Farmakologi Vaksin Pneumokokus
Farmakologi vaksin pneumokokus adalah dengan menginduksi kekebalan terhadap Streptococcus pneumonia. Vaksin pneumokokus yang tidak terkonjugasi mengandung 23 serotipe, sedangkan vaksin pneumokokus yang terkonjugasi mengandung 10 dan 13 serotipe. Kedua vaksin ini memiliki imunogenitas yang tinggi dan dapat membentuk antibodi.
Farmakodinamik
Polisakarida yang terdapat pada bakteri pneumokokus merupakan salah satu faktor virulensi yang berperan penting. Kapsul polisakarida mencegah bakteri difagosit oleh leukosit sehingga pneumokokus tidak dapat dihilangkan dari tubuh. Vaksin pneumokokus dapat menginduksi sistem imun melalui pengenalan terhadap kapsul polisakarida tersebut sehingga menghasilkan antibodi sesuai dengan serotipe yang terdapat di dalam vaksin. Akan tetapi, induksi sistem imun antara vaksin polisakarida yang tidak terkonjugasi dengan vaksin polisakarida yang terkonjugasi memiliki beberapa perbedaan. [8,12]
Vaksin polisakarida yang tidak terkonjugasi menginduksi antibodi yang tidak dimediasi oleh sel-T (sel-T independen). Antibodi biasanya akan muncul 2–3 minggu pasca imunisasi. Antibodi yang dihasilkan adalah antibodi IgM dan tidak memiliki sistem imun memori. Selain itu, karena bersifat sel-T independen, vaksin ini tidak dapat digunakan pada anak di bawah 2 tahun. [13,14]
Karena vaksin polisakarida yang tidak terkonjugasi tidak dapat digunakan untuk anak di bawah 2 tahun, produsen vaksin memproduksi vaksin polisakarida yang terkonjugasi. Hasil konjugasi antara antigen dengan protein difteria toksoid mampu menghasilkan respon imun yang dimediasi oleh sel T. Protein pembawa akan mempresentasikan antigen sehingga dapat megaktifkan sinyal sel T-helper. Sel T akan menstimulasi sel B untuk memproduksi sel memori sehingga tubuh dapat memproduksi IgG yang bertahan lebih lama. [14,16]
Farmakokinetik
Setelah pemberian vaksin polisakarida tidak terkonjugasi, efektivitas proteksi dari bakteri pneumokokus adalah sekitar 60–90% dan dapat bertahan selama minimal 5 tahun pada inidividu imunokompeten sebelum akhirnya mulai menurun. Vaksin ini dapat mengurangi angka kejadian penyakit invasif yang disebabkan oleh bakteri pneumokokus, namun tidak mengurangi angka karier pneumokokus. [14,15]
Pemberian vaksin polisakarida terkonjugasi dengan 7 serotipe dapat mengurangi penyakit yang disebabkan oleh bakteri dengan serotipe sesuai vaksin sebanyak 97%. Vaksin polisakarida terkonjugasi dengan 13 serotipe memiliki efikasi 45,6% terhadap bakteri pneumokokal pneumonia sesuai serotipe pada vaksin; 45% terhadap serotipe bakteri non-pneumokokal pneumonia; dan 75% terhadap penyakit pneumokokus invasif. [14,17]