Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Keratosis Aktinik general_alomedika 2022-11-29T09:04:46+07:00 2022-11-29T09:04:46+07:00
Keratosis Aktinik
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Keratosis Aktinik

Oleh :
dr. Novianti Rizky Reza, Sp.KK
Share To Social Media:

Penatalaksanaan keratosis aktinik (KA) bervariasi, mulai dari pemberian obat topikal hingga sistemik. Tujuan terapi KA adalah untuk meminimalisir perkembangan ke arah karsinoma sel skuamosa (KSS). Secara umum, terapi KA dibedakan menjadi terapi langsung pada lesi dan terapi pada area sekitar lesi.[3,7,13]

Pemilihan terapi pada KA bergantung pada faktor pasien dan dokter. Faktor pasien yang perlu dipertimbangkan berupa luas lesi, terapi sebelumnya, kondisi imunosupresi, riwayat tumor invasif, kepatuhan pasien, serta biaya terapi. Sedangkan faktor dokter terdiri dari ketersediaan alat dan fasilitas, serta pengalaman sebelumnya. Efektifitas terapi dinilai dari remisi komplit pada lesi, berkurangnya jumlah lesi, dan angka bebas lesi yang dapat dipertahankan.[3,7,8]

Terapi Langsung pada Lesi

Terapi langsung pada lesi dapat dilakukan pada pasien dengan jumlah lesi KA yang minimal atau terisolasi. Pilihan terapi adalah cryotherapy, terapi laser ablatif, serta pembedahan eksisi dan kuretase.[5,13]

Cryotherapy

Cryotherapy adalah menghancurkan sel atipik dengan menurunkan suhu kulit.  Terapi ini merupakan pilihan yang cepat dan efektif untuk kasus KA. Penggunaan cryotherapy menunjukkan kesembuhan lesi 57−98,8% pada follow up 3 bulan sampai 8,5 tahun.[5,13]

Terapi Laser

Laser ablatif seperti laser CO2 dapat digunakan untuk menghilangkan lesi KA. Penggunaan laser ablatif dapat membersihkan lesi 63,3%.[5]

Eksisi dan Kuretase

Eksisi (shave biopsy) adalah tindakan pembedahan dengan menggunakan pisau bedah untuk mengangkat lesi KA. Sedangkan kuretase merupakan tindakan mekanis untuk menghilangkan sel atipikal. Tindakan lanjutan dengan menggunakan elektrokauter bermanfaat untuk menghilangkan sel atipikal dan juga mengontrol perdarahan.[13]

Eksisi dan kuretase menjadi pilihan yang baik jika dokter memerlukan jaringan untuk pemeriksaan histopatologi, disebut tindakan biopsi kulit. Pemeriksaan penunjang ini bertujuan untuk melihat adanya keganasan, atau untuk menyingkirkan diagnosis banding. KA dapat berubah ke arah keganasan seperti karsinoma sel skuamosa (KSS).[13]

Terapi pada Area Sekitar Lesi

Terapi pada lesi dan area sekitar bertujuan untuk mengurangi lesi yang berhubungan dengan paparan sinar matahari, termasuk field cancerization. Manfaat terapi untuk mencegah iritasi dan memperbaiki tampilan kulit.[14]

Definisi field cancerization secara klinis adalah area KA dan sekitarnya yang disertai kerusakan akibat paparan sinar matahari, termasuk telangiektasia, atrofi, depigmentasi, dan tekstur kulit seperti amplas. Pasien KA dengan ciri-ciri ini direkomendasikan untuk menjalani terapi langsung pada lesi, disertai kombinasi terapi area sekitar lesi.[14]

Terapi untuk area sekitar lesi dapat digunakan topikal 5-fluorouracil (5-FU), gel diklofenak 3%, dan imiquimod.[5,13]

5-FluoroUracil

5-fluorouracil (5-FU)  merupakan terapi topikal pertama yang disetujui untuk penatalaksanaan KA. Topikal 5-FU bekerja sebagai sintesis thymidylate inhibitor yang menghambat reaksi metilasi, yang kemudian mengganggu sintesis DNA/RNA dan secara efektif menghentikan pertumbuhan sel atipikal.[5,13]

