Epidemiologi Sumbing
Secara umum, epidemiologi sumbing, baik pada bibir (cleft lip atau labioschisis), pada palatum (cleft palate atau palatoschisis) atau kombinasi keduanya (cleft lip and palate atau labiopalatoschisis), banyak ditemukan pada populasi Asia dan asli Amerika.
Global
Kondisi sumbing ditemukan dalam 1 dari 700 kelahiran secara global. [20] Prevalensinya di dunia berkisar antar 7,94–9,92 per 10.000 kelahiran. [21]. Di Amerika Serikat, sumbing merupakan defek kongenital kedua tersering dengan jumlah kasus 4.437 kasus setiap tahunnya. [22] Sumbing lebih banyak ditemukan pada anak laki-laki dengan perbandingan 2:1, namun cleft palate atau palatoschisis lebih sering ditemukan pada anak perempuan dengan perbandingan 2:1. [11]
Indonesia
Berdasarkan data dari Riset Kesehatan Dasar pada tahun 2013, persentase anak usia 24 – 59 bulan yang mengalami sumbing adalah 0,08%. [23] Studi kohort retrospektif di Jawa Barat menemukan bahwa palatoschisis merupakan jenis sumbing terbanyak.[24]
Mortalitas
Studi retrospektif di Belanda pada tahun 2011 menemukan bahwa angka mortalitas pada kasus sumbing adalah 2,09%. Mortalitas ini disebabkan oleh defek kongenital pada jantung, paru-paru, sistem saraf, atau penyakit infeksi. [25] Penelitian restrospektif di Inggris juga menunjukkan angka yang lebih tinggi yaitu 36 per 1000 kasus. Usia median mortalitas pada kasus sumbing adalah 5 bulan. [26]