Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Patofisiologi Atrial Flutter general_alomedika 2019-11-28T10:26:40+07:00 2019-11-28T10:26:40+07:00
Atrial Flutter
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Atrial Flutter

Oleh :
Sunita
Share To Social Media:

Sebagai suatu macroreentrant atrial tachycardia (MAT), mekanisme patofisiologi atrial flutter adalah suatu sirkuit listrik yang masuk kembali (re-entry) ke dalam atrium kanan yang disertai aktivasi pasif atrium kiri. [6]

Mekanisme Re-entry pada Atrial Flutter

Mekanisme re-entry pada atrial flutter didasarkan pada pengamatan hewan coba yang menunjukkan bahwa atrial flutter dapat diinduksi dan bertahan apabila ada suatu lesi linier pada atrium, terutama di antara kedua vena kava atau pada dinding atrium kanan. Apabila terdapat garis penghambat pada lokasi ini, gelombang konduksi tidak dapat diteruskan dan dipaksa memutar ke sekitarnya. [1,6]

Cavotricuspid isthmus (CTI) memiliki peran dalam menyediakan zona protektif konduksi lambat yang penting pada pembentukan sirkuit re-entry atrial flutter. Kecepatan konduksi listrik melewati CTI lebih lambat pada pasien dengan atrial flutter dibandingkan individu tanpa atrial flutter. Hal ini diduga berkaitan dengan fibrosis interseluler akibat penuaan atau dilatasi atrium sehingga mengubah sambungan celah antarsel dan menyebabkan konduksi anisotropik yang tak merata di seluruh jaringan trabekular di CTI. [7]

Struktur lain yang turut mempengaruhi perkembangan barier fungsional pada kejadian atrial flutter adalah krista terminalis. Secara normal, perlambatan konduksi dan hambatan impuls ke arah transversal dapat terjadi pada krista terminalis ketika irama. Pada atrial flutter, hambatan konduksi transversal di sepanjang krista terminalis tersebut menjadi pembatas lateral dari lokasi atrial flutter. Atrial flutter tipikal lebih sering muncul pada individu dengan krista terminalis yang tebal dan kontinu, serta menunjukkan hambatan konduksi transversal pada panjang siklus pacu jantung yang lebih lama. [8,9]

Tipe Gelombang Atrial Flutter

Gelombang atrial flutter memiliki dua tipe, yakni berlawanan jarum jam dan searah jarum jam (dilihat dari perspektif anterior oblik kiri pada sisi ventrikuler di anulus trikuspidalis). Pada atrial flutter yang berlawanan jarum jam, gelombang berjalan ke arah kaudosefalik menuju sisi septal anulus trikuspidalis lalu ke krista terminalis dan berlanjut ke arah sefalokaudal ke dinding lateral atrium kanan menuju anulus trikuspidalis lateral hingga ke CTI. Atrial flutter yang searah jarum jam sering disebut dengan atrial flutter tipikal terbalik karena arah sirkuitnya berlawanan dari atrial flutter tipikal murni. Pada kedua jenis atrial flutter tipikal ini, sirkuit atrial flutter terbatas hanya pada atrium kanan saja meskipun aktivasi atrium kiri dapat terjadi sebagai akibat dari terusan konduksi transseptal melewati koneksi inferior sinus koronarius-atrium kiri, berkas Bachmann, dan fossa ovalis. [10,11]

Hubungan Atrial Flutter dan Atrial Fibrilasi

Hubungan antara atrial flutter dan atrial fibrilasi (AF) masih belum dapat dipastikan walaupun terdapat bukti bahwa atrial flutter terjadi pada sekitar 33% kasus AF. AF biasanya mendahului awitan atrial flutter dan bahkan dapat timbul pasca tindakan ablasi kateter pada atrial flutter. [12,13] Kedua kondisi ini juga memiliki beberapa faktor predisposisi yang sama, yakni pertambahan usia, hipertensi, apnea tidur, dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). [14] Sebuah teori mengisyaratkan bahwa remodelisasi struktur dan kelistrikan atrium yang dipicu oleh AF dapat memicu terjadinya atrial flutter. Sebagian bukti lainnya menunjukkan bahwa episode atrial flutter berulang dapat berdegenerasi menjadi AF. [15-17]

