Pendahuluan Fraktur Terbuka
Fraktur terbuka adalah salah satu kegawatdaruratan dalam ortopedi ditandai dengan hilangnya kontinuitas tulang, adanya luka terbuka, serta tulang terpapar dengan lingkungan luar sehingga memiliki risiko tinggi terjadinya infeksi. Luka terbuka disebabkan oleh serpihan tulang yang menembus kulit saat cedera. [1,2]
Penyebab terjadinya fraktur terbuka adalah trauma langsung dengan energi tinggi seperti kecelakaan kendaraan bermotor, senjata api, dan kecelakaan industri. Diagnosis fraktur terbuka didapatkan dengan melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik meliputi pemeriksaan awal (survei primer dan sekunder) dan pemeriksaan status lokalis, serta pemeriksaan penunjang radiologi menggunakan prinsip Rule of Two. [2-4]
Tatalaksana fraktur terbuka berbeda dengan fraktur tertutup karena adanya luka terbuka sehingga dibutuhkan penanganan awal secara dini untuk mencegah terjadinya infeksi dengan pemberian antibiotik, profilaksis tetanus, debridemen, dan stabilisasi fraktur. Kemudian dilanjutkan dengan prosedur pembedahan sesuai pertimbangan klinis. Komplikasi yang sering terjadi dari fraktur terbuka antara lain infeksi, cedera neurovaskular, sindrom kompartemen, dan non-union. [4,5]