Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi dan Dosis Terbutaline general_alomedika 2022-11-10T11:19:04+07:00 2022-11-10T11:19:04+07:00
Terbutaline
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Indikasi dan Dosis Terbutaline

Oleh :
Graciella N T Wahjoepramono
Share To Social Media:

Indikasi terbutaline adalah untuk bronkospasme baik akibat asma atau penyakit paru obstruktif kronis, maupun bronkospasme yang diasosiasikan dengan bronkitis dan emfisema. 

Dosis inhalasi aerosol untuk dewasa dan anak sama sebesar 250-500 µg (1-2 hirupan). Terbutaline juga dapat digunakan sebagai tokolitik untuk persalinan prematur tanpa komplikasi dengan usia gestasi 22-37 minggu.

Bronkospasme

Untuk bronkospasme, dosis terbutaline berbeda tergantung jenis sediaannya.

Inhalasi Aerosol

Dosis terbutaline sediaan inhalasi aerosol untuk dewasa dan anak sama sebesar 250–500 µg (1-2 hirupan). Untuk gejala persisten, dosis terbutaline tersebut dapat diberikan sampai 3-4 kali sehari.

Inhalasi Serbuk

Dosis terbutaline sediaan inhalasi serbuk sama untuk dewasa dan anak sebesar 500 µg (1 inhalasi). Untuk gejala persisten, dosis terbutaline tersebut dapat diberikan hingga dosis maksimal 4 kali sehari.

Inhalasi Nebuliser

Pada dewasa, dosis nebulisasi menggunakan terbutaline adalah sebesar 5-10 mg, 2-4 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan pada asma akut yang berat.

Pada anak, terbutaline dapat diberikan 2-4 kali sehari dengan dosis yang berbeda-beda sesuai usia:

  • <3 tahun: 2 mg
  • 3–6 tahun: 3 mg
  • 6–8 tahun: 4 mg
  • >8 tahun: 5 mg

Parenteral

Dosis parenteral terbutaline untuk dewasa adalah 250–500 µg, dapat diberikan hingga 4 kali sehari. Dosis anak 2–15 tahun adalah 10 µg/kgBB, dapat diberikan hingga 4 kali sehari, dosis maksimal 300 µg/hari.

Terbutaline juga dapat diberikan melalui infus dengan dosis 1,5–5 µg/menit selama 8–10 jam dalam larutan yang mengandung 3–5 µg/mL.

Oral

Dosis terbutaline oral untuk dewasa sebesar 2,5 mg, 3 kali sehari, selama 1 – 2 minggu, kemudian dapat dinaikkan sesuai kebutuhan menjadi 5 mg, 3 kali sehari.

Pada anak usia <12 tahun, terbutaline diberikan dengan dosis awal 0,05 mg/kgBB, 3 kali sehari, dan ditingkatkan bila perlu tanpa melewati dosis 5 mg/hari. Pada anak usia 12–15 tahun, dosis terbutaline oral adalah 2,5 mg, 3 kali sehari tanpa melewati dosis 7,5 mg /hari. Anak usia >15 tahun diberikan dosis dewasa.[2,3,9]

Persalinan Preterm tanpa Komplikasi 

Terbutaline dapat digunakan secara off-label untuk efek tokolitik pada usia gestasi 22–37 minggu. Pada persalinan prematur tanpa komplikasi, terbutaline diberikan secara intravena sebagai tokolitik dengan dosis awal 5 µg/menit, dengan tambahan 2.5 µg/menit, setiap interval 20 menit hingga kontraksi berhenti. Maksimal 20 µg/menit.

Pemberian terbutaline dilanjutkan hingga 1 jam setelah kontraksi berhenti, lalu kurangi 2.5 µg/menit setiap 20 menit hingga dosis maintenance terendah. Maksimal durasi penggunaan adalah dalam 48 jam.[2,3]

 

 

Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri

Referensi

2. Terbutaline. mims.com.2022. http://www.mims.com/indonesia/drug/info/terbutaline/?type=brief&mtype=generic
3. Terbutalin Sulfat. Badan Pengawasan Obat dan Makanan. pionas.pom.go.id. http://pionas.pom.go.id/monografi/terbutalin-sulfat
9. Terbutaline (Rx). Medscape. 2017. https://reference.medscape.com/drug/brethine-terbutaline-343135?pa=wa0rAdyiDfG6huVeuKNmD1Pb9f%2Bp%2FqYMB%2Fs8GTDaRClnGDt8vMmYAVtV%2FF2GVa1ScFrqow%2Bf2%2F37XuRaZT6JAA%3D%3D

Formulasi Terbutaline
Efek Samping dan Interaksi Obat ...

Artikel Terkait

  • 3 Interaksi Obat – Penyakit yang Perlu Diwaspadai
    3 Interaksi Obat – Penyakit yang Perlu Diwaspadai
  • Apakah Ini Saat yang Tepat untuk Berhenti Meresepkan Salbutamol Oral?
    Apakah Ini Saat yang Tepat untuk Berhenti Meresepkan Salbutamol Oral?
  • Efek Samping Sistem Kardiovaskular Pada Bronkodilator Kerja Panjang Untuk Penyakit Paru Obstruktif Kronis
    Efek Samping Sistem Kardiovaskular Pada Bronkodilator Kerja Panjang Untuk Penyakit Paru Obstruktif Kronis
  • Penggunaan Antibiotik pada Serangan Asthma
    Penggunaan Antibiotik pada Serangan Asthma
  • Terapi Inhalasi Nebulizer Vs MDI Spacer Sebagai Terapi Asma Akut pada Anak di Rumah
    Terapi Inhalasi Nebulizer Vs MDI Spacer Sebagai Terapi Asma Akut pada Anak di Rumah

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
8 hari yang lalu
Algoritman terapi ISPA, asma, dan bronkiolitis pada anak usia di bawah 2 tahun
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, ijin bertanya....Adakah yg memiliki algoritma terapi ISPA atau asma/bronkiolitis pada anak 2 th ke bawah?Adakah yg memiliki cttn dosis combivent...
Anonymous
23 Desember 2022
Obat asma yang aman untuk ibu hamil - Obgyn Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter Thomas,Sp.OG, apa saja obat asma yang aman untuk ibu hamil terutama pada trisemester pertama?Terimakasih dok🙏
dr. Hudiyati Agustini
21 Desember 2022
Pilihan Terapi Yang Tepat untuk Pasien Asma dan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) - Artikel Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter!Pilihan terapi yang tepat untuk pasien asma dan PPOK adalah kombinasi long-acting beta-2 agonist (LABA) dan inhaled corticosteroid (ICS). Termasuk...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.