Referensi

1. Page RL, Joglar JA, Caldwell MA, Calkins H, Conti JB, Deal BJ, et al. 2015 ACC/AHA/HRS Guideline for the Management of Adult Patients With Supraventricular Tachycardia: A Report of the American College of Cardiology/American Heart Association Task Force on Clinical Practice Guidelines and the Heart Rhythm Society. J Am Coll Cardiol [Internet]. 2016 Dec 5;67(13):e27–115. Available from: http://circ.ahajournals.org/lookup/doi/10.1161/CIR.0000000000000310
6. Chubb H, Williams SE, Whitaker J, Harrison JL, Razavi R, Neill MO. Diagnostic Electrophysiology & Ablation Cardiac Electrophysiology Under MRI Guidance : an Emerging Technology Diagnostic Electrophysiology & Ablation. Arrhythmia Electrophysiol Rev. 2017;6(Ivc):85–93.
7. Gami AS, Edwards WD, Lachman N, Friedman PA, Talreja D, Munger TM, et al. Electrophysiological anatomy of typical atrial flutter: The posterior boundary and causes for difficulty with ablation. J Cardiovasc Electrophysiol. 2010;21(2):144–9.
8. Tai C-T, Chen S. Review Article Electrophysiological Mechanisms of Atrial Flutter. Indian Pacing Electrophysiol J. 2006;6(2):119–32.
9. Liu T-Y, Tai C-T, Huang B-H, Higa S, Lin Y-J, Huang J-L, et al. Functional characterization of the crista terminalis in patients with atrial flutter: implications for radiofrequency ablation. J Am Coll Cardiol [Internet]. 2004 May;43(9):1639–45. Available from: http://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S0735109704003523
10. Cosío FG. Atrial Flutter, Typical and Atypical: A Review. Arrhythmia Electrophysiol Rev [Internet]. 2017 Jun;6(2):55–62. Available from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/28835836
11. Fatemi M, Kirkorian G, Chevalier P, Lavaud P, Bellon C, Da Costa A, et al. Influence of atrial flutter ablation on right to left inter-atrial conduction. Europace. 2001;3(1):64–72.
12. Seara JG, Roubin SR, Gude Sampedro F, Barreiro VB, Sande JM, Mañero MR, et al. Risk of atrial fibrillation, stroke, and death after radiofrequency catheter ablation of typical atrial flutter. Clin Res Cardiol. 2014;103(7):543–52.
13. Rodgers M, McKenna C, Palmer S, Chambers D, Van Hout S, Golder S, et al. Curative catheter ablation in atrial fibrillation and typical atrial flutter: Systematic review and economic evaluation. Health Technol Assess (Rockv). 2008;12(34).
14. Hamilton A, Clark D, Gray A, Cragg A, Grubb N. The epidemiology and management of recent-onset atrial fibrillation and flutter presenting to the Emergency Department. Eur J Emerg Med. 2015;22(3):155–61.
15. Waldo AL, Feld GK. Inter-relationships of atrial fibrillation and atrial flutter mechanisms and clinical implications. J Am Coll Cardiol [Internet]. 2008 Feb 26;51(8):779–86. Available from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18294560
16. Krogh-Madsen T, Abbott GW, Christini DJ. Effects of electrical and structural remodeling on atrial fibrillation maintenance: a simulation study. PLoS Comput Biol [Internet]. 2012;8(2):e1002390. Available from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/22383869
17. Rolfes CD, Howard SA, Goff RP, Iaizzo PA. Cardiac remodeling as a consequence of atrial fibrillation: An anatomical study of perfusion-fixed human heart specimens. J Geriatr Cardiol [Internet]. 2011 Sep;8(3):141–6. Available from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/22783300

Pendahuluan Atrial Flutter
Etiologi Atrial Flutter
Diskusi Terbaru
Anonymous
Hari ini, 07:32
Pasien ibu hamil apakah boleh konsumsi antasida doen
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Apakah ibu hamil trimester 1 boleh minum antasida doen? Terimakasih
drg. Adetya Ghassani Nurma'arif
Kemarin, 20:56
Creative Dental Health Education Design
Oleh: drg. Adetya Ghassani Nurma'arif
1 Balasan
Di era digital ini, dokter gigi banyak memanfaatkan media sosial untuk menyebarluaskan konten edukasi kepada masyarakat. Agar konten lebih interaktif dan...
dr. I Made Bayu Indratama, Sp.PD
Kemarin, 17:24
BIDs-XIV 2022
Oleh: dr. I Made Bayu Indratama, Sp.PD
1 Balasan
Kepada Yth.Prof./Dr./dr./rekan-rekan sejawatDivisi Tropik dan Infeksi Departemen/KSM Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/RSUP Sanglah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.