Indikasi dan Dosis Terbutaline
Indikasi terbutaline untuk bronkospasme baik akibat asma atau penyakit paru obstruktif kronis, maupun bronkospasme yang diasosiasikan dengan bronkitis dan emfisema. Dosis inhalasi aerosol untuk dewasa dan anak sama sebesar 250-500 mcg (1-2 hirupan). Terbutaline juga dapat digunakan sebagai tokolitik untuk persalinan prematur tanpa komplikasi dengan usia gestasi 22-37 minggu.
Bronkospasme
Untuk bronkospasme, dosis terbutaline berbeda tergantung jenis sediaannya.
Inhalasi Aerosol
Dosis terbutaline sediaan inhalasi aerosol untuk dewasa dan anak sama sebesar 250 – 500 mcg (1-2 hirupan). Untuk gejala persisten, dosis terbutaline tersebut dapat diberikan sampai 3-4 kali sehari.
Inhalasi Serbuk
Dosis terbutaline sediaan inhalasi serbuk sama untuk dewasa dan anak sebesar 500 mcg (1 inhalasi). Untuk gejala persisten, dosis terbutaline tersebut dapat diberikan hingga dosis maksimal 4 kali sehari.
Inhalasi Nebuliser
Pada dewasa, dosis nebulisasi menggunakan terbutaline adalah sebesar 5-10 mg, 2-4 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan pada asma akut yang berat.
Pada anak, terbutaline dapat diberikan 2-4 kali sehari dengan dosis yang berbeda-beda sesuai usia:
-
< 3 tahun : 2 mg
-
3 – 6 tahun : 3 mg
-
6 – 8 tahun : 4 mg
-
> 8 tahun : 5 mg
Parenteral
Dosis parenteral terbutaline untuk dewasa adalah 250-500 mcg, dapat diberikan hingga 4 kali sehari. Dosis anak 2-15 tahun adalah 10mcg/kgBB, dapat diberikan hingga 4 kali sehari, dosis maksimal 300 mcg/hari.
Terbutaline juga dapat diberikan melalui infus dengan dosis 1,5 – 5 mcg/menit selama 8 – 10 jam dalam larutan yang mengandung 3 – 5 mcg/mL.
Oral
Dosis terbutaline oral untuk dewasa sebesar 2,5 mg, 3 kali sehari, selama 1 – 2 minggu, kemudian dinaikkan menjadi 5 mg, 3 kali sehari.
Pada anak usia <15 tahun, dosis terbutaline oral adalah 75 mcg/kgBB, 3 kali sehari. Anak usia >15 tahun diberikan dosis dewasa.
Persalinan Preterm tanpa Komplikasi (Usia Gestasi 22–37 Minggu)
Pada persalinan prematur tanpa komplikasi, terbutaline diberikan secara intravena sebagai tokolitik dengan dosis awal 5 mcg/menit, dengan tambahan 2.5 mcg/menit, setiap interval 20 menit hingga kontraksi berhenti. Maksimal 20 mcg/menit.
Pemberian terbutaline dilanjutkan hingga 1 jam setelah kontraksi berhenti, lalu kurangi 2.5 mcg/menit setiap 20 menit hingga dosis maintenance terendah. Maksimal durasi 48 jam.[2,3]