Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Dermatitis Kontak Iritan general_alomedika 2022-11-29T17:08:01+07:00 2022-11-29T17:08:01+07:00
Dermatitis Kontak Iritan
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan E-prescription Alomedika

Etiologi Dermatitis Kontak Iritan

Oleh :
Debtia Rahmah
Share To Social Media:

Etiologi dermatitis kontak iritan (DKI) adalah paparan kulit langsung dengan iritan. Adanya agen fisik atau kimiawi, serta mikrotrauma menyebabkan terjadinya dermatitis kontak iritan. Keparahan DKI dipengaruhi oleh durasi, intensitas dan konsentrasi dari iritan yang terekspos.

Etiologi

Iritan fisik dapat berupa friksi, abrasi, dan oklusi. Sementara iritan kimiawi berasal dari berbagai zat. Zat iritan kuat di antaranya asam flourida, asam hidroklorik, alkali. Iritan lemah di antaranya solvent, detergen, sabun, zat asam/basa lemah. Beberapa contoh iritan yang umum menyebabkan DKI dapat dilihat pada Tabel 1.[1,2,3]

Tabel 1. Iritan yang Umum Menyebabkan Dermatitis Kontak Iritan

Jenis Produk Kandungan zat iritan
Air rumah tangga Garam dan oksida kalsium, magnesium, maupun besi
Pembersih wajah Detergen, bahan additif (misal silika)
Agen pembersih industri Detergen, enzim, pengemulsi
Alkalis Soda, amonia, kalium hidroksida, natrium hidroksida, natrium silikat, trinatrium fosfat, dan bermacam amine
Asam Sulfur, hidroklorida, nitrit, kromik, asam hidrofluorida, asetat, oksalat, salisilat
Minyak Minyak yang digunakan dalam proses memotong mekanis, lubrikan, minyak sendi
Pelarut organik Benzena, toluene, klorobenzena, methanol, ethanol, isopropanol, propilen glikol, ethyl asetat, aseton, karbon disulfida, bahan pengencer
Agen Pengoksidasi Hidrogen peroksida, benzoil peroksida, natrium hipoklorida
Agen Pereduksi Fenol, hidrazin, aldehida, thioglikolat
Tanaman Kulit dan jus jeruk, umbi bunga, bawang putih, bawang bombay, timun, asparagus, mustar, barli
Produk hewan Enzim pankreas, sekret tubuh
Lainnya Pupuk, penghapus cat, semir logam, produk pencegah karat, bromine

Faktor Risiko

Faktor risiko dermatitis kontak iritan meliputi pekerjaan, usia, dan dermatitis atopik.

Pekerjaan

Pekerjaan yang “basah” atau wet work seperti petugas kebersihan, pencuci piring, pekerja salon, tukang kebun, dan tim medis rentan terkena dermatitis kontak iritan.[7]

Usia

Penuaan meningkatkan risiko dermatitis kontak iritan karena adanya pengurangan keasaman kulit, perubahan profil sitokin, dan gangguan fungsi sel punca epidermal. Selain daripada itu, diduga pula kulit yang lebih kering akibat berkurangnya kandungan lemak pada orang tua juga mempengaruhi hal ini.[8]

Dermatitis atopik

Disfungsi barrier kulit pada dermatitis atopik meningkatkan risiko terkena dermatitis kontak.[9]

 

 

Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja

Referensi

1. Frosch PJ, John SM. Clinical Aspects of Irritant Contact Dermatitis. Contact Dermatitis, 2010. 305–345. doi:10.1007/978-3-642-03827-3_16
2. 2. Nicolas JF, Lachapelle JM. Pathophysiology of Allergic and irritant contact dermatitis. Eur J Dermatol 2009; 19 (4): 1-8.
3. Al-Otaibi ST, Alqahtani HAM. Management of contact dermatitis. Journal of Dermatology & Dermatologic Surgery.2015;19:86–91. DOI:10.1016/j.jdds.2015.01.001
7. Mostosi C, Simonart T. Effectiveness of Barrier Creams against Irritant Contact Dermatitis. Dermatology 2016;232:353–362
8. Seyfarth F, Schliemann S, Antonov D, Elsner P. Dry skin, barrier function, and irritant contact dermatitis in the elderly. Clinics in Dermatology, 2011. 29(1): 31–36. doi:10.1016/j.clindermatol.2010.07.004
9. Patel K, Nixon R. Irritant Contact Dermatitis - a Review. Curr Dermatol Rep. 2022;11(2):41-51.

Patofisiologi Dermatitis Kontak ...
Epidemiologi Dermatitis Kontak I...

Artikel Terkait

  • Membedakan Dermatitis Kontak Iritan dengan Dermatitis Kontak Alergi
    Membedakan Dermatitis Kontak Iritan dengan Dermatitis Kontak Alergi
  • Membandingkan Potensi Kortikosteroid Topikal dan Penggunaannya di Bidang Dermatologi
    Membandingkan Potensi Kortikosteroid Topikal dan Penggunaannya di Bidang Dermatologi
  • Penanganan Hand Dermatitis pada Tenaga Kesehatan di Era Pandemi COVID-19
    Penanganan Hand Dermatitis pada Tenaga Kesehatan di Era Pandemi COVID-19
Diskusi Terkait
Anonymous
2 hari yang lalu
Cara mengatasi hand dermatitis pada tenaga kesehatan
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokter. Saya memiliki pasien yang bekerja sebagai perawat di RS yang mengharuskan tangannya harus dicuci dan menggunakan handsanitaizer terus menerus....
Anonymous
10 Februari 2023
Bintik di kulit dekat siku disertai rasa gatal hilang timbul
Oleh: Anonymous
6 Balasan
Alo dokter izin konsulPasien usia 29 thn, laki laki, pekerjaan karyawan kantorSudah 1 bulan ini, di tangan atas dekat siku nya ada bintik. Kadang gatal,...
Anonymous
05 Januari 2023
Vesikel pada punggung setelah bekam
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Selamat pagi dokter semua, Saya ingin sharing kasus pasien Usia 54 tahun, datang dengan keluhan gatal pada area bekas Bekam di Punggung. Diketahui saat...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.