Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Panduan e-Prescription Alomedika Hipertiroid annisa-meidina 2025-07-10T10:11:35+07:00 2025-07-10T10:11:35+07:00
Hipertiroid
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan e-Prescription Alomedika

Panduan e-Prescription Alomedika Hipertiroid

Oleh :
dr. Felicia
Share To Social Media:

Panduan e-prescription hipertiroid ini dapat digunakan Dokter pada saat hendak memberikan terapi medikamentosa secara online.

Hipertiroid merupakan gangguan endokrin yang ditandai dengan peningkatan hormon tiroid secara berlebihan. Penyebab tersering hipertiroid adalah Grave’s disease, toksik multinodular goiter, dan toksik adenoma.[1,2]

Tanda dan Gejala

Beberapa tanda dan gejala yang dapat terjadi pada hipertiroid adalah:

  • Tremor
  • Palpitasi, takikardia

  • Cemas dan labilitas emosi
  • Intoleransi terhadap panas
  • Penurunan berat badan walaupun nafsu makan bertambah

  • Peningkatan frekuensi defekasi dan miksi
  • Oligomenore atau amenore pada perempuan
  • Ginekomastia dan disfungsi ereksi pada pria

  • Eksoftalmus
  • Pergerakan kelopak mata terbatas atau terhambat (lid lag)

  • Kelenjar tiroid teraba dan terlihat membesar[3,4]

Peringatan

Tanda dan gejala hipertiroid mungkin kurang spesifik. Bila diagnosis dan etiologi belum ditegakkan secara pasti, pasien perlu dirujuk untuk berkonsultasi dengan dokter secara langsung, untuk menjalani pemeriksaan fisik, laboratorium, dan USG leher.[3,4]

Pilihan pengobatan, seperti ablasi yodium radioaktif dan pembedahan, dibahas lebih rinci di halaman penatalaksanaan.

Medikamentosa

Sebelum memberikan obat antitiroid, perlu pemeriksaan kadar serum thyroid stimulating hormone (TSH), free thyroxine (fT4), free triiodothyronine (fT3), dan T3 total. Indikasi pemberian obat antitiroid adalah kondisi berikut:

  • Hipertiroid overt(clinical hyperthyroidism), di mana kadar serum TSH rendah/tidak terdeteksi (umumnya <0,01 mIU/L) serta fT4 dan T3 total tinggi.
  • Hipertiroid subklinis dengan TSH <0,1 mIU/L, jika terjadi pada pasien lansia (usia >65 tahun), atau pada pasien berusia <65 tahun yang disertai komorbiditas (penyakit kardiovaskular, osteoporosis, atau simptomatik) dan/atau TSH masih meningkat setelah 3–6 bulan.
  • Hipertiroid subklinis dengan TSH 0,1–0,4 mIU/L, jika terjadi pada lansia dengan TSH masih meningkat setelah 3–6 bulan, atau pada pasien berusia <65 tahun yang disertai komorbiditas dan/atau TSH masih meningkat setelah 3–6 bulan.[5]

Propranolol

Propranolol berperan menghambat konversi perifer T4 ke T3, dan mengobati gejala seperti takikardia, palpitasi, dan kecemasan.

Dosis awal diberikan 10 mg sebanyak 3 kali sehari. Kemudian, dosis dapat ditingkatkan hingga 40 mg sebanyak 3 kali sehari.

Methimazole

Methimazole atau disebut juga thiamazole adalah obat antitiroid yang dapat diberikan sebagai dosis tunggal, atau 1 kali dalam sehari. Di Indonesia, tersedia tablet methimazole 10 mg.

Dosis Dewasa:

  • Dosis inisial: 20 mg/hari untuk kasus ringan atau 40 mg/hari untuk kasus berat, di mana obat dapat diberikan 1 kali/hari atau dibagi menjadi 2 dosis pemberian
  • Dosis maksimal: total 40 mg/hari
  • Dosis pemeliharaan saat sudah eutiroid: 5 mg diberikan 1 kali/hari[6]

Sementara itu, American Thyroid Association (ATA) menganjurkan dosis inisial methimazole berdasarkan kadar fT4, yaitu:

  • fT4 1–1,5 kali batas atas normal: mulai methimazole 5–10 mg/hari
  • fT4 1,5–2 kali batas atas normal: mulai methimazole 10–20 mg/hari
  • fT4 2–3 kali batas atas normal: mulai methimazole 30–40 mg/hari[5]

Dosis Anak:

  • Dosis inisial: 0,5 mg/kgBB/hari terbagi menjadi 2 dosis
  • Dosis pemeliharaan saat sudah eutiroid: 0,2 mg/kgBB/hari terbagi menjadi 2 dosis, atau sekitar ½ dari dosis inisial
  • Methimazole sebaiknya diberikan bersama makanan[6]

Evaluasi laboratorium dan titrasi dosis dilakukan setiap 4–6 minggu sesuai kebutuhan. Kondisi eutiroid biasanya tercapai setelah beberapa bulan. Terapi diberikan minimal 12–18 bulan. Pemeriksaan level anti-TSH receptor antibodies (TRAb) bisa dilakukan untuk evaluasi remisi. Jika TRAb normal dan kondisi eutiroid, terapi dapat dihentikan. Jika level TRAb tinggi, pasien berisiko tinggi relapse setelah berhenti terapi.[5]

Propylthiouracil (PTU)

Propiltiourasil (PTU) diberikan 3 kali/hari, karena durasi aksinya lebih pendek daripada methimazole. Di Indonesia, PTU tersedia dalam bentuk tablet 50 mg dan 100 mg.

