Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Leukopenia annisa-meidina 2023-06-13T11:08:54+07:00 2023-06-13T11:08:54+07:00
Leukopenia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Leukopenia

Oleh :
dr. Michael Sintong Halomoan
Share To Social Media:

Penatalaksanaan leukopenia yang utama adalah menangani penyakit yang menyebabkan terjadinya penurunan jumlah leukosit. Sebagai contoh, terapi dari infeksi yang mendasari leukopenia umumnya akan menyebabkan kadar leukosit kembali normal.

Prinsip Penatalaksanaan

Secara umum, penatalaksanaan leukopenia dilakukan sesuai dengan penyakit etiologinya. Leukopenia bukan merupakan suatu kondisi kegawatdaruratan, sehingga penegakan diagnosis menjadi bagian penting dari manajemen leukopenia sebelum tata laksana diberikan.

Leukopenia Terkait Penatalaksanaan Penyakit

Penatalaksanaan penyakit tertentu, seperti medikamentosa, kemoterapi, radioterapi, dan hemodialisis, diketahui terkait dengan kejadian leukopenia. Pada leukopenia yang disebabkan oleh medikamentosa, kemoterapi, dan radioterapi, penghentian terapi yang diduga menyebabkan leukopenia menjadi penatalaksanaan utama. Meski begitu, dokter perlu mempertimbangkan rasio manfaat dan risiko dari penghentian terapi dan leukopenia yang dialami.

Secara garis besar, apabila hemodinamik dan kadar leukosit cenderung stabil (tidak mengalami penurunan aktif), maka medikamentosa yang menyebabkan leukopenia dapat dilanjutkan sembari pasien menjalani observasi. Apabila kadar leukosit menurun secara aktif, lakukan pemantauan kadar leukosit dan pertimbangkan penyesuaian dosis atau penghentian terapi.[1,2,6-9]

Hemodialisis juga dapat menyebabkan leukopenia transien yang terjadi dalam 2 sampai 15 menit pertama terapi. Kadar leukosit biasanya akan kembali meningkat menjadi normal hingga lebih tinggi setelah 1 jam terapi. Penatalaksanaan leukopenia transien akibat hemodialisis dapat dilakukan dengan mengganti dialiser, di mana insidensi leukopenia lebih rendah pada jenis dialiser berbahan polysulfone.[1,2,19]

Leukopenia Terkait Penyakit Infeksi

Leukopenia dapat terjadi akibat infeksi, baik bakteri, virus, maupun jamur. Infeksi akut perlu segera ditangani dengan antimikroba yang sesuai dengan etiologi infeksi.

Infeksi bakteri dianggap sebagai etiologi pada setiap leukopenia yang disertai dengan demam atau tanda systemic inflammatory response syndrome, di mana pemberian antibiotik empirik broad-spectrum umumnya bermanfaat. Antibiotik dapat diganti dengan jenis yang lebih spesifik terhadap bakteri etiologi infeksi bila ada hasil kultur.

Pada demam yang tidak berkurang dalam lebih dari 72 jam setelah terapi antibiotik, perlu dipertimbangkan adanya penyebab non-bakteri, superinfeksi, resistensi, tidak adekuatnya dosis antibiotik, hingga adanya sumber infeksi lokal seperti abses, kateter intravena, maupun kateter urin.

Infeksi jamur perlu dipertimbangkan pada pasien dengan demam persisten selama 3-4 hari setelah pemberian antibiotik empiris yang disertai dengan perburukan kondisi pasien. Terapi antijamur, seperti fluconazole atau posaconazole, dapat dipertimbangkan.[1,2,6-9]

Leukopenia Akibat Gangguan Pembentukan Sel Darah

Berbagai penyakit dan penatalaksanaan, seperti keganasan, kelainan genetik, kemoterapi, splenomegali, hingga malnutrisi, dapat menyebabkan penurunan kadar leukosit.

Pada kondisi gangguan pembentukan darah, pemberian terapi myeloid growth factor dengan granulocyte colony-stimulating factor (G-CSF) dapat dilakukan. Pemberian G-CSF diindikasikan pada pasien dengan risiko neutropenia disertai demam terkait kemoterapi, riwayat infeksi pada siklus kemoterapi sebelumnya, adanya komorbiditas, atau usia lanjut lebih dari 75 tahun. Pegylated G-CSF diberikan subkutan dengan dosis 6 mg per siklus kemoterapi.

