Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Heat Stroke general_alomedika 2020-06-15T15:07:15+07:00 2020-06-15T15:07:15+07:00
Heat Stroke
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Heat Stroke

Oleh :
dr. Gisheila Ruth Anggitha
Share To Social Media:

Heat stroke adalah suatu kondisi kegawatdaruratan yang ditandai dengan peningkatan suhu inti tubuh mencapai >40⁰C dan adanya defisit neurologis. Heat stroke terjadi karena adanya kegagalan termoregulasi dan kemungkinan adanya gangguan pada protein heat-shock. Heat stroke umumnya terjadi pada daerah tropis.[1-3]

Etiologi heat stroke dapat melibatkan beberapa hal, yaitu peningkatan produksi panas, seperti aktivitas fisik yang berlebihan, sepsis, dan thyroid storm; penurunan pengeluaran panas, seperti pada luka bakar dan pemakaian obat neuroleptik; penurunan kemampuan untuk beradaptasi dengan iklim, seperti pada anak atau lansia, yang kurang mampu menghasilkan respons fisiologis yang adekuat terhadap cuaca yang panas; serta penurunan respons perilaku, seperti pada pasien tirah baring yang lama atau pasien dengan penyakit kronis, yang tidak dapat mengontrol lingkungan dan asupan air mereka.[1-3]

shutterstock_269768690

Demam dan heat stroke harus dapat dibedakan oleh klinisi sejak awal pasien datang ke fasilitas kesehatan guna prognosis yang lebih baik. Etiologi demam umumnya disebabkan oleh respons tubuh terhadap rangsangan internal yang disebabkan oleh infeksi dan inflamasi, sedangkan heat stroke merupakan keadaan yang disebabkan oleh rangsangan eksternal berupa eksposur terhadap cuaca panas atau aktivitas fisik berat.

Heat stroke terbagi menjadi dua klasifikasi, yaitu exertional dan non-exertional. Exertional heat stroke merupakan kondisi heat stroke yang terjadi pada individu dengan aktivitas fisik yang berat, seperti pada atlet, tentara, dan buruh, Non-exertional heat stroke merupakan kondisi yang terjadi pada individu dengan aktivitas fisik yang rendah, seperti orang lanjut usia dan orang yang memiliki komorbiditas, seperti obesitas, diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung.[3,8]

Tanda dan gejala heat stroke, antara lain peningkatan suhu inti tubuh yang biasanya di atas 40⁰C, delirium atau kebingungan, takipnea, takikardia, dan hipotensi. Pada kasus yang lebih berat dapat terjadi kejang dan koma.[1-3]

Prinsip penatalaksanaan heat stroke adalah dengan pendinginan secara cepat hingga suhu inti tubuh di bawah 39⁰C. Beberapa metode pendinginan dapat dilakukan, seperti imersi dan evaporasi. Langkah ini diikuti dengan pemantauan ketat tanda-tanda vital pasien, resusitasi cairan dan elektrolit, serta manajemen kerusakan organ. Berbeda dengan demam, suhu tubuh pasien heat stroke tidak akan turun dengan pemberian antipiretik. Sampai saat ini, tidak terdapat medikamentosa yang dapat mempercepat pendinginan pada heat stroke.

Pencegahan heat stroke dapat dilakukan dengan menggunakan air conditioner, pembatasan aktivitas di luar pada saat siang hari, konsumsi cairan yang cukup, menggunakan pakaian yang longgar dan berwarna cerah, dan hati-hati terhadap penggunaan obat yang memiliki efek diuretik.[1-3]

Referensi

1. Epstein Y, Yanovich R. Heatstroke. The New England Journal of Medicine. 2019;380:2449-59
2. Mehta CSR. Heat Stroke. MJAFI. 2003;59:140-143.
3. Hifumi T, Kondo Y, Shimizu K, Miyake Y. Heat Stroke. Journal of Intensive Care 2018;6:30.
8. Mozzini C, Xotta G, Garbin U, Pasini AMF, Cominacini L. Non-exertional heatstroke: a case report and review of the literature. Am J Case Rep. 2017;18:1058-65.

Patofisiologi Heat Stroke

Artikel Terkait

  • Akurasi Pengukuran Suhu Tubuh
    Akurasi Pengukuran Suhu Tubuh
Diskusi Terbaru
dr. Hendriawan Putra
Hari ini, 19:51
Resep ketiga
Oleh: dr. Hendriawan Putra
4 Balasan
Mohon bantuan untuk TS sekalian terkait pembacaan resep untuk yang paling bawah 🙏
Anonymous
Hari ini, 15:29
Bertanya dosis ventolin
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Dokter untuk nebul ventolin pada anak berapa dosis nya?Saya baca di alomedika 0.15 mg /kgbb..  Lalu sediaan yang ada ventolin 2.5 mg Berarti jika anak 25 kg,...
dr.Rahayu Mentari
Hari ini, 10:33
Obat penunda mestruasi utk haji
Oleh: dr.Rahayu Mentari
1 Balasan
Izin diskusi dokObat penunda mens tu haji gadis 24th yg bgus apa ya??Terimakasih 🙏

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.