Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Farmakologi Kaolin Pektin general_alomedika 2021-03-03T11:05:58+07:00 2021-03-03T11:05:58+07:00
Kaolin Pektin
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Farmakologi Kaolin Pektin

Oleh :
dr. Reren Ramanda
Share To Social Media:

Farmakologi kaolin pectin adalah sebagai obat yang bersifat adsorben. Sifat ini membantu pembentukan feses yang lebih padat dan diharapkan dapat mengurangi pengeluaran cairan akibat diare. Kaolin pectin tidak diabsorbsi oleh tubuh, obat ini akan dikeluarkan secara penuh dari tubuh bersama feses.[2,5]

Farmakodinamik

Kaolin dan pectin pada diare berfungsi sebagai agen adsorptif, bekerja dengan meningkatkan viskositas dan volume feses sehingga membantu mengurangi gejala diare, misalnya pada kasus gastroenteritis. Selain itu, sifat kaolin pectin ini memungkinkan untuk dapat mengikat bakteri, toksin, air, dan zat lainnya yang bersifat iritan pada mukosa intestinal. Kaolin pektin tidak memiliki efek antimotilitas. [2,5]

Sifat adsorptif ini dapat membantu pembentukan feses yang lebih padat dan diharapkan dapat mengurangi kehilangan cairan akibat diare. Pectin juga dipercaya dapat menurunkan kadar pH pada lumen intestinal dan menenangkan mukosa intestinal yang mengalami iritasi.[2,5]

Farmakokinetik

Kaolin pectin adalah obat yang tidak diabsorbsi oleh tubuh, sehingga tidak terdistribusi melalui pembuluh darah. Obat ini diekskresikan secara penuh bersama feses.[2,5,11]

Absorbsi

Kaolin pectin adalah obat yang diberikan peroral, tetapi tidak diabsorbsi oleh tubuh. Pemberian kaolin pectin dapat bersama atau tidak bersama makanan.[2,5,11]

Distribusi

Kaolin pectin tidak diabsorbsi ke dalam tubuh sehingga tidak terdistribusi ke bagian tubuh yang lain. Setelah dikonsumsi melalui rute oral, obat akan langsung menuju lumen usus untuk melakukan fungsinya.[2,5]

Metabolisme

Kaolin melakukan fungsi adsorben bersama pectin dalam bentuk yang tidak diubah. Sebagian kecil dari pectin akan mengalami depolimerisasi dan deesterifikasi menjadi tingkat yang lebih kecil, yang selanjutnya akan menuju usus halus dalam bentuk makromolekul. Sedangkan sebagian besar lainnya akan menuju usus halus dalam bentuk yang tidak diubah.[5]

Ekskresi

Kaolin pectin diekskresikan secara penuh bersama feses.[2,5]

Resistensi

Saat ini belum ada data resistensi pemakaian kaolin pectin.

Referensi

2.Drugbank. Kaolin. 2020. https://go.drugbank.com/drugs/DB01575
5.Drugbank. Pectin. 2020. https://go.drugbank.com/drugs/DB11158
11. MIMS. Neo kaolana. 2020. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/neo%20kaolana?type=brief&lang=id

Pendahuluan Kaolin Pektin
Formulasi Kaolin Pektin

Artikel Terkait

  • Red Flag Diare pada Anak
    Red Flag Diare pada Anak
  • Efektivitas dan Keamanan Ondansetron pada Gastroenteritis Anak
    Efektivitas dan Keamanan Ondansetron pada Gastroenteritis Anak
  • Pedoman Penanganan Gastroenteritis dari IDSA dan Penerapannya di Indonesia
    Pedoman Penanganan Gastroenteritis dari IDSA dan Penerapannya di Indonesia
  • Terapi Cairan Intravena pada Anak
    Terapi Cairan Intravena pada Anak
  • Cairan Ringer Laktat vs Salin Normal untuk Diare dengan Dehidrasi pada Anak
    Cairan Ringer Laktat vs Salin Normal untuk Diare dengan Dehidrasi pada Anak

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Sryita Charina Prety Sembiring
03 Januari 2023
Diare akut tanpa perbaikan
Oleh: dr. Sryita Charina Prety Sembiring
2 Balasan
Alo dokter. Saya memiliki pasien diare akut sejak 1 hari lalu, frekuensi 8x sejak pagi ini, feses air saja tanpa ampas, tidak disertai lendir maupun darah....
Anonymous
01 Desember 2022
Tata laksana antibiotik anak dengan diare - Anak Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter Yoke, Sp.A, izin bertanya ya dok, bagaimana sebaiknya pemilihan regimen antibiotik pada diare anak? Karena terkadang kita sulit untuk melakukan...
Anonymous
20 November 2022
Terapi diare untuk anak usia di bawah 3 tahun
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Dok untuk anak 3 tahun kebawah jika diare karena salah makan menggunakan apa ya dok? Obat diare seperti diatab, kaolin pectin, apakah sudah boleh?Untuk zinc,...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.