Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Efek Samping dan Interaksi Obat Kaolin Pektin general_alomedika 2021-06-07T09:16:46+07:00 2021-06-07T09:16:46+07:00
Kaolin Pektin
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Efek Samping dan Interaksi Obat Kaolin Pektin

Oleh :
dr. Reren Ramanda
Share To Social Media:

Efek samping kaolin pectin adalah risiko konstipasi, terutama jika diberikan melebihi dosis maksimal harian yang dianjurkan. Sedangkan interaksi obat pada preparat kaolin pectin adalah berupa penurunan absorpsi obat lain yang diberikan melalui rute peroral, sehingga diperlukan jarak minimal 3 jam antar pemberian obat.

Efek Samping

Kaolin pectin berdasarkan studi yang ada, umumnya tidak memiliki efek samping tertentu yang berat. Namun, memiliki risiko terjadinya konstipasi terutama bila pasien mengonsumsi kaolin pectin melebihi dosis maksimal harian yang dianjurkan.[7]

Preparat kaolin pectin dikontraindikasikan untuk anak di bawah 12 tahun, karena tidak ditemukan adanya manfaat pemberian kaolin pectin pada anak dengan diare. Pemberian kaolin pectin meningkatkan risiko efek samping seperti nausea dan ileus. Selain itu, preparat kaolin pectin juga dapat menurunkan absorbsi nutrisi dari makanan, antibiotik, enzim di saluran cerna, serta dapat menutupi derajat beratnya dehidrasi akibat gastroenteritis.[8,12]

Interaksi obat

Efek adsorben dari kaolin pectin dapat menurunkan absorbsi beberapa jenis obat jika diminum bersamaan. Contohnya obat karbamazepin, klorokuin, hidroksiklorokuin, tetrasiklin, trimetoprim, linkomisin, digoksin, aspirin, dan phenothiazine. Pasien harus memberi jarak waktu minimal 3 jam di antara konsumsi kaolin pectin dan obat-obatan tersebut.[2,3,14]

Referensi

2.Drugbank. Kaolin. 2020. https://go.drugbank.com/drugs/DB01575
3.Food and Drug Administration. Federal Register /Vol. 68, No. 74 /Thursday, April 17, 2003. https://www.govinfo.gov/content/pkg/FR-2003-04-17/pdf/03-9380.pdf
7.Drugs.com. Kaolin and Pectin (oral Route). 2020. https://www.drugs.com/cons/kaolin-and-pektin.
8.Levine, Adam C. Medscape. Pediatric Gastroenteritis in Emergency Medicine Medication. 2019. https://emedicine.medscape.com/article/801948-medication
12.Canadian Paediatric society. Treatment of diarrheal disease. Paediatr Child Health. 2003 Sep; 8(7): 455–458. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2791659/
14. World Health Organization (WHO). The Rational Use Of Drugs In The Management Of Acute Diarrhoea In Children. 1990. https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/39769/9241561424_eng.pdf?sequence=1

Indikasi dan Dosis Kaolin Pektin
Penggunaan pada Kehamilan dan Ib...

Artikel Terkait

  • Efektivitas dan Keamanan Ondansetron pada Gastroenteritis Anak
    Efektivitas dan Keamanan Ondansetron pada Gastroenteritis Anak
  • Pedoman Penanganan Gastroenteritis dari IDSA dan Penerapannya di Indonesia
    Pedoman Penanganan Gastroenteritis dari IDSA dan Penerapannya di Indonesia
  • Kontroversi Penggunaan Obat Antimotilitas dalam Penanganan Diare
    Kontroversi Penggunaan Obat Antimotilitas dalam Penanganan Diare
  • Penggunaan Racecadotril untuk Penanganan Diare Akut pada Anak
    Penggunaan Racecadotril untuk Penanganan Diare Akut pada Anak
  • Cairan Ringer Laktat vs Salin Normal untuk Diare dengan Dehidrasi pada Anak
    Cairan Ringer Laktat vs Salin Normal untuk Diare dengan Dehidrasi pada Anak

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
4 hari yang lalu
Antibiotik untuk diare berlendir
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, mengingat sulit untuk mengetahui penyebab pasti bakteri pada pasien dengan diare berlendir, apa golongan antibiotik yang cukup mumpuni untuk...
Anonymous
8 hari yang lalu
Distensi abdominal pada balita dengan diare - Anak Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Annisya, Sp. A. saya ingin bertanya pada kasus balita dengan hanya gejala diare tanpa mual muntah dan demam. pemeriksaan fisik bising usus terdengar,...
drg.Endang Prawesthi
24 hari yang lalu
Diare lebih 2 hari apakah perlu antibiotik
Oleh: drg.Endang Prawesthi
2 Balasan
halo dok.. mau tanya sy sdh 2 hr ini diare dan sdh minum obat diare diatab ttp diare saja ada dan hanya menyisakan cairan saja.. apakah perlu antibiotik?

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.