Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Terbutaline
Penggunaan terbutaline pada kehamilan dikategorikan C oleh FDA dan A oleh TGA. Terbutaline dilaporkan dapat diekskresikan melalui ASI tetapi kadarnya bergantung pada waktu menyusui anak dan waktu konsumsi obat. Penggunaan obat ini pada ibu hamil dan menyusui hanya boleh bila manfaatnya dinilai lebih dari risikonya.
Penggunaan pada Kehamilan
FDA mengkategorikan C untuk penggunaan terbutaline pada ibu hamil yang berarti studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.
Sementara itu, kategori penggunaan terbutaline pada kehamilan berdasarkan TGA adalah A yang berarti obat ini telah digunakan pada banyak wanita hamil dan usia subur tanpa adanya bukti peningkatan frekuensi malformasi atau efek membahayakan yang direk/indirek pada janin.
Meskipun begitu, efek samping berat seperti hiperglikemia transien, hipokalemia, aritmia, edema pulmonal, iskemia miokardial, dan kematian pernah dilaporkan pada wanita hamil setelah mengonsumsi obat ini sehingga penggunaannya perlu pemantauan ketat. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.[11]
Pengunaan pada Ibu Menyusui
Penggunaan terbutaline oral atau inhalasi tidak diketahui apakah dikeluarkan melalui ASI atau tidak tetapi kemungkinan besar tidak akan mempengaruhi bayi. Bioavailabilitas terbutaline rendah dan kadar di darah ibu juga rendah.[4,6,11]
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri