Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Hipokalemia general_alomedika 2022-11-17T16:31:23+07:00 2022-11-17T16:31:23+07:00
Hipokalemia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Hipokalemia

Oleh :
dr. Evelyn Ongkodjojo
Share To Social Media:

Patofisiologi kondisi hipokalemia berkaitan dengan peran utama kalium dalam tubuh. Kalium merupakan kation intraseluler yang terbanyak dan esensial dalam kehidupan karena berkaitan dengan regulasi sel dan beberapa proses seluler. Kadar kalium total dan distribusi kalium melalui sel membran berkaitan dengan fungsi sel secara normal, terutama saraf dan sel otot.

Keseimbangan kadar kalium normal diregulasi oleh pompa ion spesifik, secara primer oleh seluler, membrane-bound, dan pompa ATPase Natrium Kalium; serta kadarnya dipertahankan dalam rentang yang sempit yakni antara 3,5 – 5,3 mEq/L. Kadar kalium dalam darah dicapai dengan keseimbangan antara asupan dan ekskresi serta distribusi antara kompartemen intraseluler dan ekstraseluler[2,4,5]

Keseimbangan kalium dipertahankan terutama melalui regulasi ekskresi duktus pengumpul renal. Ekskresi kalium akan meningkat akibat beberapa faktor seperti aldosteron, aliran tinggi sodium akibat penggunaan diuretik (sebagai contoh furosemide), aliran urine yang tinggi akibat penggunaan diuretik osmotik, kadar kalium serum yang tinggi dan adanya ion negatif pada duktus pengumpul akibat bikarbonat. Ekskresi kalium akan menurun akibat beberapa faktor seperti defisiensi aldosteron absolut atau resistensi terhadap aldosteron, rendahkan kadar natrium pada duktus pengumpul, rendahnya aliran urine, kadar kalium serum yang rendah dan gagal ginjal[2]

Faktor Renal dan Keseimbangan Kalium

Ginjal dapat beradaptasi terhadap perubahan asupan kalium baik secara akut maupun kronis. Apabila asupan kalium secara kronis tinggi, ekskresi kalium akan meningkat. Dalam kondisi penyakit ginjal kronis, ginjal masih mampu mempertahankan keseimbangan kalium hingga laju filtrasi glomerulus mencapai kurang dari 15-20 mL/ menit. Pada kondisi gagal ginjal yang berat, proporsi kalium yang diekskresi melalui saluran cerna akan meningkat. Kolon menjadi lokasi utama regulasi ekskresi dari kalium. Oleh karena itu, kadar kalium dapat dipertahankan tetap normal walaupun dengan kondisi insufisiensi ginjal.[2]

Distribusi Kalium

Kalium merupakan kation utama dalam intrasel sehingga kadar kalium serum merupakan indikator yang buruk untuk mengetahui simpanan kadar kalium dalam tubuh. Kalium dapat menembus membran sel dengan mudah, sehingga kadar kalium serum menunjukkan perpindahan kalium antar kompartemen intrasel dan ekstrasel.

Beberapa faktor yang mempengaruhi distribusi kalium antar ruang intrasel dan ekstrasel adalah adanya hormon glukoregulasi (insulin meningkatkan masuknya kalium ke dalam sel sedangkan glukagon mengganggu kemampuan kalium masuk ke dalam sel).

Stimulus adrenergik baik akibat komplikasi pemberian agonis adrenergik beta eksogen maupun kondisi hiperadrenergik pada pasien withdrawal alkohol (alcohol use disorder) atau infark miokard (stimulus adrenergik beta meningkatkan kemampuan kalium masuk ke dalam sel sedangkan adrenergik alfa mengganggu kemampuan kalium masuk ke dalam sel), dan pH (alkalosis baik metabolik maupun respiratorik meningkatkan masuknya kalium ke dalam sel sedangkan asidosis mengganggu masuknya kalium ke dalam sel).[2,5]

Referensi

2. Lederer E, Alsauskas ZC, Mackelaite L, et al. Hypokalemia. Medscape. 2018. Retrieved from https://emedicine.medscape.com/article/242008-overview
4. Castro D, Sharma S. Hypokalemia. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing. 2020. Retrieved from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482465/#_NBK482465_pubdet_
5. Palmer BF, Clegg DJ. Physiology and Pathophysiology of Potassium Homeostasis: Core Curriculum 2019. American Journal of Kidney Diseases. 2019:74(5):682-695

Pendahuluan Hipokalemia
Etiologi Hipokalemia

Artikel Terkait

  • Rasionalitas Pemberian Diuretik Thiazide untuk Hipertensi
    Rasionalitas Pemberian Diuretik Thiazide untuk Hipertensi
Diskusi Terkait
dr. Hudiyati Agustini
16 Januari 2023
Bahan Makanan Sumber Kalium untuk Pasien Hipokalemia - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
2 Balasan
ALO Dokter!Pasien mengeluh otot lemah dan mudah lelah, ternyata hasil laboratorium menunjukkan kondisi hipokalemia (level kalium serum <5,0 mEq/L). Salah...
Anonymous
11 November 2022
Bisakah koreksi natrium dan kalium dilakukan secara bersamaan?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, saya memiliki pasien dengan hiponatremia kadar Na 120 mmol dan hipokalemia kadar K 2,25 mmol. Pasien akan diberikan NaCl 3% dan KCL, untuk...
dr.Riska
11 November 2022
Bisakah koreksi natrium dan kalium dilakukan secara bersamaan?
Oleh: dr.Riska
1 Balasan
Alo dokter, saya memiliki pasien dengan hiponatremia kadar Na 120 mmol dan hipokalemia kadar K 2,25 mmol. Pasien akan diberikan NaCl 3% dan KCL, untuk...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.