Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Herpes Zoster general_alomedika 2022-08-25T14:38:31+07:00 2022-08-25T14:38:31+07:00
Herpes Zoster
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Herpes Zoster

Oleh :
dr. Dyah Ayu Kusumoputri Buwono
Share To Social Media:

Penatalaksanaan herpes zoster bertujuan untuk mempersingkat durasi sakit dan mencegah komplikasi jangka panjang, terutama neuralgia postherpetik (PHN). Pilihan terapi akan tergantung pada keadaan imun pasien. Pasien yang imunokompeten dapat mengalami resolusi gejala secara spontan.

Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) dapat diberikan untuk mengurangi nyeri. Pemberian antivirus diduga bermanfaat untuk mengurangi durasi sakit dan mencegah atau mengurangi keparahan PHN. Pemberian antivirus akan memberi manfaat terbesar pada populasi pasien yang berisiko mengalami gejala berkepanjangan atau berat, seperti pasien imunokompromais dan individu usia 50 tahun ke atas.[1,4]

Antivirus

Secara umum, terapi antivirus sistemik dapat diberikan pada pasien herpes zoster yang memiliki beberapa karakteristik berikut:

  • Pasien usia lebih dari 50 tahun,
  • Pasien dengan risiko mengalami neuralgia postherpetik (PHN)
  • Pasien dengan herpes zoster oftalmikus, sindrom Ramsay Hunt, herpes zoster servikal, atau herpes zoster sakral
  • Pasien imunodefisiensi
  • Herpes zoster luas yang disertai komplikasi[5]

Beberapa pilihan antivirus yang dapat digunakan adalah:

  • Untuk dewasa diberikan acyclovir 5 x 800 mg per oral selama 7-10 hari, penyesuaian dosis dilakukan pada pasien gangguan ginjal
  • Untuk anak di bawah 12 tahun, diberikan acyclovir dosis 30 mg/kg/hari dalam dosis terbagi selama 7 hari
  • Untuk anak 12 tahun ke atas, diberikan acyclovir dosis 60 mg/kg/hari dalam dosis terbagi selama 7 hari

Pilihan terapi lain adalah:

  • Valacyclovir 3 x 1 gram per oral selama 7 hari

  • Famsiklovir 3 x 500 mg per oral selama 7 hari[5]

Antivirus Intravena

Pada lesi luas dengan keterlibatan organ dalam atau lesi pada pasien imunodefisiensi dapat dipertimbangkan pemberian acyclovir intravena dengan dosis 10 mg/kg/hari, diberikan 3 kali sehari selama 5-10 hari. Cara pemberiannya adalah dengan melarutkan sediaan injeksi dalam vial menggunakan cairan salin normal 100 ml, kemudian diberikan melalui infus dalam 1 jam.[5]

Terapi Topikal

Panduan oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin menyebutkan bahwa pada pasien yang sedang dalam fase vesikuler, terapi dapat diberikan secara topikal yaitu berupa bedak salisilat 2% untuk mencegah pecah vesikel atau bedak kocok calamine yang dapat membantu mengurangi nyeri dan rasa gatal.

Terpi kompres terbuka dengan larutan serta krim antiseptik atau antibiotik dapat diberikan pada pasien dengan lesi vesikel yang sudah pecah dan basah. Apabila terdapat luka dan tanda infeksi sekunder, dokter dapat mempertimbangkan pemberian krim atau salep antibiotik.[5]

Analgesik

Pemberian obat analgesik pada pasien dapat disesuaikan dengan derajat nyeri yang dialami. Pada nyeri derajat ringan, dapat dipertimbangkan pemberian paracetamol atau ibuprofen. Pada nyeri derajat sedang–berat dapat dipertimbangkan pemberian kombinasi tramadol atau opioid lainnya.

Pada pasien yang memiliki kemungkinan neuralgia postherpetik (PHN), dapat dipertimbangkan pemberian:

  • Antidepresan trisiklik, seperti amitriptyline dengan dosis awal 10 mg per hari lalu ditingkatkan 20 mg setiap 7 hari hingga mencapai 150 mg. Pemberian obat dilakukan hingga 3 bulan setiap malam sebelum tidur
  • Gabapentin dengan dosis 300 mg per hari selama 4–6 minggu

  • Pregabalin dengan dosis 75 mg, dua kali sehari selama 2–4 minggu[5]

Rawat Inap

Pasien herpes zoster tanpa komplikasi tidak memerlukan rawat inap, sedangkan indikasi rawat inap adalah sebagai berikut:

  • Gejala berat
  • Imunosupresi
  • Presentasi atipikal (misalnya, mielitis)
  • Keterlibatan lebih dari 2 dermatom
  • Superinfeksi bakteri wajah yang signifikan
  • Herpes zoster diseminata
  • Keterlibatan mata
  • Keterlibatan meningoensefalopati[4]

Rujukan

Selain pemberian terapi farmakologi, herpes zoster yang disertai dengan keterlibatan organ lain sebaiknya dirujuk ke spesialis terkait. Pada herpes zoster oftalmikus dapat diberikan terapi antivirus acyclovir atau valacyclovir selama 10 hari, disertai rujukan ke dokter spesialis mata untuk evaluasi lebih lanjut.

Pada herpes zoster otikus yang disertai paresis nervus fasialis dapat dipertimbangkan pemberian acyclovir atau valacyclovir oral selama 7–14 hari disertai dengan pemberian prednison 40 – 60 mg per hari selama 1 minggu pada semua pasien. Selanjutnya pasien dirujuk ke dokter spesialis THT untuk pemeriksaan dan evaluasi lebih lanjut.[5]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Yelvi Levani

Referensi

1. Patil A, Goldust M, Wollina U. Herpes zoster: A Review of Clinical Manifestations and Management. Viruses. 2022 Jan 19;14(2):192. doi: 10.3390/v14020192. PMID: 35215786; PMCID: PMC8876683.
4. Janniger CK. Herpes Zoster. Medscape, 2021. https://emedicine.medscape.com/article/1132465-overview
5. Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI), Panduan praktik klinis bagi dokter spesialis kulit dan kelamin di Indonesia. Jakarta: PP PERDOSKI, 2017.

Diagnosis Herpes Zoster
Prognosis Herpes Zoster

Artikel Terkait

  • Opsi Analgesik untuk Nyeri Herpes
    Opsi Analgesik untuk Nyeri Herpes
Diskusi Terkait
Anonymous
14 Februari 2023
Ruam kemerahan seluruh tubuh dan anggota gerak kiri tidak dapat digerakkan
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, saya memiliki pasien Perempuan l, Usia 27 tahun, datang dengan keluhan anggota gerak sebelah kiri tidak dapat digerakkan sejak jam 10 pagi hari...
Anonymous
03 Januari 2023
Benjolan pada punggung tangan yang terasa nyeri dan gatal
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter.Salam sejawat, mohon sharing dan diskusi kasus.Pria dewasa datang ke faskes dengan keluhan nyeri dan gatal pada punggung tangan. Sbelumnya sudah...
Anonymous
23 Desember 2022
Dosis acyclovir untuk anak usia 5 tahun
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dok!Untuk anak usia 5th, BB24kg dx herpes zooster brp kah dosis acyclovir oral yg diterima? Mengingat dosis maksimal harian anak 800mg/hariTerimakasih

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.