Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Aneurisma Aorta general_alomedika 2023-11-29T11:15:15+07:00 2023-11-29T11:15:15+07:00
Aneurisma Aorta
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Aneurisma Aorta

Oleh :
dr. Michael Sintong Halomoan
Share To Social Media:

Penatalaksanaan definitif untuk aneurisma aorta adalah pembedahan. Aneurisma aorta yang ruptur merupakan suatu kegawatdaruratan yang memerlukan oksigen, resusitasi cairan, dan bedah cito. Namun, aneurisma aorta tanpa ruptur dapat menjalani bedah elektif dan farmakoterapi.

Penatalaksanaan Kegawatdaruratan

Penatalaksanaan gawat darurat harus diterapkan pada pasien yang mempunyai gejala yang sesuai dengan atau sugestif terhadap diseksi atau ruptur aorta:

  • Memastikan pernapasan memadai
  • Memberikan oksigen 100% bersamaan dengan elektrokardiografi (EKG) kontinu dan pemantauan tanda vital saat perjalanan ke rumah sakit
  • Mengatasi syok: menggunakan akses intravena ukuran besar (14 atau 16 gauge) sejak dalam perjalanan bila memungkinkan[1,2,4-6,21]

Di UGD rumah sakit, pastikan manajemen ABC (airway, breathing, circulation) di atas sudah dilakukan dan konsultasikan pasien sesegera mungkin dengan dokter spesialis bedah untuk pembedahan cito.[1,2,4-6,21]

Pembedahan

Pembedahan merupakan tata laksana definitif untuk aneurisma aorta. Pembedahan cito diperlukan untuk kasus ruptur aneurisma aorta. Namun, kasus yang tidak ruptur dapat ditangani dengan pembedahan elektif. Pembedahan ditujukan untuk mengurangi risiko kejadian aorta, seperti diseksi, ruptur, hingga kematian. Prinsip pembedahan adalah penggantian segmen aorta yang mengalami aneurisma dengan graft prostetik yang dianastomosekan ke jaringan aorta yang tidak mengalami aneurisma.[1,2,4-6,21]

Rekomendasi tentang indikasi pembedahan berbeda berdasarkan lokasi aneurisma. Pembedahan dilakukan bila manfaat dinilai lebih besar daripada risikonya.[1,2,4-6,21]

Aneurisma di Bulbus Aorta dan Aorta Ascendens

Pembedahan diindikasikan pada setiap pasien simtomatik yang aneurismanya terletak di bulbus aorta dan aorta ascendens. Pada pasien tanpa gejala, bedah diindikasikan pada aorta dengan diameter setidaknya 5 cm. Pembedahan juga diindikasikan pada aneurisma dengan diameter <5,5 cm yang memiliki laju perkembangan setidaknya 0,3 cm per tahun selama 2 tahun berturut-turut atau setidaknya 0,5 cm dalam 1 tahun. Perkembangan tersebut harus terkonfirmasi dengan CT.[1,2,4-6,21]

Aneurisma di Arkus Aorta

Sebagian besar aneurisma arkus aorta merupakan perkembangan aneurisma di bagian aorta lainnya. Pembedahan terbuka direkomendasikan pada setiap pasien aneurisma arkus aorta dengan gejala, yang memiliki risiko operatif yang rendah atau sedang. Pada pasien dengan aorta berdiameter setidaknya 5,5 cm yang tidak bergejala dan memiliki risiko operatif rendah, pembedahan juga dapat dilakukan.[1,2,4-6,21]

Aneurisma di Aorta Descendens

Aneurisma aorta descendens dengan diameter >6 cm memiliki peningkatan risiko ruptur dan kematian. Pembedahan direkomendasikan pada pasien dengan aorta berdiameter setidaknya 5,5 cm. Pada pasien dengan risiko tinggi ruptur, pembedahan bahkan dapat dipertimbangkan pada diameter <5,5 cm.[1,2,4-6,21]

Faktor risiko ruptur aneurisma di aorta descendens adalah perkembangan aneurisma setidaknya 0,5 cm per tahun, aneurisma yang bergejala, adanya kelainan genetik (seperti sindrom Marfan, Ehlers-Danlos, atau Loeys-Dietz), aneurisma yang sakular, jenis kelamin pasien perempuan, dan adanya aneurisma terinfeksi.[1,2,4-6,21]

Aneurisma di Aorta Abdominalis

Pada aneurisma aorta abdominalis, tindakan pembedahan diindikasikan untuk diameter setidaknya 5,5 cm pada laki-laki dan setidaknya 5,0 cm pada perempuan. Pada pasien yang memiliki gejala, pembedahan direkomendasikan untuk mengurangi risiko ruptur. Pembedahan juga dapat dilakukan untuk mengurangi risiko ruptur pada aneurisma yang sakular maupun aneurisma yang berkembang cepat setidaknya 0,5 cm dalam 6 bulan.[1,2,4-6,21]

