Epidemiologi Aneurisma Aorta
Menurut data epidemiologi, aneurisma aorta terjadi pada 1-2% populasi di seluruh dunia, di mana 10% di antaranya terjadi pada kelompok usia lanjut. [2] Namun, data epidemiologi aneurisma aorta di Indonesia hingga saat ini masih belum ada.
Epidemiologi Aneurisma Aorta Abdominalis
Prevalensi aneurisma aorta abdominalis asimtomatik pada pria yaitu 8.2% di Inggris, 8.8% di Italia, 4.2% di Denmark, dan 8.5% di Swedia. Sementara prevalensi pada wanita jauh lebih rendah; 0.6-1.4%. Frekuensi pecahnya aneurisma aorta abdominalis adalah 6.9 kasus per 100.000 orang di Swedia, 4.8 kasus per 100.000 orang di Finlandia, dan 13 kasus per 100.000 orang di Inggris. [3]
Mortalitas
Rupturnya aneurisma aorta abdominalis menjadi penyebab kematian urutan ke-13 di Amerika Serikat, dengan angka mortalitas mencapai 15.000 per tahun. [3] Ruptur aneurisma dapat menyebabkan stroke.
Epidemiologi Aneurisma Aorta Torakalis
Meskipun hasil otopsi bervariasi, prevalensi aneurisma aorta torakalis diduga >3-4% pada individu >65 tahun dengan perkiraan 6 kasus per 100.000 orang-tahun. Insidensi ruptur aneurisma aorta torakalis yaitu 3.5 per 100.000 orang, dan angka ini bisa jadi lebih tinggi pada populasi lanjut usia.
Mortalitas
Kematian akibat pecahnya aneurisma aorta torakalis adalah salah satu dari 15 penyebab utama kematian. [1] Mortalitas akibat ruptur pada aneurisma aorta torakalis yang tidak ditatalaksana secara adekuat sangat tinggi, bisa mencapai 74%. Mortalitas pada operasi emergensi mencapai 57%, sementara pada operasi elektif 5-9%. [7]