Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Vaksin Dengue
Penggunaan vaksin dengue pada ibu hamil termasuk dalam kategori N pada FDA dan B2 pada TGA. Pemberian vaksin pada ibu menyusui tidak direkomendasikan.
Penggunaan pada Kehamilan
Vaksin dengue belum dikategorikan pada kategori FDA, dan memiliki kategori B2 pada kategori TGA. [13,16]
Kategori B2 yang dikonsumsi oleh sedikit wanita hamil dan wanita usia reproduktif, tanpa menunjukkan adanya peningkatan frekuensi malformasi atau efek berbahaya lain secara langsung maupun tidak langsung pada bayi setelah dilakukan studi. Studi pada hewan juga tidak adekuat atau bahkan kurang, tetapi data yang ada tidak menunjukkan adanya peningkatan kerusakan pada fetus. [13]
Secara umum, vaksin dari virus hidup yang dilemahkan tidak dianjurkan diberikan kepada ibu hamil. Data mengenai keamanan vaksin dengue pada ibu hamil masih sangat terbatas. Selama proses uji klinis, terdapat 58 kehamilan yang dikategorikan terpapar dengan vaksin dengue (vaksin dengue diberikan dalam kurun waktu 30 hari sebelum tanggal menstruasi terakhir sampai kehamilan berakhir). Dari kelompok tersebut, 81% tidak mengalami gangguan pada kehamilan dan tidak ditemukan malformasi kongenital pada janin, 10.3% mengalami abortus, 5,2% diterminasi kehamilannya secara elektif, dan luaran sisanya tidak diketahui. [17,18]
Pada kelompok placebo, terdapat 30 kehamilan yang dimasukkan ke dalam analisis. Dari 30 kehamilan tersebut, 83% melahirkan bayi yang sehat, 13,3% mengalami abortus, dan 1 kehamilan diterminasi secara elektif. Abortus pada kedua kelompok lebih banyak ditemukan pada kehamilan dengan risiko tinggi dan pada usia ibu yang muda. Dari studi tersebut, tidak ditemukan adanya peningkatan risiko luaran kehamilan yang tidak diinginkan pada kelompok yang terpapar dengan vaksin dibandingkan kelompok kontrol. [18]
Ibu hamil yang mendapatkan vaksin dengue dapat mengalami viremia setelah 7–14 hari setelah pemberian vaksin dengan durasi kurang dari 7 hari. Transmisi dari ibu ke bayi selama kehamilan masih belum diketahui, namun transmisi vertikal virus dengue saat persalinan pernah dilaporkan. [9]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Secara umum, vaksin dari virus hidup yang dilemahkan tidak disekresikan ke dalam ASI, walaupun virus tersebut dapat bereplikasi di resipien. Sampai saat ini belum ditemukan data mengenai efek vaksin dengue terhadap ASI maupun terhadap bayi. Penelitian pada tikus tidak menemukan adanya virus dengue pada susu tikus yang mendapat vaksin. [17,19]