Pada kondisi malnutrisi, suplementasi mikronutrien berupa zat besi, asam folat, dan vitamin B12 perlu diberikan bersama dengan asupan makronutrien yang adekuat. Terapi pembedahan splenektomi dapat dipertimbangkan pada leukopenia dengan splenomegali yang sangat besar dan menyebabkan gejala mengganggu, seperti nyeri dan rasa penuh, sebagai tindakan paliatif.[1,2,6-9]

Profilaksis Antimikroba

Secara umum, profilaksis antibiotik dan antijamur pada leukopenia, terutama pada neutropenia tanpa demam, tidak direkomendasikan untuk diberikan secara universal pada semua pasien. Profilaksis antibiotik dengan fluorokuinolon, seperti levofloxacin dan ciprofloxacin, dapat diberikan pada pasien yang menjalani kemoterapi dengan kadar neutrofil ≤0,1 x 109/L dan diteruskan hingga kadar neutrofil >1,5 x 109/L.

Pada pasien neutropenia tanpa demam dengan risiko tinggi infeksi jamur, seperti pasca transplantasi hematopoietic stem cell, kemoterapi acute myeloid leukemia, penyakit myelodysplastic, atau riwayat infeksi jamur sebelumnya, profilaksis antijamur dapat dilakukan.[1,2,6-9]

Vaksinasi

Pencegahan infeksi penting dilakukan pada setiap pasien dengan leukopenia. Pasien neutropenia sebaiknya mendapatkan vaksinasi terhadap infeksi Streptococcus pneumoniae, Neisseria meningitidis, dan Haemophilus infuenzae, terutama sebelum tindakan splenektomi.

Pada pasien dengan monositopenia, vaksinasi terhadap infeksi Human Papillomavirus (HPV) sebaiknya diberikan.[1,2,6-9]

Referensi

1. Christen D, Brümmendorf TH, Panse J. Leukopenie–ein diagnostischer Leitfaden für die Praxis. DMW-Deutsche Medizinische Wochenschrift. 2017 Nov;142(23):1744-9.
2. Thachil J, Bates I. Approach to the Diagnosis and Classification of Blood Cell Disorders. Dacie and Lewis Practical Haematology. 2017:497–510. doi: 10.1016/B978-0-7020-6696-2.00023-0. Epub 2016 Oct 21. PMCID: PMC7150139.
6. Dale, DC. Neutropenia. MSD Manual Professional Version. MSD; 2023. https://www.msdmanuals.com/professional/hematology-and-oncology/leukopenias/neutropenia
7. Dale, DC. Lymphocytopenia. MSD Manual Professional Version. MSD; 2023. https://www.msdmanuals.com/professional/hematology-and-oncology/leukopenias/lymphocytopenia
8. Dale, DC. Monocytopenia. MSD Manual Professional Version. MSD; 2023. https://www.msdmanuals.com/professional/hematology-and-oncology/leukopenias/monocytopenia
9. Osato Y. Leukopenia Epidemiology: Subtypes, Symptoms, and Etiology. J Blood Disord Transfus. 2022;13:509.
19. Bowman B, Rosner MH. Common Clinical Problems in Hemodialysis. In Handbook of Dialysis Therapy 2023 Jan 1 (pp. 126-134). Elsevier.

Diagnosis Leukopenia
Prognosis Leukopenia

Artikel Terkait

  • Tatalaksana Febrile Neutropenia Pasca Kemoterapi
    Tatalaksana Febrile Neutropenia Pasca Kemoterapi
  • Penanganan Kegawatdaruratan pada Acute Radiation Syndrome
    Penanganan Kegawatdaruratan pada Acute Radiation Syndrome
Diskusi Terkait
dr.Fitri Nikmatul Hikmah
Dibalas 19 November 2024, 13:51
Perubahan Leukositosis Menjadi Leukopeni
Oleh: dr.Fitri Nikmatul Hikmah
1 Balasan
Izin bertanya, apa yang menyebabkan perubahan leukositosis menjadi leukopeni pada infeksi paru dalam perawatan selang DL 2 hari?
dr.putra dwi noviono
Dibalas 03 Februari 2024, 11:41
Terapi untuk leukopenia pada anak
Oleh: dr.putra dwi noviono
2 Balasan
Permisi dok ijin bertanya px datang dgan keluhan demam 4 hari ketika di dl hasil menunjukan penurunan leukosit 5000 trombo normal 300rb . Setelah kamu...
Anonymous
Dibalas 11 April 2022, 04:50
Leukopenia pada dengue fever apakah bisa menjadi prediktor perburukan
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Saya mendapatkan kasus DF OFH-4 leukosit 1000 trombosit 40.000 hari sebelumnya 100.000 tidak ada peningkatan Ht, apakah leukopenia bisa menjadi prediktor...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.