Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Penyakit Jantung Rematik general_alomedika 2023-03-30T11:44:34+07:00 2023-03-30T11:44:34+07:00
Penyakit Jantung Rematik
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Penyakit Jantung Rematik

Oleh :
dr. Queen Sugih Ariyani
Share To Social Media:

Penatalaksanaan penyakit jantung rematik terdiri dari profilaksis demam rematik berulang dan terapi definitif kelainan katup. Terapi diberikan secara medikamentosa, dan kadang diperlukan tindakan pembedahan.[21,26]

Medikamentosa

Terapi jantung rematik akut meliputi terapi untuk mengatasi gagal jantung sebagai komplikasi dari karditis, dan terapi untuk mengatasi infeksi Streptococcus A. Penggunaan antibiotik pada kasus demam rematik akut menggunakan obat golongan penisilin.

Jika pasien alergi terhadap penisilin maka golongan makrolida seperti eritromisin, dan golongan cephalosporin generasi ke-3, seperti cephalexin, dapat menjadi alternatif terapi.[21,26]

Obat Kardiovaskuler untuk Gagal Jantung

Obat untuk gagal jantung diberikan hingga gagal jantung terkontrol dan gejala karditis membaik. Obat yang dapat dipakai antara lain:

  • Furosemide: diberikan per oral atau intravena, dengan dosis dewasa 20‒40 mg/dosis 1‒2 kali/hari. Dosis anak 0,5‒1 mg/kgBB diberikan 2‒3 kali/hari, maksimum 6 mg/kgBB/hari atau 80 mg/hari.

  • Spironolakton: diberikan per oral, dosis dewasa 50‒100 mg per hari dibagi dalam 1‒2 dosis. Dosis anak 1‒3 mg/kgBB/hari dibagi dalam 1‒2 dosis, maksimum 100‒200 mg/hari.

  • Enalapril: per oral pada pasien dewasa diberikan dosis awal sebesar 2,5 mg/hari, dilanjutkan dosis pemeliharaan 10‒20 mg/hari maksimum 40 mg/hari. Dosis untuk anak 0,1 mg/kgBB/hari dibagi dalam 1‒2 dosis, tingkatkan perlahan setelah 2 minggu, maksimum 1 mg/kg/hari.

  • Digoxin: diberikan per oral dosis dewasa 125‒250 μg/hari. Untuk anak, dosis awal 15 μg/kgBB, kemudian setelah 6 jam 5 μg/kgBB, dilanjutkan dosis 3‒5 μg/kgBB/12 jam.[21,26]

Steroid

Pada kasus karditis berat, gagal jantung, dan perikarditis dengan efusi dapat diberikan obat golongan steroid selama 1‒2 minggu. Dapat diberikan prednison atau prednisolon dengan dosis 1‒2 mg/kgBB/hari. Jika diberikan lebih dari 1 minggu, turunkan dosis perlahan 20‒25% per minggu, maksimum 60 mg/hari.[21,26]

Antibiotik

Untuk terapi infeksi Streptococcus A dapat diberikan antibiotik sebagai berikut:

  • Penicillin benzathine: intramuskular, dosis 450mg (600.000 U) untuk pasien <30 kg, dan 900 mg (1.200.000 U) untuk ≥30 kg. Diberikan dosis tunggal.

  • Phenoxymethylpenicillin: per oral, 2 kali/hari, selama 10 hari. Dosis dewasa 500 mg. Dosis anak 15 mg/kgBB, maksimal 500 mg/hari.
  • Penisilin V: per oral, diberikan selama 10 hari. Dosis pasien dengan berat <20 kg adalah 250 mg 2‒3 kali/hari, sedangkan ≥20 kg diberikan 500mg 2‒3 kali/hari.

  • Eritromisin: per oral, diberikan selama 10 hari. Dosis sebesar 40 mg/kgBB/hari dibagi dalam 2‒3 dosis.
  • Cephalexin: per oral, diberikan 2 kali/hari selama 10 hari. Dosis dewasa 500 mg, sedangkan anak 25 mg/kgBB.[21,26]

Pembedahan

Penyakit jantung rematik paling berdampak pada kondisi katup jantung. Katup jantung yang mengalami peradangan dan perubahan morfologi akan menjadi disfungsi katup. Pada kondisi kerusakan katup yang berat biasanya diperlukan intervensi melalui pembedahan, maupun intervensi perkutan.[25,26]

Stenosis Mitral

Indikasi intervensi pembedahan pada kondisi stenosis mitral adalah pada kasus berat dengan simptomatik. Dapat juga dilakukan pada kondisi stenosis mitral berat asimptomatik, dengan salah satu fitur peningkatan signifikan gradien transmitral, systolic pulmonary artery pressure (SPAP) >50 mmHg, onset atrial fibrilasi (AF) baru, atau stroke kardioemboli.[25,26]

