Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Inkompatibilitas ABO general_alomedika 2024-08-12T14:56:38+07:00 2024-08-12T14:56:38+07:00
Inkompatibilitas ABO
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Inkompatibilitas ABO

Oleh :
dr.Dizi Bellari Putri
Share To Social Media:

Edukasi dan promosi kesehatan pada inkompatibilitas ABO harus mencakup pentingnya mengetahui golongan darah dan mendapat transfusi sesuai dengan golongan darah pasien. Pada pasien yang akan mendapat transfusi, risiko reaksi transfusi perlu dijelaskan. Sementara itu, risiko timbulnya inkompatibilitas ABO harus disampaikan pada ibu bergolongan darah O yang memiliki janin dengan golongan darah A atau B.[5]

Edukasi Pasien

Edukasi kepada pasien dalam upaya mengurangi angka kejadian inkompatibilitas ABO adalah dengan memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarga mengenai pentingnya melakukan pencocokan identitas dan golongan darah sebelum dilakukannya pemberian terapi atau tindakan medis.[1,3,5]

Edukasi Mengenai Inkompatibilitas ABO terkait Transfusi

Pasien sebaiknya mengetahui golongan darah mereka dan, jika memungkinkan, golongan darah anggota keluarga dekat, terutama jika memerlukan transfusi darah. Pada pasien yang sudah atau akan ditransfusi, jelaskan mengenai tanda dan gejala reaksi transfusi akut, seperti demam, menggigil, nyeri punggung, sesak napas, dan urin berwarna gelap. Informasikan bahwa meskipun  jarang terjadi, reaksi transfusi bisa berbahaya tetapi intervensi medis yang cepat dan tepat biasanya akan dapat mengatasi komplikasi.[1,3,5,7]

Edukasi Mengenai Inkompatibilitas ABO pada Bayi Baru Lahir

Pemberian edukasi terhadap kondisi hemolytic disease of the newborn (HDN) ditekankan kepada orang tua pasien. Wanita hamil dengan golongan darah O harus diberi tahu tentang risiko inkompatibilitas ABO pada bayi baru lahir, terutama jika ayah memiliki golongan darah A, B, atau AB.

Pada pasien yang mengalami ikterus akibat inkompatibilitas ABO, jelaskan pilihan terapi dan apa risikonya, misalnya diare akibat fototerapi. Jelaskan pula bahwa hemolisis yang terjadi bisa menyebabkan anemia, serta jelaskan apa risiko bisa hiperbilirubinemia yang dialami bayi tidak ditangani.[1,3,5,7]

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Salah satu langkah pencegahan paling penting adalah melakukan crossmatching sebelum transfusi darah untuk memastikan kesesuaian golongan darah donor dan penerima. Tes ini melibatkan pencampuran sampel darah donor dengan serum penerima untuk melihat apakah terjadi aglutinasi atau hemolisis, yang menandakan ketidakcocokan. Selain itu, penggunaan sistem identifikasi ganda, seperti gelang identifikasi pasien dan label pada kantong darah, dapat membantu mencegah kesalahan identifikasi yang dapat menyebabkan transfusi darah yang salah.

Edukasi dan pelatihan tenaga medis juga merupakan langkah krusial dalam pencegahan inkompatibilitas ABO. Tenaga medis harus dilatih untuk mengikuti protokol yang ketat dalam proses pengambilan sampel darah, pengujian, dan administrasi transfusi. Pengetahuan tentang tanda dan gejala reaksi transfusi serta prosedur penanganannya harus selalu diperbarui.

Pencegahan inkompatibilitas ABO pada bayi baru lahir dapat dilakukan dengan pengelolaan yang hati-hati terhadap ibu hamil yang memiliki golongan darah O, terutama jika ayah dari bayi tersebut memiliki golongan darah A, B, atau AB. Pemantauan kehamilan yang ketat dan tes darah pada bayi segera setelah lahir dapat membantu mendeteksi dan menangani penyakit hemolitik pada bayi baru lahir secara dini.[1,3,5]

 

Penulisan pertama oleh: dr. Tyagita Khrisna Ayuningtias

Referensi

1. Romanos-Sirakis EC, Desai D. ABO Blood Group System. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2024 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK580518/
3. S Gerald Sandler MF. Transfusion Reactions. Medscape, 2023. https://emedicine.medscape.com/article/206885-overview
5. Gehrie EA, Savani BN, Booth GS. Risk factors for hemolytic transfusion reactions resulting from ABO and minor red cell antigen incompatibility: From mislabeled samples to stem cell transplant and sickle cell disease. Blood Rev. 2021 Jan;45:100719. doi: 10.1016/j.blre.2020.100719.
7. Sameer Wagle MM. Hemolytic Disease of the Newborn. Medscape, 2024. https://emedicine.medscape.com/article/974349-overview

Prognosis Inkompatibilitas ABO
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 5 jam yang lalu
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....
Anonymous
Dibalas 5 jam yang lalu
Pemberian VAR dan SAR pada pasien terduga rabies
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, selamat sore. Saya ingin bertanya apakah pemberian VAR/SAR dapat diberikan pada pasien dengan risiko tinggi rabies yang kejadian tergigit hewan...
dr.fandi sukowicaksono
Dibalas 5 jam yang lalu
Apakah USG kehamilan dapat mendeteksi riwayat kehamilan sebelumnya yang tidak diketahui?
Oleh: dr.fandi sukowicaksono
1 Balasan
Alo Dokter. ini cerita pasien saya kemarin.mr X usia 26 th datang konsultasi sendiri , menceritakan kejadian saat usg kehamilan anak pertama istrinya dengan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.