Profilaksis antibiotik merupakan salah satu cara terbaik untuk mencegah komplikasi infeksi pada pasien dengan trauma. Pasien trauma umumnya memiliki lesi dengan faktor-faktor yang meningkatkan kemungkinan terjadinya komplikasi infeksi. Pencegahan infeksi hingga sepsis dapat meningkatan luaran klinis pasien. Meski begitu, cara dan kebiasaan penggunaan antibiotik yang melewati batas dapat menimbulkan harm bagi pasien, termasuk timbulnya resistensi antibiotik.[1-3]
Idealnya, pemberian profilaksis antibiotik harus spesifik untuk tiap pasien berdasarkan karakteristik klinisnya. Selain itu, selain untuk menurunkan risiko infeksi, pemberian profilaksis antibiotik juga harus mampu menurunkan kemungkinan terjadinya resistensi dan tidak menimbulkan efek samping pada pasien.[1,2]
Trauma Kepala dan Otak
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)