Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Penatalaksanaan Limfadenitis general_alomedika 2022-02-09T15:16:30+07:00 2022-02-09T15:16:30+07:00
Limfadenitis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Limfadenitis

Oleh :
dr. Giovanni Gilberta
Share To Social Media:

Pemilihan penatalaksanaan limfadenitis tergantung etiologi penyebab limfadenitis, Modalitas tata laksana yang dapat dipilih antara lain observasi, medikamentosa, operatif, radiasi, serta kemoterapi. [2,4,7]

Observasi

Pada penderita limfadenitis bilateral dengan onset kurang dari 2 minggu, ukuran kurang dari 3 cm, bersifat mobile, dan tidak menunjukkan adanya gejala, tata laksana observasi dapat dilakukan. Pada limfadenitis akibat virus, yang umum terjadi pada anak, keluhan akan swasirna tanpa diperlukan intervensi khusus. [2,7]

Penelitian menunjukan bahwa terapi observasi efektif pada kasus limfadenitis mikobakterium non-tuberkulosis. Walaupun demikian, dapat timbul komplikasi ringan seperti bekas luka, pigmentasi, dan permukaan kulit tidak rata. [2]

Medikamentosa

Terapi medikamentosa diberikan berdasarkan etiologi. Terapi antimikroba digunakan jika nodus lebih dari 3 cm, unilateral, tampak eritema, dan nyeri saat ditekan. Antimikroba yang diberikan harus menarget patogen yang umum, termasuk S. aureus dan group A Streptococcus. Terapi empiris dengan clindamycin patut dipertimbangkan. Kotrimoksazol umumnya efektif untuk infeksi methicillin-resistant S.aureus (MRSA), tetapi tidak efektif untuk infeksi group A Streptococcus. Durasi pemberian antibiotik umumnya 7-10 hari.

Apabila penderita mengalami gejala selulitis, pilihan antibiotiknya adalah nafsilin, cefazolin, dan clindamycin. Ampicillin merupakan terapi yang direkomendasikan pada limfadenitis yang disebabkan oleh Streptococcus grup B.

Infeksi Francisella tularensis dapat diterapi dengan streptomycin, doxycycline, dan ciprofloxacin. Infeksi bakteri anaerob dapat diobati dengan clindamycin dan metronidazole.

Pada kasus yang disebabkan oleh keganasan, kemoterapi dan radioterapi diberikan sesuai pedoman tata laksana keganasan yang diderita. [2,7,31]

Tindakan Operatif

Pada beberapa kasus, tindakan operatif dapat dilakukan apabila pemberian medikamentosa tidak memberi respon adekuat. Tindakan insisi drainase dilakukan pada kasus limfadenitis yang sudah mengalami supurasi. Kondisi ini paling banyak disebabkan oleh etiologi bakteri, terutama Streptococcus pyogenes dan Staphylococcus aureus.

Teknik aspirasi dilakukan pada kasus limfadenitis supuratif yang berukuran < 3 cm dan apabila tata laksana tersebut gagal, tindakan eksisi dapat dipilih. Pada kasus yang disebabkan oleh mikobakterium non-tuberkulosis, eksisi nodus limfe merupakan terapi pilihan meskipun berisiko menyebabkan cedera pada nervus fasial. [6,7]

Radiasi dan Kemoterapi

Tindakan ini dilakukan pada kasus limfadenitis yang disebabkan oleh keganasan. Dasar penegakan diagnosis keganasan adalah temuan klinis yang dikonfirmasi dengan hasil pemeriksaan penunjang. Kemoterapi juga diindikasikan pada penderita limfadenitis karena mikobakterium non-tuberkulosis yang tidak dapat menjalani operasi karena lokasi nodus limfe yang dekat dengan pembuluh darah atau nervus fasialis. Durasi kemoterapi yang direkomendasikan pada kasus ini adalah selama 6-12 bulan. [2,3,31]

Referensi

2. Patridge E. Lymphadenitis: Background, Pathophysiology. Emedicine.medscape.com. 2019. Available from: https://emedicine.medscape.com/article/960858-overview
3. Prudent E, La Scola B, Drancourt M, Angelakis E, Raoult D. Molecular strategy for the diagnosis of infectious lymphadenitis. European Journal of Clinical Microbiology & Infectious Diseases. 2018;37(6):1179-1186.
4. Helbling R, Conficconi E, Wyttenbach M, Benetti C, Simonetti G, Bianchetti M et al. Acute Nonspecific Mesenteric Lymphadenitis: More Than “No Need for Surgery”. BioMed Research International. 2017;2017:1-4.
6. Naumeri F, Khan M, Rauf A, Imran S, Tahir M. Role of needle aspiration and surgical excision in management of suppurative Bacillus Calmette Guerin lymphadenitis. Journal of the Medical Association. 2018;68(7):1120-1123.
7. Jaggi P, Walz P, Hecht S. Pediatric Cervical Lymphadenitis. Journal of Pediatric Infectious Diseases. 2018;14(02):063-068.
31. Reuss A, Drzymala S, Hauer B, von Kries R, Haas W. Treatment outcome in children with nontuberculous mycobacterial lymphadenitis: A retrospective follow-up study. International Journal of Mycobacteriology. 2017;6(1):76.

Diagnosis Limfadenitis
Prognosis Limfadenitis
Diskusi Terkait
Anonymous
20 hari yang lalu
Pasien anak laki-laki usia 5 tahun dengan Benjolan di ketiak kanan
Oleh: Anonymous
9 Balasan
Alo dok. Izin diskusi.Anak LK usia 5 tahun datang dibawa ibunya dengan keluhan muncul benjolan di ketiak kanan yang baru dikeluhkan anak nya sejak 2 hari...
dr. Harlina Hasballah
28 Oktober 2021
Pasien limfadenitis dengan riwayat Diabetes Mellitus tipe 2 dan Hipertensi
Oleh: dr. Harlina Hasballah
1 Balasan
Alo Dokter, izin bertanya. Apa terapi yang dapat diberikan untuk pasien limfadenitis dengan riwayat DM tipe 2 dan HT. Terimakasih
dr. Reren Ramanda
14 September 2021
Tanda kesembuhan pada pasien limfadenitis tuberkulosis
Oleh: dr. Reren Ramanda
6 Balasan
Alo dokter, izin bertanya, pada pasien limfadenitis TB yang rutin berobat d puskesmas dan telah selesai regimen terapi nya, apa saja ya dok tanda bahwa...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.