Intervensi pembedahan yang dapat dipertimbangkan adalah percutaneous balloon mitral valvuloplasty, pembedahan mitral valvotomy, atau penggantian katup melalui pembedahan dengan katup mekanik atau bioprotese. Obat yang diberikan sebelum intervensi adalah beta blocker atau ivabradine untuk meredakan gejala, serta diuretik jika terdapat kongesti atau edema paru.[25,26]

Setelah  penggantian katup mitral mekanik, diindikasikan untuk pemberian antikoagulan warfarin jika terdapat AF dan/atau risiko tinggi tromboembolisme, dengan target INR 2‒3. Pilihan antikoagulan lain adalah vitamin K antagonist.[25,26]

Regurgitasi Mitral

Regurgitasi mitral perlu diintervensi pembedahan pada kondisi berat simptomatik, atau asimptomatik dengan salah satu fitur left ventricular ejection fraction (LVEF) ≤60%, left ventricular end systolic diameter (LVESD) ≥45 mm, systolic pulmonary artery pressure (SPAP) >50 mmHg, atrial fibrilasi onset baru, atau anak dengan pembesaran ukuran jantung.[17,19,25,26]

Intervensi yang dilakukan adalah reparasi katup atau penggantian katup melalui pembedahan dengan katup mekanik atau bioprotese.[25,26]

Stenosis Aorta

Stenosis aorta perlu diintervensi pembedahan pada kondisi berat simptomatik, atau berat asimptomatik dengan salah satu fitur mean pressure gradient (PG) ≥40 mmHg, Vmax ≥4 meter/detik, valve area <1 cm2, LVEF <50 %, atau hasil exercise stress testing yang abnormal.[25,26]

Intervensi yang dapat dilakukan adalah penggantian katup secara pembedahan atau  surgical aortic valve replacement (SAVR). Kemudian, dipasang implantasi katup melalui transkateter atau transcatheter aortic valve implantation (TAVI).[25,26]

Regurgitasi Aorta

Regurgitasi aorta perlu diintervensi pembedahan pada kondisi berat simptomatik, atau berat asimptomatik dengan salah satu fitur LVEF <50%, left ventricular end diastolic diameter (LVEDD) >70 mm, left ventricular end systolic diameter (LVESD) >50 mm, atau pada anak dengan pembesaran ukuran jantung.[25,26]

Intervensi yang dilakukan adalah reparasi katup aorta, atau penggantian katup dengan katup mekanik (bioproses) atau homograf.[25,26]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Debtia

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

21. Heart Foundation of New Zealand. New Zealand Guidelines for Rheumatic Fever: Diagnosis, Management and Secondary Prevention of Acute Rheumatic Fever and Rheumatic Heart Disease: 2014 Update. https://www.heartfoundation.org.nz/shop/marketing/non-stock-resources/diagnosis-management-rheumatic-fever-guideline.pdf
25. Baumgartner H, Falk V, et al. ESC Scientific Document Group, 2017 ESC/EACTS Guidelines for the management of valvular heart disease, European Heart Journal. 2017:36(26):2739-2791https://doi.org/10.1093/eurheartj/ehx391
26. RHDAustralia (ARF/RHD writing group). The 2020 Australian guideline for prevention, diagnosis and management of acute rheumatic fever and rheumatic heart disease (3rd edition); 2020. https://www.rhdaustralia.org.au/arf-rhd-guideline

Diagnosis Penyakit Jantung Rematik
Prognosis Penyakit Jantung Rematik

Artikel Terkait

  • Manfaat Demam: Tunda atau Turunkan dengan Cepat?
    Manfaat Demam: Tunda atau Turunkan dengan Cepat?
  • Manajemen Faringitis Streptococcus Grup A Berdasarkan Sistem Skoring Klinis
    Manajemen Faringitis Streptococcus Grup A Berdasarkan Sistem Skoring Klinis
  • Manfaat Pemberian Profilaksis Antibiotik Jangka Panjang pada Demam Rematik
    Manfaat Pemberian Profilaksis Antibiotik Jangka Panjang pada Demam Rematik
Diskusi Terkait
dr. Nurul Falah
Dibalas 21 September 2021, 15:04
Pantangan untuk pasien penyakit jantung rematik - Penyakit Dalam Ask The Expert
Oleh: dr. Nurul Falah
2 Balasan
Alo dr. Pringgodigdo Nugroho, Sp PD, KGH, FINASIM, izin bertanya sekali lagi dokter.Apakah ada pantangan tertentu pada pasien dengan penyakit jantung rematik...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.