Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Kontraindikasi dan Peringatan Vaksin Dengue general_alomedika 2021-07-27T10:59:40+07:00 2021-07-27T10:59:40+07:00
Vaksin Dengue
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Kontraindikasi dan Peringatan Vaksin Dengue

Oleh :
dr. Shofa Nisrina Luthfiyani
Share To Social Media:

Kontraindikasi vaksin dengue adalah pada pasien dengan reaksi alergi yang berat terhadap vaksin maupun komponen vaksin, pasien dengan imunosupresi berat, dan pasien yang belum pernah mengalami infeksi dengue. Pemberian vaksin dengue perlu diperhatikan pada pasien yang akan melakukan pemeriksaan tuberkulin.

Berbagai uji klinis telah mempelajari manfaat dan risiko efek samping vaksin dengue.

Kontraindikasi

Kontraindikasi absolut pemberian vaksin dengue adalah adanya riwayat alergi yang berat terhadap vaksin atau terhadap komponen vaksin. Riwayat alergi berat yang dimaksud adalah reaksi alergi yang mengancam jiwa, seperti reaksi anafilaksis. [9]

Pasien yang mengalami kondisi imunosupresi berat tidak direkomendasikan diberikan vaksin dari virus hidup, termasuk vaksin dengue. Pasien yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah pasien infeksi HIV dengan imunosupresi berat; pasien imunodefisiensi berat kombinasi (severe combined immunodeficiency, SCID); pasien hipogammaglobulinemia; pasien agammaglobulinemia; pasien leukemia, limfoma, atau pasien neoplasma lainnya yang sedang mendapatkan kemoterapi, radioterapi, atau kortikosteroid sistemik dengan dosis tinggi selama lebih dari 2 minggu.

Pasien yang mendapatkan kortikosteroid jangka pendek, dosis rendah, atau pemberian topikal tetap dapat diberikan vaksin dengue. Pemberian vaksin dilakukan paling cepat 3 bulan setelah terapi imunosupresi dihentikan. [9,17]

Pasien yang belum pernah mengalami infeksi dengue juga disarankan tidak menerima vaksin dengue. Pemberian vaksin dengue pada kelompok ini berhubungan dengan peningkatan risiko manifestasi demam dengue. Untuk mencegahnya, sebelum diberikan imunisasi, dokter harus menanyakan dengan detail riwayat penyakit pasien dan melihat catatan rekam medis sebelumnya. Belum ada pemeriksaan yang diakui oleh FDA untuk menentukan adanya infeksi dengue di masa lampau. [9]

Peringatan

Vaksin dengue dapat menyebabkan timbulnya hasil negatif palsu pada tes tuberkulin. Untuk menghindari hal ini, tes tuberkulin dapat dilakukan minimal 1 bulan pasca pemberian vaksin dengue pemberian vaksin dengue juga dapat menyebabkan sinkop. Untuk itu, pasien yang telah menerima vaksin dengue perlu diawasi selama minimal 15 menit.

Pemberian vaksin dengue harus diberikan secara subkutan, pemberian vaksin melalui jalur lain seperti intravena atau intramuskular dapat menimbulkan respon imun yang tidak adekuat. [9]

Vaksin dengue mengandung fenilalanin dan sorbitol sehingga penggunaannya pada individu yang mengalami fenilketonuria atau individu yang mengalami intoleransi fruktosa perlu diperhatikan. [13]

Sama seperti pemberian vaksin dari virus hidup lainnya, pemberian vaksin dengue pada individu yang sedang sakit dengan derajat sedang atau berat dapat ditunda sampai individu sehat. [13,17]

Referensi

9. Dengvaxia (dengue tetravalent vaccine, live) package insert. Swiftwater, PA: Sanofi Pasteur Inc.; 2019 May
13. Therapeutic Goods Administration. Australian product information – dengvaxia powder and diluent for suspension for injection (dengue tetravalent vaccine (live,attenuated)). 2018. Available from: https://www.tga.gov.au/sites/default/files/auspar-live-attenuated-chimeric-yellow-fever-dengue-virus-181123-pi.pdf
17. National Center for Immunization and Respiratory Diseases, Centers for Disease Control and Prevention (CDC). General recommendations on immunization: Recommendations of the Advisory Committee on Immunization Practices (ACIP). MMWR Recomm Rep 2011;60(2):1-64

Penggunaan pada Kehamilan dan Ib...
Pengawasan Klinis Vaksin Dengue

Artikel Terkait

  • Membedakan Infeksi Bakteri dan Virus dengan Tes Host Protein Assay
    Membedakan Infeksi Bakteri dan Virus dengan Tes Host Protein Assay
  • Manajemen Dengue Pada Infant
    Manajemen Dengue Pada Infant
  • Akurasi Pengukuran Suhu Tubuh
    Akurasi Pengukuran Suhu Tubuh
  • Perubahan Jadwal Imunisasi Anak Berdasarkan IDAI Tahun 2020
    Perubahan Jadwal Imunisasi Anak Berdasarkan IDAI Tahun 2020
  • Pemeriksaan NS1 vs IgM-IgG untuk Diagnosis Dengue
    Pemeriksaan NS1 vs IgM-IgG untuk Diagnosis Dengue

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
17 hari yang lalu
Terapi cairan DHF pada Dewasa
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Selamat sore ijin bertanya, Bagaimana terapi cairan DHF dengan warning sign dan syok pd Dewasa, apakah sama dengan alur pada Anak? Terima Kasih 🙏
dr.Nurbaitil Atiq
21 hari yang lalu
Pasien anak usia 13 tahun dengan demam berdarah
Oleh: dr.Nurbaitil Atiq
7 Balasan
Alo dokter, saya ada pasien anak 13thn demam hari ke-2, myalgia (+), epistaksis (+) berhenti setelah kompresi hidung, nyeri ulu hati (+), batuk (-), pilek...
dr. Reren Ramanda
15 Maret 2022
Keamanan isoprinosin pada DBD - Anak Ask the Expert
Oleh: dr. Reren Ramanda
2 Balasan
Alo dr. Richi Sp. A, izin bertanya dokter, bagaimana ya dok keamanan penggunaan isoprinosin pada anak dengan DBD

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.