Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Diltiazem
Penggunaan diltiazem pada kehamilan dikategorikan sebagai kategori C oleh FDA. Terkait penggunaan pada ibu menyusui, diltiazem diekskresikan dalam ASI. TGA mengkontraindikasikan pemberian diltiazem pada ibu menyusui.
Penggunaan pada Kehamilan
Kategori C (FDA): Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Studi pada hewan menunjukkan terdapat risiko kematian embrio dan janin pada administrasi diltiazem.[3]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Diltiazem diekskresikan pada ASI.[3] Studi terdahulu menunjukkan kadar puncak diltiazem tercapai setelah 2 jam konsumsi regimen diltiazem 60 mg PO, 4 kali per hari, sebesar 190-230 mcg/L. Kadar obat dalam ASI hampir serupa dengan kadar dalam plasma.[6]
Untuk meminimalisir risiko, FDA menyarankan pencarian alternatif lain pemberian asupan nutrisi pada bayi jika ibu harus mengonsumsi diltiazem.[3] Therapeutic Goods Administration (TGA) Australia bahkan menyatakan pemberian ASI dikontraindikasikan pada wanita yang mengonsumsi diltiazem.[5]