Pengawasan Klinis Oxymetazoline
Pengawasan klinis terutama dilakukan terkait efek simpatomimetik oxymetazoline dan risiko efek sampingnya. Dokter perlu memantau tekanan darah selama pengobatan serta kemungkinan adanya aritmia menggunakan EKG. Pasien diabetes mellitus juga perlu dipantau gula darahnya.
Hal lain yang perlu dimonitor adalah gejala rebound nasal congestion, yaitu gejala justru semakin bertambah parah setelah pemakaian. Monitor terjadinya sakit kepala hebat pada pemakaian jangka panjang akibat vasokonstriksi segmental yang reversibel pada intrakranial.[25]
Selain itu, dokter harus memantau tanda dan gejala kegawatdaruratan / overdosis, baik karena penggunaan berkepanjangan, maupun karena penggunaan dengan dosis berlebihan. Penggunaan berkepanjangan dapat menyebabkan iritasi mukosa nasal hingga rhinitis medikamentosa dan pada anak dapat terjadi efek samping sistemik. Penggunaan dengan dosis yang berlebihan atau tertelan pada anak akan menyebabkan depresi sistem saraf pusat, hipotensi, bahkan koma.
Terdapat juga laporan kasus insidensi penggunaan oxymetazoline semprot hidung 0,025% pada anak usia 2 tahun saat prosedur general anastesi untuk dilakukan endoskopi nasal, terjadi hipertensi emergensi dengan refleks bradikardia yang berlanjut menjadi henti jantung. Insidensi ini berhasil ditangani dengan atropin dan resusitasi jantung paru.[26]