Penggunaan Pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Vitamin C
Penggunaan vitamin C atau asam askorbat sesuai dengan recommended dietary allowance (RDA) pada kehamilan dikategorikan oleh FDA ke dalam kategori A. Meski demikian, penggunaan di atas RDA dikategorikan dalam kategori C. Pada ibu menyusui, vitamin C diketahui akan dikeluarkan ke ASI, tetapi penggunaan umumnya aman.[1-3,6]
Penggunaan pada Kehamilan
Vitamin C termasuk ke dalam kategori A ketika digunakan pada dosis yang dianjurkan, tetapi termasuk ke dalam kategori C apabila dikonsumsi melebihi recommended dietary allowance / RDA).
Kategori A (FDA): Studi terkontrol pada wanita hamil tidak menunjukkan adanya risiko terhadap janin, dan kecil kemungkinannya untuk membahayakan janin.
Kategori C (FDA): Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Pemberian suplementasi vitamin C dengan dosis di atas RDA pada kehamilan hanya direkomendasikan jika manfaat yang dihasilkan lebih besar daripada risiko yang ditimbulkan. Penggunaan vitamin C dosis tinggi selama masa kehamilan dilaporkan menyebabkan kondisi skorbut pada bayi yang dilahirkan.[1-3,8]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Vitamin C merupakan komponen alami dari air susu ibu (ASI). Kebutuhan harian vitamin C pada ibu menyusui adalah 120 mg, sedangkan untuk bayi usia ≤6 bulan sekitar 40 mg.
Penelitian menunjukkan bahwa suplementasi vitamin C hingga 1.000 mg/hari dapat meningkatkan kadar vitamin C dalam ASI, namun peningkatan tersebut tetap berada dalam batas aman dan tidak menimbulkan risiko kesehatan bagi bayi yang disusui, sehingga tidak menjadi alasan untuk menghentikan menyusui.
Kadar vitamin C dalam ASI berkorelasi dengan kadar dalam darah ibu dan sangat dipengaruhi oleh status nutrisi maternal. Pada ibu dengan asupan gizi kurang atau perokok, kadar vitamin C dalam ASI cenderung lebih rendah, dan suplementasi 100–200 mg/hari dapat membantu meningkatkan kadar dalam ASI ke rentang normal.
Studi juga menunjukkan bahwa pemberian vitamin C dosis tinggi (misalnya 250–1.000 mg/hari) pada ibu menyusui menghasilkan kadar ASI sekitar 100–120 mg/L, dengan estimasi paparan bayi sekitar 25 mg/kg/hari, yang mana angka ini masih berada dalam kisaran aman dan jauh di bawah dosis toksik.[16]
Direvisi oleh: dr. Bedry Qintha