Medikamentosa

Tujuan utama pemberian terapi medikamentosa pada kasus aneurisma aorta adalah menurunkan kecepatan perkembangan aneurisma, risiko mortalitas terkait aorta, dan kebutuhan pembedahan. Medikamentosa yang digunakan pada aneurisma aorta dapat berupa antihipertensi, terutama beta blocker dan angiotensin receptor blocker (ARB) dan statin.[1,2,4-6,21]

Antihipertensi

Pada pasien aneurisma aorta dengan rerata tekanan darah sistolik ≥130 mmHg dan diastolik ≥80 mmHg, penggunaan antihipertensi direkomendasikan untuk menurunkan risiko kejadian kardiovaskular. Pada pasien tanpa kontraindikasi, beta-blocker dapat diberikan sebagai pilihan pertama untuk mencapai target tekanan darah. Obat golongan ARB dapat diberikan sebagai terapi tambahan.[1,2,4-6,21]

Statin

Pemberian statin pada aneurisma aorta direkomendasikan untuk menurunkan kejadian kardioserebrovaskular, seperti stroke dan infark miokard. Pada pasien aneurisma aorta dengan aterosklerosis yang terbukti secara radiologis atau klinis, statin intensitas tinggi dapat diberikan. Bila statin intensitas tinggi tidak dapat diberikan, berikan pasien statin intensitas sedang. Pemberian statin juga dapat dipertimbangkan pada pasien tanpa bukti aterosklerosis.[1,2,4-6,21]

Aspirin

Aneurisma aorta dengan aterosklerosis memiliki risiko kejadian kardiovaskular sebesar >20% dalam 10 tahun. Oleh karena itu, aspirin dosis rendah (75–162 mg/hari) dapat diberikan bila pasien tidak memiliki kontraindikasi.[1,2,4-6,21]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Alexandra Francesca Chandra

Referensi

1. Faiza Z, Sharman T. Thoracic Aorta Aneurysm. StatPearls Publishing. 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK554567/
2. Shaw PM, Loree J, Gibbons RC. Abdominal Aortic Aneurysm. StatPearls Publishing. 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470237/
4. Writing Committee Members, Isselbacher EM, Preventza O, et al. 2022 ACC/AHA Guideline for the diagnosis and management of aortic disease: a report of the American Heart Association/American College of Cardiology Joint Committee on Clinical Practice Guidelines. Journal of the American College of Cardiology. 2022 Dec 13;80(24):e223-393.
5. Tseng E. Thoracic Aortic Aneurysm. Medscape. 2023. https://emedicine.medscape.com/article/424904-overview
6. Rahimi SA. Abdominal Aortic Aneurysm. Medscape. 2023. https://emedicine.medscape.com/article/1979501-overview
21. Erwin III JP, ACC Solution Set Oversight Committee, Cibotti-Sun M, Elma M. 2022 Aortic Disease Guideline-at-a-Glance. Journal of the American College of Cardiology. 2022 Dec 13;80(24):2348-52.

Diagnosis Aneurisma Aorta
Prognosis Aneurisma Aorta

Artikel Terkait

  • Penggunaan Antibiotik Fluoroquinolone dan Risiko Aneurisma Aorta – Telaah Jurnal Alomedika
    Penggunaan Antibiotik Fluoroquinolone dan Risiko Aneurisma Aorta – Telaah Jurnal Alomedika
Diskusi Terbaru
dr.Afif Naufar
Dibalas 14 jam yang lalu
Luka bakar terkena knalpot motor - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr.Afif Naufar
1 Balasan
Alo Dokter. Pasien perempuan 22 tahun konsultasi melalui chat dengan keluhan kaki betis terkena knalpot 2 hari lalu. Luka sudah dikompres dingin dan diberi...
dr. Kevyn Renaldy Wiratama Popang
Dibalas 11 jam yang lalu
Tatalaksana tangan kering dan sering gatal - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Kevyn Renaldy Wiratama Popang
4 Balasan
Alo dokter, saya memiliki pasien remaja usia 15 tahun dengan keadaan di gambar, awalnya pasien tidak merasakan apa-apa ,namun sudah beberapa hari ini gatal...
Anonymous
Dibalas 18 jam yang lalu
Vaksinasi HB0 di atas 7 hari untuk pasien riw bblr
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Pasien bayi perempuan riw lahir prematur dan bblr. Bayi lahir saat usia gestasi 34-35 minggu. BBL 1560, riw perawatan nicu 2 minggu. Dari dsa...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.