Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Prognosis Inkompatibilitas ABO general_alomedika 2024-08-12T14:44:57+07:00 2024-08-12T14:44:57+07:00
Inkompatibilitas ABO
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Prognosis Inkompatibilitas ABO

Oleh :
dr.Dizi Bellari Putri
Share To Social Media:

Prognosis inkompatibilitas ABO dipengaruhi oleh tingkat keparahan reaksi imun, jumlah darah yang ditransfusikan, kecepatan pengenalan dan penanganan reaksi transfusi, serta kondisi kesehatan umum pasien sebelum transfusi. Pada kasus inkompatibilitas ABO pada neonatus, faktor-faktor seperti kadar bilirubin, usia gestasi, dan kecepatan intervensi medis juga memengaruhi luaran. Komplikasi dapat berupa gagal ginjal ataupun disseminated intravascular coagulation (DIC).[1,3,4,6]

Komplikasi

Komplikasi dapat berupa gagal ginjal, DIC, maupun kernikterus.[3,7]

Reaksi Hemolitik Akut pada Tranfusi

Pada reaksi hemolitik akut akibat proses transfusi, komplikasi yang paling sering terjadi yaitu gagal ginjal dan disseminated intravascular coagulation (DIC). Komplikasi fatal yang bisa terjadi adalah kematian.[3]

Hemolytic Disease of The Newborn (HDN)

Sementara itu, komplikasi pada hemolytic disease of the newborn (HDN) yang disebabkan karena inkompatibilitas ABO memiliki dua komplikasi mayor, yaitu bilirubin encephalopathy (kernikterus) dan anemia berkelanjutan. Sebelum ditemukannya transfusi tukar, 15% bayi yang mengalami eritroblastosis menjadi kernikterus dengan 75% meninggal dalam usia 1 minggu kehidupan dan sisanya meninggal pada tahun pertama kehidupan. Meski demikian, saat ini tingkat mortalitas sudah jauh menurun.

Bayi dengan kernikterus bisa memiliki gejala sisa neurologis permanen. Bayi yang mengalami hemolisis berat, sering mengalami anemia pada bulan pertama kehidupan, dan sekitar 50% membutuhkan transfusi sel darah merah.

Destruksi sel darah merah yang berlanjut diakibatkan oleh tingginya titer antibodi ibu yang masih terdapat dalam sirkulasi bayi.dan beberapa kasus dikarenakan efek dari transfusi karena adanya penekanan eritropoesis bayi dari transfusi darah orang dewasa.[7]

Inkompatibilitas ABO pada Transplantasi Organ

Passenger Lymphocyte Syndrome merupakan komplikasi dari transplantasi organ padat dan sel induk. Kondisi ini disebabkan karena produksi antibodi limfosit B pendonor mencetuskan respon imun baik primer maupun sekunder dari eritrosit penerima organ. Sindrom ini sering kali muncul dalam bentuk anemia hemolitik ringan.[15,16]

Prognosis

Inkompatibilitas ABO pada transfusi yang muncul sebagai reaksi hemolitik akut merupakan kondisi yang fatal yang dapat menyebabkan kematian. Sementara itu, pada HDN yang berlanjut menjadi komplikasi kernikterus, pasien bisa mengalami gangguan neurologis dan perkembangan di masa depan.[3,7]

 

Penulisan pertama oleh: dr. Tyagita Khrisna Ayuningtias

Referensi

1. Romanos-Sirakis EC, Desai D. ABO Blood Group System. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2024 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK580518/
3. S Gerald Sandler MF. Transfusion Reactions. Medscape, 2023. https://emedicine.medscape.com/article/206885-overview
4. Wanner RA. Transfusion Reactions in Emergency Medicine. 2023. https://emedicine.medscape.com/article/780074-overview#a1
6. Hall V, Vadakekut ES, Avulakunta ID. Hemolytic Disease of the Fetus and Newborn. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2024 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK557423/
7. Sameer Wagle MM. Hemolytic Disease of the Newborn. Medscape, 2024. https://emedicine.medscape.com/article/974349-overview
15. Kohl MM, Schwarz S, Jaksch P, Muraközy G, Kurz M, Schönbacher M, Tolios A, Frommlet F, Hoetzenecker K, Körmöczi GF. High Rate of Passenger Lymphocyte Syndrome after ABO Minor Incompatible Lung Transplantation. Am J Respir Crit Care Med. 2024 Apr 15;209(8):995-1000. doi: 10.1164/rccm.202306-1107OC.
16. Moosavi MM, Duncan A, Stowell SR, Roback JD, Sullivan HC. Passenger Lymphocyte Syndrome; a Review of the Diagnosis, Treatment, and Proposed Detection Protocol. Transfus Med Rev. 2020 Jul;34(3):178-187. doi: 10.1016/j.tmrv.2020.06.004.

Penatalaksanaan Inkompatibilitas...
Edukasi dan Promosi Kesehatan In...
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 4 jam yang lalu
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....
Anonymous
Dibalas 5 jam yang lalu
Pemberian VAR dan SAR pada pasien terduga rabies
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, selamat sore. Saya ingin bertanya apakah pemberian VAR/SAR dapat diberikan pada pasien dengan risiko tinggi rabies yang kejadian tergigit hewan...
dr.fandi sukowicaksono
Dibalas 5 jam yang lalu
Apakah USG kehamilan dapat mendeteksi riwayat kehamilan sebelumnya yang tidak diketahui?
Oleh: dr.fandi sukowicaksono
1 Balasan
Alo Dokter. ini cerita pasien saya kemarin.mr X usia 26 th datang konsultasi sendiri , menceritakan kejadian saat usg kehamilan anak pertama istrinya dengan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.