Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Penatalaksanaan Sumbing general_alomedika 2018-11-30T11:37:27+07:00 2018-11-30T11:37:27+07:00
Sumbing
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Sumbing

Oleh :
dr. Shofa Nisrina Luthfiyani
Share To Social Media:

Penatalaksanaan utama untuk sumbing atau orofacial cleft, baik pada bibir (cleft lip atau labioschisis), pada palatum (cleft palate atau palatoschisis) atau kombinasi keduanya (cleft lip and palate atau labiopalatoschisis), adalah pembedahan. Pembedahan dapat dilakukan dengan berbagai macam teknik dan bertujuan untuk memperbaiki anatomi palatum sehingga tidak menimbulkan gangguan perkembangan pada anak.

Persiapan Rujukan

Sumbing merupakan kompetensi 2 sehingga dokter umum perlu merujuk kasus ini. Penatalaksanaan kasus membutuhkan tim multidisiplin yang terdiri dari dokter spesialis anak, dokter spesialis bedah, dokter spesialis THT, konselor genetik, dokter gigi, tim rehabilitasi medik, dan psikolog. [11] Sebelum merujuk, pastikan tidak ada masalah pada jalur napas yang dapat menyebabkan kematian mendadak. [8]

Pembedahan

Pembedahan merupakan tata laksana utama pada kasus sumbing. Tujuan dari pembedahan adalah memperbaiki penampilan bibir dan hidung; menyatukan primary palate dan secondary palate; memperbaiki kemampuan bahasa, berbicara, dan pendengaran; membuka jalan napas; dan memperbaiki fungsi mastikasi sehingga perkembangan tidak terganggu. [11] Jika ada risiko obstruksi jalan napas selama pembedahan, maka tonsil dan kelenjar adenoid dapat diambil terlebih dahulu melalui pembedahan beberapa bulan sebelum dilakukannya pembedahan korektif. [36]

Pembedahan pada kasus bibir sumbing biasanya dilakukan pada usia 10–12 minggu. [8,11] Pada pasien yang memiliki celah unilateral komplit yang lebar atau celah bilateral dengan protrusi premaksilar, pembedahan bertahap dapat dilakukan. Pembedahan tahap pertama adalah melakukan adhesi pada bibir pada usia 3 bulan dan dilanjutkan dengan pembedahan definitif untuk memperbaiki celah pada usia 5–6 bulan. [8]

Pembedahan untuk memperbaiki celah pada palatum biasanya dilakukan pada usia 9–12 bulan. Usia ini dianggap sesuai untuk mencegah terlambatnya perkembangan berbicara dan bahasa pada anak. Perbaikan palatum dapat dilakukan secara bertahap sehingga efek perbaikan tidak membatasi pertumbuhan maksilar. Perbaikan pada mukoperiosteal dari hard palate dapat menimbulkan jaringan parut subperiosteal sehingga mengganggu pertumbuhan daerah midfacial. [8]

Perbaikan pertama pada soft palate dilakukan pada usia 3–8 bulan, dilanjutkan perbaikan pada hard palate pada usia 15 bulan sampai 15 tahun. Pembedahan pada soft palate mencakup penutupan sisi anterior dari hard palate dan defek alveolar serta memperbaiki basis alar sehingga penutupan mulut simetris. [8]

Ada beberapa komplikasi yang dapat terjadi pasca pembedahan. Fistula oronasal dapat terbentuk pada 3,4 – 29% kasus. [8] Komplikasi pembedahan yang lain adalah perdarahan, infeksi, kontraktur, mulut asimetris, deformitas, jejas pada struktur lain (pembuluh darah, nervus, dan otot), risiko anestesia, dan alergi terhadap bahan penjahitan. [37]

Perawatan pasca operasi bibir sumbing mencakup pengawasan terhadap saturasi oksigen dalam 24–48 jam pasca operasi. Pengawasan ini dilakukan karena terdapat risiko edema dan perdarahan pada saluran napas atas. Analgetik juga perlu diberikan sampai pasien dapat menerima asupan makanan dengan baik. Pada hari-hari pertama makanan diberikan dalam bentuk cair melalui spuit atau sendok. Pasien dapat dipulangkan jika makanan lewat oral dapat diterima dengan baik. [8]

Terapi Suportif

Pasien bibir sumbing tetap membutuhkan nutrisi dengan jumlah yang sama. Beberapa alat bantu mungkin dibutuhkan untuk membantu proses pemberian makan, seperti obturator palatum untuk menutup jalur oronasal; Haberman feeder untuk membatasi udara yang masuk; dan cross cut nipples untuk meningkatkan aliran susu yang masuk sehingga usaha menghisap berkurang. [8]

Jika dengan alat bantu tersebut pasien masih mengalami kesulitan, pipa nasogastrik dapat dipasang. Penilaian asupan nutrisi dan peningkatan berat badan perlu dipantau setiap minggu selama bulan awal kehidupan. [35]

Referensi

8. Arosarena OA. Cleft lip and palate. Otolaryngol Clin N Am. 2007;40:27-60
11. Mossey PA, Little J, Munger RG, Dixon MJ, Shaw WC. Cleft lip and palate. The Lancet. 2009;374: 1773–1785
35. American Cleft Palate-Craniofacial Association. Parameters For Evaluation and Treatment of Patients With Cleft Lip/Palate or Other Craniofacial Differences. The Cleft Palate-Craniofacial Journal. 2018;55(1):137–156
36. Ysunza PA, Repetto GM, Pamplona MC, Calderon JF, Shaheen K, Chaiyasate K, Rontal M. Current controversies in diagnosis and management of cleft palate and velopharyngeal insufficiency. Biomed Res Int. 2015;2015:196240
37. Kousa YA, Schutte BC. Toward an orofacial gene regulatory network. Dev Dyn. 2016;245(3):220-32

Diagnosis Sumbing
Prognosis Sumbing

Artikel Terkait

  • Pedoman Menyusui Bayi dengan Sumbing
    Pedoman Menyusui Bayi dengan Sumbing
  • Tahapan dan Timing Penatalaksanaan Sumbing
    Tahapan dan Timing Penatalaksanaan Sumbing
  • Simulasi Digital Rekonstruksi Bibir Sumbing
    Simulasi Digital Rekonstruksi Bibir Sumbing
Diskusi Terkait
dr. Gabriela Widjaja
29 Maret 2022
Risiko Sumbing pada Bayi akibat Konsumsi Topiramate pada Ibu Hamil - Artikel SKP
Oleh: dr. Gabriela Widjaja
2 Balasan
ALO Dokter!Topiramate digunakan sebagai obat antiepilepsi, migrain, gangguan bipolar, dan obesitas. Berdasarkan Food and Drug Association (FDA), Topiramate...
Anonymous
24 November 2021
Usia terdini untuk melakukan operasi perbaikan cleft palate - Bedah Plastik Ask the Expert
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo, dr. Sara, SpBPSalam kenal, dok. Bolehkah saya bertanya, pada usia berapa bayi yang terlahir dengan cleft palate boleh menjalani operasi...
dr. Nurul Falah
05 Agustus 2021
Tata laksana sumbing (cleft lip and palate), ada berapa tahapan - Bedah Plastik Ask The Expert
Oleh: dr. Nurul Falah
2 Balasan
Alo dr. Mohamad Rachadian, Sp.BP-RE, izin bertanya dokter.Pada tata laksana sumbing (cleft lip and palate), ada berapa tahapan? Dan apakah bisa langsung...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.