Dosis penggunaan 5-FU pada KA dioleskan 2 kali/hari. Efek samping yang sering terjadi adalah iritasi kulit.[5,13]

Gel Diklofenak 3%

Diklofenak merupakan golongan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS). Mekanisme kerja menghambat siklooksigenase (COX) terutama COX2, yang kemudian akan menurunkan produksi prostaglandin dan mengurangi pembentukan tumor. Dosis penggunaan gel diklofenak 3% dioleskan 2 kali/hari, selama 60 hari.[5,13]

Imiquimod 5%

Imiquimod merupakan terapi topikal yang awalnya digunakan untuk veruka kelamin dan perianal. Selain itu, penggunaan off label pada kasus penyakit Bowen, karsinoma sel skuamosa invasif, lentigo maligna, moluskum kontagiosum, dan scar keloid. Saat ini, penggunaan imiquimod untuk KA telah disetujui.[13]

Imiquimod mengganggu proliferasi tumor dengan bekerja sebagai TLR-7 agonist, yang akan memodifikasi respon imunitas dan menstimulasi apoptosis. Studi oleh Stockfleth et al menunjukkan 84% KA secara klinis membaik setelah penggunaan imiquimod 5% selama 12 minggu.[13]

Referensi

3. Dianzani C, Conforti C, Giuffrida R, Corneli P, Meo N, Farinazzo E, et al. Current therapies for actinic keratosis. Int J Dermatol. 2020 Jun;59(6):677–84.
5. Eisen DB, Asgari MM, Bennett DD, Connolly SM, Dellavalle RP, Freeman EE, et al. Guidelines of care for the management of actinic keratosis. J Am Acad Dermatol. 2021 Apr;S0190962221005028.
7. Sinclair R, Baker C, Spelman L, Supranowicz M, MacMahon B. A review of actinic keratosis, skin field cancerization and the efficacy of topical therapies. Australas J Dermatol. 2021 May;62(2):119–23.
8. Rigel DS, Stein Gold LF. The importance of early diagnosis and treatment of actinic keratosis. J Am Acad Dermatol. 2013 Jan;68(1):S20–7.
13. Costa C, Scalvenzi M, Ayala F, Fabbrocini G, Monfrecola G. How to treat actinic keratosis? An update. J Dermatol Case Rep. 2015;9(2):29.
14. Heppt MV, Leiter U, Steeb T, Amaral T, Bauer A, Becker JC, et al. S3 guideline for actinic keratosis and cutaneous squamous cell carcinoma – short version, part 1: diagnosis, interventions for actinic keratoses, care structures and quality‐of‐care indicators. JDDG J Dtsch Dermatol Ges. 2020 Mar;18(3):275–94.

Diagnosis Keratosis Aktinik
Prognosis Keratosis Aktinik

Artikel Terkait

  • Perbedaan Keratosis Aktinik dengan Karsinoma Sel Skuamosa
    Perbedaan Keratosis Aktinik dengan Karsinoma Sel Skuamosa
Diskusi Terbaru
Anonymous
Hari ini, 15:02
Diagnosis untuk overactive bladder
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, izin berdiskusi.Pasien perempuan berusia 70tahun dengan keluhan sering BAK dialami selama satu tahun ini. Saat ini bak di pampers dengan warna...
dr. Panji Harry Priya Nugraha
Hari ini, 11:53
Pilihan terapi analgesik pada pasien dengan CAD
Oleh: dr. Panji Harry Priya Nugraha
1 Balasan
Alo dok, izin berdiskusi, apabila datang pasien dengan keluhan nyeri kepala hebat disertai pusing berputar (vertigo), apakah pemberian analgesik seperti...
Anonymous
Hari ini, 11:13
Diagnosis dan tindakan untuk mengatasi benjolan di ketiak kiri
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, sy memiliki pasien wanita 27 th dengan keluhan muncul benjolan di ketiak kiri sejak 4 hari lalu. Benjolan muncul tiba2 saja dan nyeri (VAS 3),...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.