Efek Samping dan Interaksi Obat Vitamin C
Efek samping vitamin C umumnya ringan, seperti gangguan gastrointestinal pada dosis tinggi. Namun, penggunaan kronis dosis besar dapat meningkatkan risiko nefrolitiasis kalsium oksalat. Interaksi obat yang perlu diperhatikan antara lain dengan deferoxamine karena meningkatkan risiko toksisitas jantung.[1-3]
Efek Samping
Vitamin C umumnya dianggap aman dengan profil toksisitas rendah karena sifatnya yang larut air dan mudah diekskresikan melalui urin. Efek samping yang paling sering dilaporkan terjadi pada dosis tinggi, terutama berupa keluhan gastrointestinal seperti diare, mual, kram perut, dan dispepsia. Gejala ini biasanya ringan dan membaik dengan penurunan dosis.
Pada penggunaan jangka panjang dengan dosis besar (≥2 g/hari), vitamin C dapat meningkatkan risiko nefrolitiasis akibat pembentukan batu kalsium oksalat, terutama pada individu dengan riwayat batu ginjal atau gangguan fungsi ginjal. Selain itu, akumulasi oksalat dari metabolisme vitamin C dosis tinggi dapat berkontribusi terhadap nefropati oksalat, meskipun jarang terjadi.
Efek samping signifikan lain yang perlu diperhatikan adalah hemolisis pada pasien dengan defisiensi enzim G6PD, meskipun insidensinya rendah. Pada penggunaan intravena dosis tinggi, reaksi terkait infus seperti flebitis atau ketidakseimbangan elektrolit juga dapat muncul.[1-3,8]
Interaksi Obat
Salah satu interaksi vitamin C yang perlu diwaspadai adalah dengan deferoxamine, di mana pemberian vitamin C dosis tinggi bersamaan dengan terapi kelasi ini dapat meningkatkan toksisitas jantung akibat peningkatan mobilisasi besi. Pada kasus tertentu dilaporkan perburukan disfungsi kardiak sehingga berpotensi fatal.
Interaksi lain yang relevan secara klinis meliputi penurunan efektivitas antikoagulan oral, seperti warfarin, akibat potensi antagonisme metabolik. Selain itu, vitamin C dosis tinggi dapat meningkatkan absorpsi zat besi non-heme sehingga berisiko menimbulkan toksisitas pada pasien dengan hemokromatosis atau kondisi overload besi lain.[1-3,8]
Direvisi oleh: dr. Bedry Qintha