Benjolan di ketiak pada ibu hamil TM 3 - Diskusi Dokter

general_alomedika

Alo dokter, izin bertanya. Jika ada pasien ibu hamil dengan keluhan batuk pilek dan terdapat benjolan di ketiak setelah flu, apakah terapi yg tepat bisa...

Diskusi Dokter

2 jam yang lalu

ALO Dokter, saya bantu jawab dengan ALOMEDIKA AI, ya.. 

Direct Answer:
Untuk ibu hamil trimester 3 dengan keluhan batuk pilek dan benjolan setelah flu, terapi utamanya adalah suportif (istirahat, hidrasi, nutrisi baik, dan pengelolaan gejala dengan obat yang aman untuk kehamilan). Obat yang dapat diberikan antara lain paracetamol untuk demam/nyeri, saline nasal spray untuk hidung tersumbat, dan antihistamin generasi kedua seperti loratadine jika diperlukan. Evaluasi lebih lanjut diperlukan untuk benjolan, terutama untuk menyingkirkan limfadenopati infeksius atau keganasan.
Detailed Answer:
1. Anamnesis Penting
Batuk pilek: Tanyakan durasi, karakter batuk (kering/berdahak), ada demam, sesak, nyeri dada, atau hemoptisis.
Benjolan: Lokasi, ukuran, konsistensi, nyeri/tidak, bergerak/tidak, muncul sejak kapan, riwayat infeksi sebelumnya, ada penurunan berat badan, keringat malam, atau gejala sistemik lain.
Riwayat kehamilan: Usia kehamilan, komplikasi sebelumnya, riwayat penyakit kronik (TB, HIV, DM), paparan infeksi.


2. Pemeriksaan Fisik
Tanda vital: Suhu, nadi, tekanan darah, pernapasan.
Pemeriksaan THT: Mukosa hidung, faring, tonsil, adanya eksudat atau pembesaran tonsil.
Pemeriksaan benjolan: Palpasi lokasi benjolan (sering di leher/kelenjar limfa), periksa ukuran, konsistensi, nyeri, batas tegas/tidak, pergerakan.
Pemeriksaan paru: Adakah ronki/wheezing.


3. Diagnosis Banding Benjolan Setelah Flu
Limfadenopati reaktif (paling sering, akibat infeksi virus)
Abses (jika nyeri, kemerahan, fluktuasi)
Tuberkulosis limfadenitis (jika benjolan menetap, tidak nyeri, ada BTA di keluarga)
Keganasan (jarang, jika benjolan keras, tidak nyeri, tidak bergerak)

4. Pemeriksaan Penunjang
Tidak selalu diperlukan jika benjolan jelas limfadenopati reaktif dan membaik dalam 2 minggu.
Jika menetap >2 minggu, membesar, keras, atau ada gejala sistemik:
Darah lengkap
USG benjolan
Rujuk ke spesialis bila dicurigai TB/keganasan

5. Terapi Simptomatik Aman untuk Ibu Hamil Trimester 3
Paracetamol (misal: Panadol, Sanmol; mengandung paracetamol): 500 mg per oral setiap 4–6 jam jika demam/nyeri, maksimal 4 gram/hari.
Saline nasal spray/tetes: Aman untuk hidung tersumbat.
Antihistamin generasi kedua (misal: Loratadine, Claritin; mengandung loratadine): 10 mg per oral sekali sehari, aman di trimester 3.
Hindari: Dekongestan oral (pseudoephedrine, phenylephrine), ibuprofen, aspirin, dan obat batuk kombinasi yang mengandung kodein atau guaifenesin.
Non-farmakologis: Istirahat cukup, minum air hangat, makan bergizi, humidifier jika perlu.


6. Kapan Rujuk?
Benjolan >2 minggu tidak mengecil, keras, tidak nyeri, atau bertambah besar.
Ada gejala sistemik: demam tinggi, penurunan BB, keringat malam, sesak, batuk darah.
Tanda infeksi berat: sesak napas, saturasi <95%, demam tinggi tidak turun.
Ada kecurigaan TB atau keganasan.

7. Edukasi
Limfadenopati reaktif biasanya membaik dalam 2 minggu setelah infeksi virus.
Jika benjolan membesar, nyeri hebat, atau muncul gejala lain, segera kontrol.


Referensi utama:
WHO Pregnancy Guidelines
NICE CKS: Cough in pregnancy
RCOG: Medication safety in pregnancy
CDC: Safe medications during pregnancy

2 jam yang lalu
Anonymous
Anonymous
Dokter Umum
Makasih dokter