Dosis Dewasa:

  • Dosis inisial: 300 mg/hari terbagi dalam 3 dosis, yang dapat ditingkatkan menjadi 400 mg/hari terbagi dalam 3 dosis pada kasus hipertiroid berat, di mana jarak pemberian obat harus tepat setiap 8 jam
  • Dosis maksimal: 900 mg/hari
  • Dosis pemeliharaan saat sudah eutiroid: 150 mg/hari terbagi dalam 3 dosis[7]

Dosis Anak:

  • PTU tidak diberikan untuk anak di bawah 6 tahun
  • Dosis inisial anak usia 6‒10 tahun: 50 mg/hari terbagi dalam 3 dosis, yang dapat ditingkatkan menjadi 150 mg/hari terbagi dalam 3 dosis pada kasus hipertiroid berat, di mana jarak pemberian obat harus tepat setiap 8 jam
  • Dosis inisial >10 tahun: 150 mg/hari terbagi dalam 3 dosis, yang dapat ditingkatkan menjadi 300 mg/hari terbagi dalam 3 dosis pada kasus hipertiroid berat, di mana jarak pemberian obat harus tepat setiap 8 jam
  • Dosis maksimal: 7 mg/kgBB/hari atau 150 mg/hari untuk anak usia 6–10 tahun dan 300 mg/hari untuk anak usia >10 tahun
  • Dosis pemeliharaan saat sudah eutiroid: umumnya ⅓–⅔ dosis inisial, dengan pemberian 2–3 kali/hari[7,8]

Terapi pada Ibu Hamil

Manajemen hipertiroid dalam kehamilan sangat penting, karena dikaitkan dengan peningkatan risiko keguguran, serta dapat menyebabkan masalah kesehatan pada janin dan neonatus.

PTU merupakan obat pilihan pada trimester pertama, karena berkaitan dengan insiden dan keparahan embriopati yang lebih rendah daripada methimazole. Pengobatan dapat diganti ke methimazole setelah 16 minggu gestasi.[5]

Referensi

1. Ross DS, et al. 2016 American Thyroid Association Guidelines for Diagnosis and Management of Hyperthyroidism and Other Causes of Thyrotoxicosis. THYROID 2016;26(10):1343-1421. doi: 10.1089/thy.2016.0229
2. Kravets I. Hyperthyroidism: Diagnosis and Treatment. Am Fam Physician. 2016 Mar 1;93(5):363-370. https://www.aafp.org/afp/2016/0301/p363.html
3. Lee SL. Hyperthyroidism and Thyrotoxicosis Treatment & Management. Feb 2024. Medscape. https://emedicine.medscape.com/article/121865-treatment#d1
4. Leo SD, Lee SY, Braverman LE. Hyperthyroidism. Lancet. 2016;388(10047):906–918. doi:10.1016/S0140-6736(16)00278-6.
5. Mathew P, Kaur J, Rawla P. Hyperthyroidism. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2025. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537053/
6. MIMS. Thiamazole. 2025. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/thiamazole?mtype=generic
7. MIMS. Propylthiouracil. 2025. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/propylthiouracil?mtype=generic
8. Prescribers’ digital reference. Propylthiouracil – drug summary. 2018. https://www.pdr.net/drug-summary/Propylthiouracil-propylthiouracil-787#topPage
9. MIMS. Propranolol. 2025. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/propranolol?mtype=generic

Edukasi dan Promosi Kesehatan Hi...

Artikel Terkait

  • Perkembangan Diagnostik Nodul Tiroid dengan Artificial Intelligence
    Perkembangan Diagnostik Nodul Tiroid dengan Artificial Intelligence
  • Peran Thyroid Scintigraphy dalam Mendiagnosis Kelainan Tiroid
    Peran Thyroid Scintigraphy dalam Mendiagnosis Kelainan Tiroid
  • Manajemen Hipertiroid Dalam Kehamilan
    Manajemen Hipertiroid Dalam Kehamilan
  • Efikasi dan Keamanan Methimazole dan Propylthiouracil pada Hipertiroid – Telaah Jurnal Alomedika
    Efikasi dan Keamanan Methimazole dan Propylthiouracil pada Hipertiroid – Telaah Jurnal Alomedika
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 02 Mei 2025, 14:30
Apakah pasien dengan hipertiroid tidak boleh minum Teh dan Kopi?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dokter, Maaf dok izin bertanya, Apakah hipertiroid tidak boleh minum Teh dan Kopi ?
Anonymous
Dibalas 26 Januari 2024, 07:55
Keluhan jantung berdabar, mudah berkeringat, namun hasil TSH normal
Oleh: Anonymous
5 Balasan
Selamat pagi rakn sejawatIzin bertanya, ada pasien perempuan 32 tahun memiliki gejala jantung berdebar2 SD 4 hari keringat jika melakukan pekerjaan kecil sjj...
Anonymous
Dibalas 25 Agustus 2023, 21:44
Rujukan dokter spesialis untuk keluhan bengkak di leher
Oleh: Anonymous
8 Balasan
Izin diskusi dok.. px wanita 19 th. Keluhan bgkak di leher kurg lebih 2 thu. Tdk nyeri,tidak da gejala namun riwayat haid kurang lancar.untk diagnosa smntra...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.