Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Prognosis Autism Spectrum Disorder general_alomedika 2021-12-27T11:19:51+07:00 2021-12-27T11:19:51+07:00
Autism Spectrum Disorder
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Prognosis Autism Spectrum Disorder

Oleh :
dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ
Share To Social Media:

Prognosis autism spectrum disorder (ASD) ditemukan lebih baik pada pasien dengan hasil pemeriksaan IQ yang lebih tinggi dan dengan kemampuan merasakan emosi. Kondisi ASD lain yang menghasilkan prognosis lebih baik adalah ASD dengan gejala autistik yang lebih ringan, dengan pemahaman yang lebih baik tentang intensi (maksud dan tujuan orang lain), dan yang memiliki kemampuan bermain; bahkan recovery pada ASD dengan terapi adekuat.

Meskipun tidak ada obatnya, gejalanya dapat berkurang seiring waktu dan sebagian kecil dapat diminimalkan sampai tidak lagi menyebabkan kecacatan. Pasien ASD dengan komorbiditas gangguan psikiatri lain, gangguan neurologis, dan/atau gangguan medis lain mempunyai prognosis yang lebih buruk.[24]

Komplikasi

Defisit yang dialami oleh anak dengan ASD akan mempengaruhi pasien dan keluarganya. Berbagai gejala dan defisit akibat ASD berhubungan dengan distress pada orang tua dan peningkatan beban fisik dan finansial.[25]

Pasien dengan ASD seringkali mempunyai komplikasi gangguan fisik yang berupa abnormalitas gastrointestinal termasuk diare kronik, konstipasi, sensitivitas terhadap makanan dan nyeri abdominal.[26]

Anak-anak dengan ASD, akibat defisit yang dialami, juga sering mengalami komorbiditas dengan gangguan psikiatri lain, seperti cemas dan depresi. Mereka juga sering mengalami gangguan penyesuaian karena kesulitan beradaptasi dengan tempat dan lingkungan baru.[27]

Prognosis

Prognosis autism spectrum disorder (ASD) tergantung pada kemampuan kognitif awal, tingkat keparahan gejala dan respon terhadap terapi. Penelitian menunjukkan bahwa ada pasien-pasien yang mengalami perbaikan sampai tidak lagi memenuhi kriteria diagnosis ASD, meskipun gangguan minimal tetap ada.[24]

Beberapa faktor yang dikaitkan dengan prognosis yang kurang baik antara lain:

  • Kurangnya perhatian bersama pada usia empat tahun
  • Kurangnya kemampuan bicara pada usia lima tahun
  • Intelligence quotient (IQ) <70

  • Kejang atau kondisi medis atau perkembangan saraf komorbiditas lainnya
  • Gejala ASD yang parah[29]

 

Penulisan pertama oleh: dr. Sunita

Referensi

24. Di Renzo M, di Castelbianco FB, et al. Prognostic factors and predictors of outcome in children with autism spectrum disorder: the role of the paediatrician. Italian Journal of Pediatrics 2021;47:67. https://ijponline.biomedcentral.com/articles/10.1186/s13052-021-01008-5
25. Karst JS, Van Hecke AV. Parent and family impact of autism spectrum disorders: a review and proposed model for intervention evaluation. Clin Child Fam Psychol Rev 2012;15:247–77. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/22869324/
26. Chakraborty P, Carpenter KLH, Major S, Deaver M, Vermeer S, Herold B, et al. Gastrointestinal problems are associated with increased repetitive behaviors but not social communication difficulties in young children with autism spectrum disorders. Autism 2021;25:405–15. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/32972215/
27. Kuzminskaite E, Begeer S, Hoekstra RA, Grove R. Short report: Social communication difficulties and restricted repetitive behaviors as predictors of anxiety in adults with autism spectrum disorder. Autism 2020;24:1917–23. https://journals.sagepub.com/doi/full/10.1177/1362361320934218
29. Augustyn M, von Hahn E. Autism spectrum disorder: Evaluation and diagnosis. Uptodate. 2021

Penatalaksanaan Autism Spectrum ...
Edukasi dan Promosi Kesehatan Au...

Artikel Terkait

  • Parent-based Language Intervention untuk Balita yang Terlambat Bicara
    Parent-based Language Intervention untuk Balita yang Terlambat Bicara
  • Mengenali Keterlambatan Bicara pada Anak
    Mengenali Keterlambatan Bicara pada Anak
  • Penanganan Autism Spectrum Disorders dengan Early Intensive Behavioral Intervention
    Penanganan Autism Spectrum Disorders dengan Early Intensive Behavioral Intervention
  • Intervensi Komunikasi pada Anak Gangguan Spektrum Autisme
    Intervensi Komunikasi pada Anak Gangguan Spektrum Autisme
  • Hubungan Suplementasi Asam Folat dan Autisme
    Hubungan Suplementasi Asam Folat dan Autisme

Lebih Lanjut

Diskusi Terbaru
dr.Dizi Bellari Putri
1 jam yang lalu
Ask the Expert Spesialis THT - Kamis, 19 Mei 2022, pukul 10.00-12.00 WIB
Oleh: dr.Dizi Bellari Putri
2 Balasan
ALO, Dokter! Alomedika kembali mengadakan 'Ask the Expert' di forum diskusi bersama Dokter Spesialis THT. Mari tanyakan dan diskusikan mengenai kasus...
Anonymous
Hari ini, 07:32
Pasien ibu hamil apakah boleh konsumsi antasida doen
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Apakah ibu hamil trimester 1 boleh minum antasida doen? Terimakasih
drg. Adetya Ghassani Nurma'arif
Kemarin, 20:56
Creative Dental Health Education Design
Oleh: drg. Adetya Ghassani Nurma'arif
1 Balasan
Di era digital ini, dokter gigi banyak memanfaatkan media sosial untuk menyebarluaskan konten edukasi kepada masyarakat. Agar konten lebih interaktif dan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.