiting disease yang bisa membaik sendiri, namun penyakit ini bisa menimbulkan berbagai komplikasi seperti kerusakan mata akibat kelopak mata yang tidak bisa menutup. Prognosis bervariasi mulai dari sembuh sempurna sampai sekuele permanen. Sebagian besar pasien akan mulai mengalami pemulihan pada 2-3 minggu setelah onset dan sembuh sempurna dalam 3-4 bulan tanpa pemberian terapi. Sekitar 70% pasien dengan paralisis komplit dan 94% pasien dengan paralisis tidak komplit sembuh sempurna dalam 6 bulan.[2,9]

Referensi

2. Baugh RF, Basura GJ, Ishii LE, Schwartz SR, Drumheller CM, Burkholder R, et al. Clinical Practice Guideline: Bell’s Palsy. Otolaryngol-Head Neck Surg. 2013; 149 (3_suppl): S1–27. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/24189771)
6. Eviston TJ, Croxson GR, Kennedy PGE, Hadlock T, Krishnan AV. Bell’s palsy: aetiology, clinical features and multidisciplinary care. J Neurol Neurosurg Psychiatry. 2015; 86(12):1356–61. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/25857657)
9. Engström M, Berg T, Stjernquist-Desatnik A, Axelsson S, Pitkäranta A, Hultcrantz M, et al. Prednisolone and valaciclovir in Bell’s palsy: a randomised, double-blind, placebo-controlled, multicentre trial. Lancet Neurol. 2008; 7(11): 993–1000. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18849193)

Penatalaksanaan Bell's Palsy
Edukasi dan Promosi Kesehatan Be...

Artikel Terkait

  • Membedakan Paralisis Nervus Fasialis Sentral dan Perifer
    Membedakan Paralisis Nervus Fasialis Sentral dan Perifer
  • Pendekatan Diagnosis Kelainan Saraf Fasialis Unilateral
    Pendekatan Diagnosis Kelainan Saraf Fasialis Unilateral
  • Efikasi Antivirus dan Kortikosteroid pada Bell’s Palsy
    Efikasi Antivirus dan Kortikosteroid pada Bell’s Palsy
Diskusi Terkait
dr.Amalia Rosdiani
14 Mei 2022
Pasien dengan Bell's Palsy apakah boleh dosis prednison diberikan dg dosis terbagi 5 x perhari
Oleh: dr.Amalia Rosdiani
1 Balasan
Selamat sore dr. Immaculata , Sp. SSaya izin bertanya untuk penatalaksanaan Bell's Palsy, apakah boleh dosis prednison diberikan dg dosis terbagi 5 x...
dr. Ridwan Juansyah
18 November 2021
Terapi kortikosteroid pada bells palsy - Saraf Ask The Expert
Oleh: dr. Ridwan Juansyah
2 Balasan
Alo.dr. Immaculata. Sp. NIjin bertanya dok untuk pasien bell palsy yg mendapat terapi kortikosteroid untuk pemberianya brp lama dan berapa dosis awal yg...
dr. Ajeng Paramita
22 Oktober 2021
Bels Palsy Karena AC - Kesehatan Kerja Ask The Expert
Oleh: dr. Ajeng Paramita
1 Balasan
Alo dr. Fani Syafani, MKK, ijin bertanya. Saya pernah menemui pasien perempuan usia 25 tahun dengan gejala bells palsy. Dari beberapa pertanyaan yang saya...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.