Pendahuluan Ventilasi Tekanan Positif (VTP) pada Neonatus
Ventilasi tekanan positif (VTP) pada neonatus merupakan tindakan pemberian bantuan nafas pada bayi baru lahir dengan gangguan pernafasan. Pernafasan spontan dimulai pada hampir 85% bayi yang dilahirkan dengan usia kehamilan cukup bulan, dan 10% bayi baru berespon dengan dikeringkan dan stimulasi. Dalam kondisi tertentu, bayi baru lahir kesulitan untuk membersihkan cairan dari jalan nafasnya dan mengisi paru-paru dengan udara. [1,3]
Bila tidak memberikan respon terhadap stimulasi, dapat diasumsikan bahwa bayi mengalami apnea sekunder dan ventilasi tekanan positif harus segera dimulai. Sekitar 3% bayi membutuhkan ventilasi tekanan positif (VTP) untuk memulai bernafas, dan 2% diantaranya membutuhkan intubasi untuk membantu proses pernafasannya. Bayi baru lahir yang membutuhkan resusitasi saat lahir (bayi dengan depresi pernafasan yang membutuhkan pemberian oksigen) direkomendasikan untuk ditempatkan dalam ruang observasi. [2,3]
Ventilasi tekanan positif (VTP) harus segera dimulai jika bayi tidak bernapas, bernapas tidak adekuat, atau denyut jantung kurang dari 100 kali per menit setelah langkah awal resusitasi selesai. Idealnya alat VTP harus dilengkapi dengan positive end-expiratory pressure (PEEP) via face mask dengan ukuran yang sesuai. Anggota tim yang terampil dalam intubasi harus hadir di ruang bersalin. Dalam keadaan ini, pernafasan bayi, denyut jantung, dan warna kulit bayi harus dinilai. [2,4,5]
VTP diindikasikan kepada bayi yang memiliki gangguan pernapasan, misalnya bayi prematur atau bayi yang tidak memberikan respon adekuat setelah stimulasi awal, misalnya denyut nadi kurang dari 100x/menit. Penilaian primer dari VTP yang efektif yaitu peningkatan denyut nadi yang stabil, pergerakan dinding dada dan tanda-tanda lain dari inflasi paru yang cukup. [5,6]
Apabila tidak terlihat gerakan dinding dada atau pergerakan dinding dada tidak efektif, maka teknik ventilasi harus diperbaiki. Hal ini termasuk memastikan sungkup terpasang baik pada wajah dengan sedikit kebocoran, posisi kepala dan dagu dalam posisi yang tepat. Apabila neonatus tidak merespon terhadap VTP, dapat dilakukan pemasangan intubasi. [5,6]
Beberapa penelitian pada hewan menunjukan bahwa inflasi paru yang dipertahankan lebih lama dapat membentuk functional residual capacity (FRC) selama transisi dari paru-paru yang terisi cairan menjadi udara setelah lahir. Selain itu bantuan pemberian tekanan positif membantu pembentukan functional residual capacity (FRC) dan lebih banyak dibutuhkan pada bayi prematur. [5,8]